Semoga Blora Semakin Aduhai, Semampai, Representatif dan Indah (ASRI)

oleh -250 Dilihat
oleh
Ucapan pelantikan Dewan

Oleh : Daryanto

” SEMOGA Blora ke depan semakin ASRI. Dari bocoran alus, kata ASRI tersebut merupakan akronim dari Arief Rohman dan Sri Setyorini. Sejauh mana kebenarannya apakah sosok dua orang itu akan menjadi pasangan di Pilkada Blora November 2004 mendatang, juga belum bisa dipastikan. Karena kepastian itu akan diperoleh setelah kelak deklarasi. ”

BERDASARKAN Kamus Besar Bahasa Indonesia (BBWI), kata ASRI artinya indah dan sedap dipandang mata. Lantas bagaimana dengan situasi Blora menjelang Pilkada dimana ramai diperbincangkan orang di medsos tentang Blora ASRI ?

Bupati Blora

Awalnya agak nggronjal di hati, pasalnya bukankah slogan Blora adalah Kota Mustika, dimana merupakan akronim dari Maju, Unggul, Sehat, Tertib, Indah, Berkelanjutan, dan Aman. Sampai saat ini pun, semboyan Kota Mustika sering terlihat pada gapura di perbatasan jalan-jalan menuju Blora Kota. Mosok mau ganti slogan ASRI yang merupakan akronim dari Aman – Sehat – Rapi – Indah ?

Ah, ternyata salah sangka. Menyusul ramai di perbincangkan di publik Blora itu, juga berdasarkan bocoran alus, kata ASRI tersebut merupakan akronim dari Arief Rohman dan Sri Setyorini. Sejauh mana kebenarannya apakah sosok dua orang itu akan menjadi pasangan di Pilkada Blora November 2004 mendatang, juga belum bisa dipastikan. Karena kepastian itu akan diperoleh setelah kelak deklarasi.

Hanya, Blora akan semakin ASRI tersebut tampaknya bakal menjadi kenyataaan. Parameternya, incumbent H. Arief Rohman yang sudah memperoleh rekomendasi dari sejumlah Partai, diantaranya PKB dan Nasdem itu menyatakan, calon pasangannya di Pilkada 2024 nanti berasal dari profesional, pengusaha, dan senior. Dikatakan, sosok itu pengalamannya lumayan, dan yang pasti sosok yang dimaksud adalah perempuan.

Dari kisi-kisi yang disampaikan Bupati Arief Rohman tersebut, tentu sudah gamblang dan mendekati kebenaran, bahwa calon pasangannya itu adalah Sri Setyorini. Pertanyaannya, sosok perempuan yang disebut-sebut akan menjadi pasangan incumbent itu, kelak akan diusung oleh partai apa ? Pertanyaan ini perlu dicari jawabannya, karena akan menggambarkan bagaimana kontestasi di Pilkada Blora.

Tampaknya prediksi siapa pasangan Arief Rohman dan partai apa saja yang akan mengusungnya, termasuk siapa kelak pasangan yang akan menjadi pesaingnya, akan menarik dibahas.

Beberapa kemungkinan bisa saja terjadi di Pilkada Blora jika Arief akan berpasangan dengan Sri Setyorini. Misalnya, Diantaranya, dari bocoran alus dan tampaknya mendekati kenyataan, Sri Setyorini akan diusung Gerindra, dimungkinkan sejumlah Parpol diprediksi juga akan mengusung pasangan ini. Mulai Perindo, PAN, PKS dan sejumlah partai lainnya

Ada bocoran pula bahwa beberapa Parpol yang memiliki sejumlah kursi di DPRD Blora, berkemungkinan akan mengusung pasangan calon lain. Sebut saja, PDIP yang memperoleh 8 kursi, cukup berkoalisi dengan Hanura yang mempunyai 1 kursi di DPRD. Dari regulasi yang ada gabungan dua Parpol itu sudah bisa mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.

Kemungkinan lain, bisa saja Golkar yang mempunyai 5 kursi akan berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung pasangan calon. Atau bisa jadi PDIP – Golkar dan Hanura akan mengusung pasangan calon

Tidak menutup kemungkinan pula, nantinya Golkar maupun Hanura akan masuk koalisi sejumlah parpol yang mengusung pasangan Arief Rohman dan Sri Setyorini. Jika ini terjadi selesai sudah, artinya Pilkada Blora 2024 nanti akan diikuti akan diikuti Calon Tunggal (Catung) . Hanya prediksi ini tampaknya jauh panggang dari api.

Logikanya, bukankah masih ada Demokrat yang mempunyai 3 kursi di DPRD Blora, sehingga bisa saja berkemungkinan akan berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung pasangan calon.

