MASIH ingat dengan Sri Naning Wahyu Kurniawati (26), seorang TKW di Arab Saudi, asal warga Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo yang sempat “menghilang” 13 tahun berhasil pulang dan kumpul kembali dengan kedua orang tua dan sanak keluarganya ?
Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, dengan didampingi Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Blora, Purwadi Setiyono, SE, meluangkan waktu untuk mendatangi rumah keluarga Sri Naning, Senin (20/02/2020)
Tidak ketinggalan, Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Penta Tran) Dinperinnaker setempat, Sugeng Saptono juga ikut serta dalam kunjungan tersebut.
Selain silahturahmi, sekaligus Arief ingin membantu mengurus hak Sri Naning selama bekerja di Arab Saudi melalui jalur pemerintah. ”Ya Mas, kemarin dengan dinas terkait kami mendatangi rumah keluarga Naning di Desa Plosorejo,” ungkap Wabup Arief.
Dia menambahkan, dirinya akan ikut mengawal Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), agar bisa dapat hak-haknya.
Arief Rohman yang rajin untuk “sonjo” warganya yang tengah mengalami kesulitan, mengatakan, dirinya ikut bersyukur Naning bisa kembali pulang dengan sehat, dan berkumpul dengan keluarga.
”Sekali lagi, untuk persoalan gaji yang belum diterima, kami akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kementerian Tenaga Kerja. Semoga bisa berhasil,” beber Arief.
Sebagaimana diketahui, seorang TKW asal Blora, Sri Naning Wahyu Kurniawati (26), warga Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo yang sempat “menghilang” 13 tahun lalu, muncul dan berhasil kumpul kembali dengan kedua orang tua dan sanak keluarganya, Kamis (16/1/2020).
Keruan saja dengan pulangnya kembali Sri Naning dalam kondisi sehat wal afiat itu memunculkan “jerit tangis” kebahagiaan. Tidak bisa dibayangkan rasa suka cita kedua orang tuanya, Sulimin dan Suparmi, berikut sanak keluarganya.
Diperoleh keterangan, kepada Wabup Arief Rohman, Sri Naning bercerita bahwa dirinya telah bekerja sebagai pembantu rumah tangga sejak 2006 hingga 2019, dan berhasil kabur karena ingin pulang kampung.
Dia menuturkan, tahun pertama dirinya sudah mendapatkan gaji dan bisa mengirimkan uang kepada orang tuanya. Namun sejak tahun kedua hingga 2019 belum pernah menerima gaji, karena gajinya disimpan di bank oleh majikan dan saat dirinya pulang tidak membawa apa-apa.
Ada cerita yang cukup menyentuh, yakni selama 13 tahun di Arab Saudi, tepatnya di Kota Mekkah, Naning dilarang keluar rumah oleh majikannya. Akibatnya, tidak pernah ketemu dengan sesama TKI lainnya. Namun demikian cukup beruntung, selama 13 tahun dia tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar. (BagasC35/-red))