Penulis : Muji
Redaktur : Daryanto
” HATI-HATI, seiring dengan datangnya musim penghujan, Demam Berdarah Dengue (DBD) diperkirakan merebak. Hingga awal November 2020 ini, tercatat sudah ada 109 kasus DBD di Blora dengan dua angka kematian….”
BLORA, topdetiknews.com – Seluruh warga Blora diminta untuk waspada dengan potensi merebaknya serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim penghujan seperti saat ini. Hingga awal bulan November 2020 ini, tercatat sudah ada 109 kasus DBD di Blora dengan dua angka kematian.
Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Sutik, untuk kasus kematian akibat serangan DBD itu kasus lama, semuanya berasal dari Desa Beganjing, Kecamatan Japah.
Tiga kecamatan yang angka DBD nya tertinggi, lanjut Sutik adalah Kecamatan Blora, Cepu dan Ngawen. ”Ini perlu menjadi perhatian semua dan warga masyarakat perlu aktif melakukan tindakan pencegahan,” pesannya.
Diingatkan soal Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN) harus terus ditingkatkan, karena upaya pencegahan serangan DBD yang paling tepat adalah dengan rajin melakukan PSN.
Sementara itu dalam rangka untuk tindakan pencegahan, pihak Dinkes Blora bekerja sama dengan kelurahan dan desa di Blora, utamanya di wilayah Blora Kota melakukan fogging.
Setelah Kamis (05/11/2020) lalu melakukan fogging di Kelurahan Jenar, Jumat (06/11//2020), kegiatan serupa dilakukan di wilayah Kecamatan Kauman, Blora Kota.
Lurah Kauman, Marthin Ukie Andhana, SE, MSi, menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang telah melaksanakan fogging di wilayahnya.
”Kepada warga kami himbau untuk menerapkan program 3 M (menguras, menutup, mengubur) sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue,” himbaunya.
Di wilayah Kauman, lanjut Lurah Ukie, fogging dilakukan di beberapa titik, salah satunya di RT 3/ RW 3. Ikut mendampingi penyemprotan yang dilakukan petugas dari Dinkes secara door to door itu , Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Ketua RT setempat. *)