” KEPALA Dinkes Blora, Edy Widayat menegaskan, jangan mengandalkan fogging untuk memerangi Demam Berdarah. Yang paling efektif justru warga harus rajin melakukan PSN, dan itu dilakukan secara serentak di lingkungan.”
BLORA, topdetiknews.com – Hingga minggu ke – 7 di tahun 2024 ini, sudah 11 orang warga Blora meninggal akibat terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat menghimbau kepada warga untuk rajin melakukan gerakan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN).
”Kuncinya warga harus rajin PSN. Apalagi saat ini serangan penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk Aedes Aegypti itu tengah merebak,” tandas Edy Widayat.
Korban meninggal di Blora akibat DBD itu tersebar di sejumlah wilayah Puskesmas yang ada di Blora. Masing-masing, di wilayah Puskesmas Todanan 1 orang, Tunjungan 3 orang, Puskesmas Randulawang 1 orang, Banjarejo 1 orang, Randublatung 1 orang, Ngawen 1 orang, Japah 1 orang. Untuk yang 2 orang lagi
hingga saat ini surat dari Rumah Sakit tempat pasien dirawat belum muncul.
Edy Widayat menegaskan, jangan mengandalkan fogging untuk memerangi Demam Berdarah. Yang paling efektif justru warga rajin melakukan PSN, dan itu dilakukan secara serentak di lingkungan.
Terpisah Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Blora, Prih Hartanto ST, ketika dikonfirmasi membenarkan jika hingga hingga minggu ke – 7 di tahun 2024 ini jumlah korban meninggal akibat DBD 11 orang. ”Untuk yang dua korban meninggal surat dari rumah sakit belum keluar.
Dijelaskan, sebenarnya kasus DBD di Blora akhir-akhir ini trennya sudah menurun. Sesuai laporan yang masuk, hingga minggu ke-7 tahun 2024, jumlah kasus infeksi dengue sejumlah 785 kasus. Dari jumlah itu yang masuk kategori DD sejumah 644 kasus, positif DBD sejumlah 99 kasus, dan yang masuk DSS sejumlah 42 kasus.
Prih Hartanto kembali menghimbau kepada warga masyarakat, apabila menjumpai anggota keluarganya panas tiga hari belum turun, segera dibawa ke dokter dan test laborat. Dikatakan, selama ini, rata-rata kalau sudah trombosit rendah baru periksa ke dokter.
Selain itu, lanjut Prih, warga juga terus untuk rajin melakukan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN). ‘’Selama ini dari Dinkes sendiri selalu gerak cepat manakala ditemukan kasus DBD di wilayah tertentu. Yakni melakukan fogging di wilayah yang ditemukan ada kasus.’’
Hanya saja, kegiatan fogging tersebut bertujuan untuk mengendalikan vektor penyakit, yakni hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa. Tidak untuk larva, telur ataupun jentik nyamuk. ***
Reporter : Muji
Editor : Daryanto