Setelah Gerindra Rekom ASRI, Kemana Arah Dukungan PPP, Demokrat dan Golkar di Pilkada Blora ?

oleh -212 Dilihat
oleh
REKOM HANURA : Ketua DPC Hanura Blora, HM Warsit serahkan rekomendasi atas nama Arief Rohman - Sri Setyorini di Pilkada Blora 2024, ke Sekjen DPD Hanura Jawa Tengah, Budi Susilo, di Semarang baru-baru ini.

Oleh : Daryanto

” GERINDRA resmi merekom pasangan Arief Rohman – Sri Setyorini ( ASRI ). Kemana kira-kira arah dukungan sejumlah parpol lain, terutama PPP ( 3 kursi), Demokrat ( 3 kursi), Golkar ( 5 kursi) ? Kenapa pertanyaan ini, hanya PPP, Demokrat dan Golkar yang muncul ? Dikarenakan untuk PKS yang mempunyai 3 kursi, Hanura 1 kursi, informasinya tengah berproses untuk memberi dukungan kepada ASRI.”

BANYAK yang terhenyak, awalnya sempat muncul wacana bahwa Gerindra Blora Not for Sale di Pilkada Blora 2024, tetapi Kamis (1/8/2024) petang, faktanya Partai yang Ketua Umumnya H. Prabowo Subianto itu, menurunkan rekomendasinya untuk pasangan Arif Rohman – Sri Setyorini (ASRI). Wah benar-benar full power ini pasangan ASRI di Pilkada Blora 2024.

Dengan rekom Gerindra itu, hingga saat ini dukungan kepada ASRI hampir mencapai 50 persen dari total jumlah kursi DPRD yang ada di Kabupaten Blora ( 22 kursi ). Rinciannya, PKB 11, Nasdem 5, Perindo 1 dan Gerindra 5 kursi, serta PSI sebagai partai pendukung.

Pertanyaannya, kemana kira-kira arah dukungan sejumlah parpol lain, terutama PPP ( 3 kursi), Demokrat ( 3 kursi), Golkar ( 5 kursi) ? Kenapa pertanyaan ini ( hanya PPP, Demokrat dan Golkar ) muncul, dikarenakan untuk PKS yang mempunyai 3 kursi, Hanura 1 kursi, informasinya tengah berproses untuk memberi dukungan kepada ASRI.

Diperoleh informasi, baik PKS maupun Hanura, untuk tingkat kabupaten dan provinsi sudah clear, tinggal menunggu turunnya rekomendasi dari DPP.

Jika pertanyaan itu terjawab, yakni, semisal salah satu dari tiga Parpol ( PPP, Demokrat dan Golkar) rekomnya tidak ke ASRI, hampir pasti Pilkada Blora 2024 tidak akan diikuti oleh Calon Tunggal. Dengan kata lain akan muncul calon yang akan berkontestasi dengan pasangan ASRI.

Atau dengan kata lain pula, besar kemungkinan Pilkada Blora minimal akan diikuti oleh dua pasang calon. Yakni ASRI dan calon yang akan dimunculkan oleh PDIP yang memperoleh 8 kursi dengan berkoalisi dengan Parpol lain. Bisa PPP, Golkar atau Demokrat.

26 Kursi

Jika saja prediksi rekom PKS ( 3 kursi ), Hanura ( 1 kursi ) menjadi nyata turun dan jatuh ke ASRI, dengan demikian 26 dari 45 kursi di DPRD sudah dimiliki ASRI. Ini yang saya katakan ASRI benar-benar full power. Apalagi, saat ini beredar kabar santer Golkar dan Demokrat juga akan memberi dukungan ke Arief – Rini.

Semua masih berproses memang, hanya melihat statemen dari Arief Rohman, politisi yang saat ini menjabat Bupati Blora itu, bahwa rekomendasi dari beberapa partai lain sedang berproses. Dikemukakan, baru-baru ini pihaknya sudah mengikuti pendalaman visi misi di DPD PKS Jawa Tengah.

Baca Juga :  2022, Ngloram Siap Operasional Penuh

Demikian juga Demokrat juga terus dijalin komunikasi. Dikatakan, saat ada pertandingan Proliga pihaknya sudah bertemu dengan SBY dan Mas AHY. Termasuk pihaknya sudah ketemu dengan Partai Golkar, berikut Hanura juga berproses, besar kemungkinan baik PKS, Golkar maupun Demokrat dan Hanura akan memberi dukungan ke ASRI.

Yang benar-benar masih gelap, adalah kemana arah dukungan PPP yang mempunyai 3 kursi di DPRD ? Jika mendukung ke ASRI, dipastikan Pilkada Blora akan diikuti oleh calon tunggal. Sementara itu, jika PPP tidak mendukung ASRI, kemungkinan besar akan berkoalisi dengan PDIP untuk memunculkan calon.

