- Cepu Tertinggi
” DINAS Kesehatan (Dinkes) Blora minta warga waspada dan tetap giat melaksanakan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN), menyusul merebaknya kasus Demam Berdarah (DB) di Blora. Termasuk segera memeriksakan ke dokter jika mendapati anggota keluarga yang demam hingga tiga hari tidak turun-turun. “
BLORA, topdetiknews.com – Tidak hanya soal covid-19, warga Blora tampaknya harus waspada dengan merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam 45 hari terakhir ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Blora mencapai 107 kasus.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora minta warga waspada dan tetap giat melaksanakan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN). Termasuk segera memeriksakan ke dokter jika mendapati anggota keluarga yang demam hingga tiga hari tidak turun-turun.
Menurut Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat, selama ini jika ditemui suatu wilayah ada kasus DBD, pihaknya segera melakukan fogging. Hanya saja perlu diketahui, hanya dengan PSN yang paling efektif untuk menekan lonjakan kasus DBD. ‘’Warga harus waspada, terlebih harus tetap giat PSN,’’ tandasnya, Minggu (13/2/2022).
Terpisah Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Sutik, menjelaskan, hingga menjelang pertengahan Februari 2022 ini, total kasus DBD di Blora mencapai 107 kasus. hingga akhir November 2021 memang mencapai 83 kasus.
‘’Total kasus DBD ada 83, rinciannya laki-laki 63 dan perempuan ada 44 orang,’’ jelasnya Minggu (13/2/2022).
Tahun 2021
Diketahui, untuk tahun 2021 ini hingga bulan Oktober (Minggu ke -41), total kasus DBD di Blora ada 50 kasus. Sebulan sebelumnya, yakni per Rabu (23/9 /2021), ada 34 warga Blora terserang penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk aedes Aegypti itu.
Selain kasus DBD tersebut, di akhir November tahun 2021 ini, jumlah warga yang terindikasi terkena Demam Dengue (DD) – masuk kategori DBD tetapi belum parah – sejumlah 152 orang. Sebulan sebelumnya, untuk kasus DD itu di angka 98 orang.
Dijelaskan Sutik, untuk warga yang masuk kategori Demam Dengue sebenarnya sama dengan DBD, hanya belum parah, dan trombositnya belum naik 20 persen. Untuk itu dia mengingatkan, agar seluruh warga Blora untuk waspada dengan potensi merebaknya serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini.
Berikut lima kecamatan di Blora yang kasus DBD-nya tertinggi di tahun 2022, masing-masing, Kecamatan Cepu 19 orang, Blora (15), Jepon (10), Kedungtuban (9). Disusul Kecamatan Kunduran (8), di wilayah Puskesmas Ngroto ada 7 kasus. Terakhir Kecamatan Ngawen ada 5 kasus. *)
Reporter : Muji
Editor : Daryanto