Dari sejumlah prediksi yang ada tersebut dapat disimpulkan, kemungkinan kuat, minimal Pilkada Blora nanti akan diikuti dua pasang calon. Dan bahkan bisa jadi diikuti tiga pasang calon.

Namun demikian, bisa saja dari sejumlah prediksi itu tidak benar adanya. Menyusul ada bocoran kasar, bahwa langit akan menentukan siapa kelak pasangan yang akan berkontestasi di Pilkada Blora 2024. Plus, langit itu pula yang ikut berperan akan menentukan siapa yang kelak akan memenangkan kontestasi. Pokoknya menjadi sesuatu yang menarik untuk terus dicermati dari hari ke hari.

Baca Juga :  Antara “Krisis” dan Kabar Rotasi Pejabat Eselon II

Aduhai

Terlepas dari prediksi memprediksi, semua tentu berharap ke depan Blora akan semakin Aduhai. Aduhai ditinjau sebagai kata sifat artinya hebat, luar biasa. Contoh, selain petenis lapangan yang aduhai, ia juga seorang pemain tenis meja yang baik.

Untuk kondisi Blora, berharap incumbent Arief Rohman yang komplit sebagai pemimpin, cerdas, muda, dan mempunyai jaringan luas, dekengan pusatnya juga luar biasa, ke depan akan semakin Aduhai. Dimaksudkan, selain sebagai sosok Bupati yang cerdas, jaringannya luas, dekengan pusatnya hebat, diharapkan Arief akan bisa membawa Blora terus maju.

Ke depan, akan semakin aduhai jika Arief bisa melanjutkan pembangunan infrastruktur yang masih belum tertangani di masa jabatannya yang pertama. Ini harus terwujud, sehingga semakin sempurna untuk memberi julukan Arief Rohman sebagai sebagai Bupati Blora yang Aduhai.

Jika pasangannya positif Sri Setyorini, tampaknya harapan itu akan terwujud. Lihat sosoknya, dari pengalaman di bidang pekerjaan atau jabatan, Sri Setyorini adalah Direktur CV. Karina, Komisaris Utama RS. Permata Blora (2024-2029) dan Komisaris Blora Karsa Karya Energi.

Sementara itu, pengalaman di bidang organisasi, juga bukan kaleng-kaleng. Sri Setyorini menjadi bendahara Gapensi Blora (1990 – 1995), Sekretaris Gapensi Blora (1995 – 2000), Ketua Gapensi Blora (2000 – 2011), Dewan Pertimbangan Gapensi Blora (2011-2017), Sekretaris Umum BPD Gapensi Jawa Tengah (20172022), Bendahara Umum BPD Gapensi Jawa Tengah (2022-2027), Bendahara Umum Ilusa (2022-2027). Juga Pengurus BPD Kadin Jawa Tengah periode 2022-2027.

Harapan lain, ke depan Blora semakin Semampai. Menurut KBBI, Semampai berarti langsing, lampai, ramping dan lemas, tidak kaku (tentang tubuh dan sebagainya). Atau parasnya elok, badannya tinggi, lenggangnya lemah (lemah gemulai).

Harapan ke depan Blora semakin Semampai dikandung maksud bukan di persoalan fisik seseorang. Melainkan, seperti aplikasi yang diterapkan Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) setempat, yakni “Semampai” (Sinergi dan Evaluasi Mataram Menuju Penuntasan Stunting).

Di aplikasi tersebut bertujuan untuk mengawasi dan memantau capaian yang sudah dilakukan dalam kerja penanganan stunting di semua Kelurahan se -Kota Mataram yang hasilnya nanti akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Mestinya di Blora bisa menerapkan hal itu untuk mengatasi stunting yang ada.

Bukankah Pemkab Blora optimis di tahun 2024 prevalensi stunting bisa turun hingga di angka 14%. Keyakinan itu didasari berbagai hal, diantaranya meningkatnya kehadiran balita dan baduta di penimbangan, termasuk identifikasi calon pengantin di semua desa dan kelurahan yang ada.

Di tahun 2023 menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Blora mencapai 21,2%. Prosentase tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2022, dimana prevalensi stunting Kabupaten Blora mencapai 25,83%.

Ini lho strategi yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Mataram untuk menurunkan angka stunting melalui aplikasi “Semampai”. Dalam aplikasi tersebut semua pihak bisa melihat hasilnya termasuk Walikota setempat dipersilahkan memantau. Sehingga semua pihak merasa ikut terlibat dalam mengatasi stunting di Kota Mataram.

