BLORA, topdetiknews.com – Jumlah rumah warga di bantaran sungai Lusi, utamanya di wilayah Kecamatan Blora Kota yang terancam longsor terus bertambah. Lokasinya tersebar di sejumlah Kelurahan.
Terbaru, longsor di Kelurahan Mlangsen RT 9 RW 2, satu rumah dirobohkan, dan dua rumah warga lainnya terancam. Selain itu 6 rumah di wilayah Kelurahan Tambahrejo, beberapa waktu lalu juga alami hal serupa. Di Kelurahan Bangkle, 1 rumah di RW 5, juga terancam longsor dan berpotensi merembet ke beberapa rumah yang ada di sekitarnya. Longsor juga terjadi di kawasan Tirtonadi.
Kepala Dinas PUPR Blora, Ir. Samgautama Karnajaya, MT, melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Blora, Surat, ST, MT ketika dikonfirmasi menjelaskan, untuk longsoran di Mlangsen, Kamis (26/1/2023) pihaknya sudah koordinasikan dengan Kelurahan, untuk penanganan darurat.
Dikatakan, untuk penanganan darurat, perlu dilakukan sesarengan bergerak bersama antara pemerintah bersama masyarakat. ‘’Dinas siap memberikan bantuan bahan banjiran berupa Bronjong dan sandbag. Sementara itu, untuk kebutuhan bahan batu belah, Dolken kayu ataupun dari glugu serta tenaga kerja kami mengharapkan peran dan partisipasi dari masyarakat yang dapat difasilitasi dan dikoordinasi dari pihak kelurahan,’’ jelas Surat, Jumat (27/1/2023).
Ditambahkan, di awal bulan Desember lalu pihaknya kami juga sudah melakukan penanganan darurat dari DPUPR. Untuk kejadian longsor yang kedua juga sudah dilaporkan dan koordinasikan BBWS Pemali Juana, pada tanggal 28 Desember 2022.
‘’Kami bersama BBWS sudah melakukan tinjauan lapangan. Untuk rencana penanganan darurat akan dilakukan jika sudah ada perintah dari Kabalai. Saat ini pihak BBWS Pemali Juana masih fokus melakukan penanganan darurat banjir di Pati, Kudus, Demak dan Semarang,’’ tambah Surat.
Apabila nanti masih tersedia anggaran, lanjut Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Blora, Surat, akan diupayakan untuk menangani bencana longsor yang ada di wilayah kabupaten Blora sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada.
Di Tambahrejo
Sementara itu, di Kelurahan Tambahrejo, sedikitnya ada enam rumah warga yang berada di bantaran sungai Lusi terancam longsor. Menurut Kepala Kelurahan Tambahrejo, Marthin Ukie Andhana,SE,M.Si , hingga saat ini juga belum ada penanganan.
‘’Kami sudah laporkan ke DPUPR, dan sudah ada peninjauan lapangan. Hanya saja sampai saat ini belum ada penanganan,’’ jelas Kepala Kelurahan Tambahrejo, Marthin Ukie.
Dijelaskan, rumah warga yang terancam ambrol itu diantaranya milik Wiji, Munaji, Sunarti dan rumah milik Nyoman. ‘Semuanya berada di wilayah RT 4 RW 2 Kelurahan Tambahrejo. Yang paling parah kondisinya rumah milik Nyoman.