Hal itu terungkap saat Bupati Blora, Djoko Nugroho bersama Plt. Kepala Dinas Kesehatan,Lilik Hernanto SKM Mkes dan Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr Fatkhur, datang di Desa Kentong, mengawal proses Rapid Test yang dilakukan oleh petugas medis kepada 7 warga setempat, baik tetangga maupun keluarga dari seorang PDP yang beberapa hari lalu rapid test nya diketahui positif dan diisolasi di RSUD dr. R. Soeprapto Cepu.
Di hadapan keluarga dan tetangga pasien PDP Desa Kentong, Kokok, panggilan akrab Bupati Djoko Nugroho menyampaikan, kondisi umum pasien yang saat ini di rumah sakit sudah membaik. Sudah siap untuk dipulangkan.
”Kami meminta selama di rumah nanti pasien harus isolasi mandiri serta tidak melakukan kontak fisik. Sambil menunggu hasil swab test dari BTKL Yogyakarta,” pesan Bupati Kokok. Dikatakan, masyarakat untuk tidak mengucilkan pasien maupun keluarga pasien. Pihak desa dan Kecamatan juga diminta untuk ikut mengawasi.
Dokter Fatkhur Rokhim, menyampaikan, untuk pemulangan pasien tersebut menunggu kesiapan pihak desa. Kesiapan desa yang dimaksud adalah kesiapan sosial keluarga dan masyarakat untuk menerima kepulangan pasien.
”Nanti kalau kepala desa sudah siap, kami langsung pulangkan pasien. Meskipun pulang, tapi kita tekankan bahwa pasien selama di rumah harus tetap melanjutkan masa isolasi mandiri. Tidak kontak fisik dengan keluarga, selalu pakai masker dan jaga jarak. Tolong pihak desa untuk bisa ikut memantau keberadaannya selama isolasi mandiri di rumah,” pesan dr. Fatkhur Rokhim.
Sementara itu, Lilik Hernanto menjelaskan, sesuai protap atau SOP, pasien dari Kentong saat ini kondisinya sudah membaik dan masuk kategori PDP ringan. Sehingga bisa dipulangkan untuk isolasi mandiri di rumah dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan sembari menunggu hasil swab test.
Yang cukup menggembirakan lagi, hasil rapid test keluarga dan tetangga pasien diketahui negatif. Hasil tersebut disambut gembira oleh keluarga. Namun pihaknya tetap diminta untuk melakukan isolasi diri secara mandiri dan wajib memakai masker.
Sudah beberapa hari pasien PDP tersebut melakukan isolasi mandiri di rumah, hingga akhirnya muncul penjelasan dari Kepala Dinkes Blora, bahwa hasil swab test positif. Warga pun kembali resah.
Dokter Fatkhur Rokhim, ketika dikonfirmasi menjelaskan, meski pasien tersebut hasil swabnya positif, sesuai protokol yang ada, tetap isolasi mandiri selama tidak ada keluhan.
Hanya, sekali lagi, tidak bisa disalahkan jika banyak warga yang resah. Lebih diperparah, ada informasi bahwa salah satu tenaga medis di Blora yang hasil swab testnya juga positif, ternyata saat rapid test pertama hasilnya negatif.
Tentu, wargapun akan ragu apakah ada jaminan 14 orang – sebagian dari tenaga medis Puskesmas Cepu dan sebagian lagi keluarga dan para tetangga saat di rapid test pertama hasilnya negatif ?
Keresahan itu tentu tetap mengindahkan saran dari Kepala Dinkes Blora, bahwa warga tidak boleh untuk ketakutan yang berlebihan. Jangan mengucilkan pasien yang nota bener mereka itu juga korban.
Harapan lain, sudah saatnya gerakan merangsek untuk memberi saran masukan segera dilakukan melalui lembaga resmi – misalnya dengan melakukan audiensi ke DPRD atau ke pihak-pihak yang berkompeten. Semoga Covid -19 segera berlalu. *)
Penulis : Muji
Editor : Daryanto