Di aplikasi “Semampai” tersebut berisi juga tentang informasi data balita stunting “by name by address”. Setiap kelurahan mengidentifikasi anak-anak yang mengalami stunting secara akurat. Masing masing OPD terkait juga harus memiliki operator sendiri untuk mengisi program apa saja yang dilakukan dalam mengatasi stunting dalam aplikasi tersebut sehingga target penurunan angka stunting bisa terealisasi.

Ke depan, Bupati dan Wakil Bupati Blora harus semakin Representatif dalam membangun Blora. Sesuai KBBI, pengertian representatif sendiri adalah dapat (cakap, tepat). Bukankah seperti saya sering menjuluki, Bupati Arief itu Bupati Blora yang paling Mblandang.

Sekedar mereview, sejak tahun 1992 bupatinya dua kali jabatan, disusul 1999 lagi-lagi bupati dua kali masa jabatan, tahun 2009 kembali bupati juga dua kali jabatan, baru kali ini sejarah tercipta di Blora. Bupatine mblandang. Untuk mengikutinya dipastikan akan keponthal-ponthal.

Baca Juga :  Setelah Gerindra Rekom ASRI, Kemana Arah Dukungan PPP, Demokrat dan Golkar di Pilkada Blora ?

Sekali lagi, jangan karena gething mburu sengit, lantas julukan untuk Bupati Arief sebagai Bupati paling Mblandang, dimaknai kemajon. Karena sejatinya, kemajon berasal dari akar kata maju. Kata tersebut mendapat imbuhan ke dan en hingga menghasilkan kata kemajon. Jika diartikan, kemajon adalah melebihi batas.Kemajon bisa dimaknai positif maupun negatif. Hal ini tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam sebuah kontestasi atau persaingan untuk kepentingan tertentu, itu bisa dimaknai negatif.

Fakta yang tidak terelakkan, ini capaian pembangunan di Blora tahun 2021 hingga 2023, saat dipimpin Bupati Arief Rohman. Jalan sepanjang 300 Kilometer lebih dengan anggaran mencapai kurang lebih Rp 800 Miliar lebih telah dibangun. Keberhasilan ini ditempuh dengan berbagai skema, mulai dana pinjaman, Banprov, APBD murni termasuk dana Inpres jalan.

Yang terbaru, pada tahun 2023 ini Blora mendapat dana Inpres yang barangkali terbesar dibanding daerah lain di Jateng. Dua ruas jalan di Blora Selatan, yakni Jalan Temulus (Randublatung) – Sumber (Kradenan), dan jalan Wulung (Randublatung) – Klatak (Jati), yang rusak bertahun-tahun sudah mendapat bantuan pembangunan dari pusat senilai hampir Rp 50 miliar.

Berikut jalan Randublatung – Getas yang dibangun dengan skema dana Inpres Rp 53 M berhasil dilaksanakan. Dan jika jalan ini sudah selesai, nantinya terkoneksi dengan Ngawi, Jawa Timur, dan tidak menutup kemungkinan, lebaran tahun depan (2024) para pemudik sudah bisa jajal jalan Ngawi tembus Randublatung.

Belum lagi, ruas jalan Blora – Purwodadi juga mendapat anggaran inpres jalan sebesar Rp 156 Miliar dan di bulan September 2023 ini segera dibangun. Saat ini pekerjaan tengah berjalan.

Prestasi membanggakan diraih Kabupaten Blora di bidang kesehatan baru-baru ini . Yakni berhasil menyabet predikat kabupaten sehat tahun 2023, dan atas prestasi itu Blora memperoleh penghargaan Swasti Saba Padapa atau penghargaan “Kota Sehat” dari Kementerian Kesehatan.

Juga meraih anugerah Meritokrasi 2023 dari Komisi Aparatur Negara (KASN). Yang paling gres, prestasi mengkilap juga diraih Blora di tahun 2023. Yakni, Kali memperoleh penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2023 dari Kemendagri, dengan predikat Kabupaten Terinovatif.

Tahun lalu, yakni di tahun 2022, Kabupaten Blora juga berhasil meraih penghargaan Innovation Government Award (IGA) 2022 dari Kementerian Dalam Negeri dengan predikat Kabupaten Sangat Inovatif.

Satu harapan lagi, Blora ke depan bisa semakin Indah plus. Sesuai KBBI indah artinya dalam keadaan enak dipandang; cantik, elok. Indah plus dimaksudkan, Blora ke depan tidak sekedar dalam keadaan enak dipandang, melainkan banyak investor yang datang di Blora. Dengan demikian angka pengangguran bisa ditekan semaksimal mungkin, dan perekonomian warganya semakin meningkat. Semoga yang Tersemogakan. ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.