” TERIMAKASIH kepada senior saya, Kang Dony Bupati Sumedang, Blora sudah diberikan hibah untuk e-OFFICE dan e-SAKIP. Ini akan kita aplikasikan di Blora,” ucap Bupati Arief Rohman. “Semoga Blora bisa meniru Sumedang yang hebat mantap luar biasa. Terimakasih. ” Imbuhnya …. “
BLORA, topdetiknews.com – Setelah melakukan studi komparasi ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Selasa (21/12/2021), Pemkab Blora akan terapkan aplikasi e-office dalam mengelola pemerintahan.
Diketahui, saat studi komparasi ke Sumedang itu, Blora mendapat hibah dari Pemda Sumedang dan berupa aplikasi e-OFFICE dan e-SAKIP.
Bupati Blora H. Arief Rohman, S. IP, M.Si dan Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, ST, MM beserta rombongan besar (seluruh OPD ) menerima hibah untuk e-OFFICE dan e-SAKIP dari Pemkab setempat. Acara berlangsung di ruang Sumedang Command Center Lantai III Gedung IPP Sumedang.
‘’Terimakasih kepada senior saya, Kang Dony Bupati Sumedang, Blora sudah diberikan hibah untuk e-OFFICE dan e-SAKIP. Ini akan kita aplikasikan di Blora,” ucap Bupati Arief Rohman. “Semoga Blora bisa meniru Sumedang yang hebat mantap luar biasa. Terimakasih. ” Imbuhnya
Sekedar informasi, Pemerintah Kabupaten Sumedang memiliki capaian indeks 3,81, menempati urutan pertama dari kabupaten/kota seluruh Indonesia untuk nilai indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Kedatangan Bupati dan rombongan diterima oleh Bupati Sumedang Dr. H. Dony Ahmad Munir, ST, MM, Sekretaris Daerah, dan Asisten di Gedung IPP Sumedang.
Berbasis Digital
Apa e-OFFICE dan e-SAKIP ? Diperoleh keterangan, dua aplikasi itu merupakan super aplikasi e-office yang dipunyai Sumedang, dimana merupakan layanan birokrasi pemerintahan yang sudah berbasis digital dan terintegrasi dalam satu aplikasi.
Seperti tata naskah dinas elektronik, absensi elektronik, laporan harian kerja, termasuk e-SAKIP. Tidak hanya itu, semuanya ada di dalam super aplikasi e-office, sehingga tata kelola pemerintahan di Kabupaten Sumedang lebih efektif dan efisien. Aparat pemerintahan bisa bekerja dimana saja dan kapan saja.
Untuk aplikasi SAKIP Desa, dimana dalam tata kelola pemerintahan dan pengelolaan keuangannya sudah berbasis kinerja dan berorientasi hasil.
Melalui SAKIP Desa itu, keuangan desa dikelola dengan lebih efektif dan efisien karena berorientasi hasil dan berbasis kinerja. Selama ini, dengan adanya SAKIP Desa, Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Desa bersinergi membidik tiga persoalan utama pembangunan.
Ada tiga indikator kinerja pemerintah desa yang bersinergi dengan kinerja pemerintah kecamatan dan kabupaten. Yakni, penurunan angka kemiskinan, penurunan stunting dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Bahkan, adanya inovasi e-SAKIP Desa itu akan terjadi efisiensi keuangan desa sampai 15 persen.
Di Sumedang saat ini mengelola sekitar Rp 300 Miliar Dana Desa. Apabila SAKIP desa diaplikasikan, maka akan ada efisiensi anggaran sampai Rp 45 Miliar. *)
Reporter : Muji
Editor : Daryanto