Yang menjadi omongan banyak orang belakangan ini, PDIP akan berkoalisi dengan PPP dan akan mengusung sosok Abunafi dan Andyka. Sejauh mana kebenarannya, tentu semuanya masih berproses. Karena yang namanya politik itu, satu jam saja petanya bisa berubah.

H.Abunafi ketika dikonfirmasi menandaskan, hampir pasti dirinya akan maju di Pilkada Blora 2024. Ketika ditanya siapa yang bakal digandeng, dia belum menyebut sosoknya. Namun demikian, dimungkinkan kuat Abunafi akan berpasangan dengan Andyka dari PDIP. ”Kalau memang masyarakat menghendaki dan itu juga kehendak Gusti Allah saya akan maju sebagai calon Bupati,” tandasnya, Senin ( 20/7/24) lalu.

Dia mengemukakan, belakangan ini ada sejumlah orang yang WA dirinya yang intinya berharap sudah saatnya Abunafi memimpin Blora. Harapannya, mudah-mudahan Abunafi yang pernah menjabat Wakil Bupati Blora di era Bupati Djoko Nugroho periode pertama itu, menjadi pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan bermanfaat untuk banyak orang.

”Ada beberapa orang yang WA saya beserta harapannya. Jawaban saya mengiyakan, dan memang tidak ada cita-cita lain dalam hidup saya kecuali harapan itu. Kalau Gusti Allah menghendaki, bisa saja saya maju,” tandas Abunafi.

Diketahui, di bulan Maret 2024 lalu, nama H. Abunafi, SH mulai disebut-sebut akan meramaikan bursa di Pilkada Blora 2024. Berikut komentar Mbah Abu, panggilan akrab Abunafi ketika disinggung tentang persoalan tersebut.

Dalam obrolan sekitar tiga menit melalui sambungan telepon, Abunafi panjang lebar bercerita soal apakah ikut maju di Pilkada Blora 2024 atau tidak. ‘’Air mengalir, semua tergantung kehendak Allah,’’ tandasnya, Senin (11/3/24).

Ketika ditanya sudah ada media yang mulai memberitakan, Abu mengatakan, akhir-akhir ini dirinya memang dikejar pertanyaan oleh beberapa wartawan, tentang kemungkinan dirinya nyalon atau tidak di Pilkada 2024. Dan atas pertanyaan itu awalnya dijawab dengan pertanyaan, apa masih layak ?

Dikatakan, dengan jawaban itu, tetap saja dikejar dengan pertanyaan sekaligus pernyataan, bahwa dirinya masih layak karena saat Pileg 2024 kemarin by name (perolehan suara atas nama dirinya) dan suara lapangan sangat bagus. ‘’Saya jawab jangan jadi kompor.’’

Baca Juga :  Memaknai Pesan Bupati Arief di Porprov Jateng 2023

Untuk hasil Pileg 2024, Abunafi yang pernah menjadi Wakil Bupati 2010- 2015 itu mengakui jika tidak jadi legislator. Hanya dari informasi lapangan, perolehan suaranya (by name) Abunafi di Blora masih di angka 34.000. ‘’Masalah saya tidak jadi di Pileg 2024, itu sudah kehendak-Nya dan saya legawa.’’

Lebih lanjut diceritakan, karena terus dikejar pertanyaan seputar dirinya nyalon atau tidak, dirinya mengatakan, hari esok adalah milik Allah. ‘’Dan memang itu benar adanya, kita tidak tahu rencana Allah di hari esok. “

Masih menurut Abu, meski sudah dijawab bahwa dirinya nyalon atau tidak tergantung kehendak Allah, tetap saja diberondong dengan pertanyaan, kalau begitu berarti siap maju Pak ? Kalau maju nanti pertama apa kedua ?

‘’Akhirnya saya jawab, maju tidak tergantung kehendak Allah. Apakah maju sebagai pertama atau kedua juga kehendak Allah. Ingat di tahun 2015 itu diluar dugaan kita semua. Karena saya sendiri waktu itu tidak ada pikiran untuk maju,’’ pungkasnya.

Hanya, sekali lagi hanya, agak menggelitik dengan statemen Arief Rohman bahwa pihaknya akan terus melakukan komunikasi intens dengan parpol-parpol lain. Intinya, pihaknya ingin Pilkada Blora kali ini harus adem ayem, kebersamaan agar masyarakat tidak terlalu terbelah. Apakah ini kode halus bahwa Pilkada Blora akan diikuti oleh calon tunggal ? Atau kode lain ?

Kondisi politik di Blora jelang Pilkada 2024 masih dinamis pastinya. Bisa saja diikuti oleh calon tunggal, atau minimal akan diikuti oleh dua pasang calon, yakni pasangan Arief – Sri Setyorini dan Abunafi – Andyka. Hanya sepakat, siapapun yang akan berkontestasi Pilkada Blora harus adem ayem, tetap terjaga kebersamaan agar masyarakat tidak terlalu terbelah. Semoga. ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.