Update Terbaru, Tampaknya Jamaah Haji Gelombang II “Wajib” Ambil Miqot di Atas Pesawat (4)

oleh -1114 Dilihat
oleh
Foto || dok.pribadi
  • Taktis Berhaji di Gelombang II

” SEJAK MUSIM haji tahun 2018 telah diberlakukan fast track bagi jamaah ( pemeriksaan cepat). Bagi  calhaj gelombang II segera didorong keluar dari Bandara Jeddah menuju Makkah. Konsekuensinya bagi calon haji gelombang II tidak ada pilihan lain kecuali harus ambil miqot di atas pesawat. “

Labbaik Allahumma Labbaik.

Labaika Laa Syarika Laka Labbaik.

Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk.

Laa Syarika Lak.

“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.”

“Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

“Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu juga kerajaan adalah Milik-Mu.”

“Tiada sekutu bagi-Mu.”

TAMPAKNYA ada aturan baru yang diterapkan pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji. Dan dengan adanya aturan baru itu, membuat para calon haji yang berangkat di gelombang II (termasuk Blora), “wajib”  mengambil miqot di atas pesawat.

Aturan baru dimaksud, sejak haji tahun 2018 telah diberlakukan fast track bagi jamaah ( pemeriksaan cepat). Bagi  calhaj gelombang II segera didorong keluar dari Bandara Jeddah menuju Makkah.

Konsekuensinya,  tidak ada kesempatan untuk mandi dan memakai ihrom serta niat ihrom di Bandara Jeddah. Sehingga, sejak adanya perubahan sistem itu, jamaah haji gelombang II tidak ada pilihan lain harus memakai ihrom dan niat di atas pesawat.

Baca Juga :  Puluhan PTN-PTS di Jawa Segera Action Untuk Sesarengan mBangun Blora

Diketahui, berhaji di gelombang II, dari beberapa pengalaman, selalu saja ada pertentangan soal sebaiknya berihram (mengenakan baju ihram) dan niat di atas pesawat  saat menuju Jeddah, atau berihram dan mengambil miqot di Bandara King Abdul Aziz (Jeddah).

Jika saja tidak ada sistem baru, yakni  fast track bagi jamaah saat berada di Bandara Jeddah, saran sebaiknya berihram di King Abdul Aziz. Pertimbangannya, sulitnya menjaga najis selama perjalanan dari Adi Sumarmo Solo ke King Abdul Aziz (Jeddah), dimana perjalanan  udara itu diperkirakan memakan waktu selama 11 jam.

Berserah diri kepada Allah.  Karena tidak ada pilihan lain kecuali berihram dan niat di atas pesawat, terpenting, bagi jamaah yang mengenakan baju ihram sejak naik pesawat dari Adi Sumarmo, agar memperhatikan bagaimana menjaga najis selama perjalanan dari Adi Sumarmo Solo ke King Abdul Aziz (Jeddah), dimana perjalanan  udara itu diperkirakan memakan waktu selama 11 jam.

Tantangannya, AC pesawat dingin, dan sempitnya fasilitas kamar mandi di pesawat. Dengan kondisi seperti itu bagaimana kita dengan cermat menjaga pakaian ihrom tidak terkena najis.

Diketahui,  miqat bagi calon haji Indonesia ada dua.  Untuk haji gelombang pertama, dimana akan  menuju Madinah dahulu, maka miqat mereka adalah miqat penduduk Madinah yaitu Dzul Hulai-fah/Bir ‘Ali.

Baca Juga :  Rolling Sejumlah Pejabat di Lingkungan Polres Blora

Sementara itu untuk gelombang kedua yang langsung  ke Makkah,  Miqatnya adalah Yalamlam, karena ini yang sejajar bagi penduduk Indonesia dari arah tanah air. Konsekuensinya harus berihram di atas Pesawat.

Awak pesawat mengumumkannya satu jam atau setengah jam sebelum tiba di atas miqat atau di tempat yang sejajar dengan miqat, agar jama’ah haji bersiap-siap untuk berihram.

Tidak ketinggalan, selama di pesawat, ikuti petunjuk saat Manasik. Tetap tenang, berserah diri di atas pesawat dimana para calon haji  berada di Pesawat Kurang Lebih 11 Jam. perbanyak  Doa,  Dzikir Sholat Wajib ikuti pembimbing. Terpenting,  pahami dan patuhi peraturan penerbangan. Termasuk pahami terbatasnya toilet.  (Bersambung)

Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.