Sejak awal memang di Pilkada Blora 2020 PDI Perjuangan tidak ingin cetak rekor hattrick kalah lagi. Seperti sejarah lama. Tidak bisa dipungkiri bahwa di Blora banyak pemilih tradisional yang loyal berbasis PDI Perjuangan. Tentunya evaluasi kekalahan di Pilkada selama ini juga sudah dievaluasi.
Ketua DPC PDIP Blora, HM Dasum ketika dikonfirmasi, menyatakan, sampai saat ini kerangka road show tengah disusun, rencananya akan mulai bergerak setelah pendaftaran nanti. ”Gerak maksimal akan dilakukan setelah pendaftara nanti,” jelasnya.
Publik Blora tentu tak akan bisa lupa, bahwa di Pilkada Blora 2015, PDIP cetak rekor hattrick kekalahan. Pasangan yang diusung PDIP yakni Abu Nafi – Dasum (ADA), kembali mengalami kekalahan dari pasangan Djoko Nugroho-Arief Rohman yang diusung oleh Nasdem, PKB, Hanura, PPP dan PKS.
Hasil C1 di 1.680 TPS dari 1.681 TPS yang ada (99,94 persen) suara yang masuk pasangan ADA hanya mampu memperoleh suara sebanyak 41,88 persen atau 206.523 suara. Sedangkan pasangan Djoko-Arief unggul dengan memperoleh suara 51,06 persen atau 251.801 suara.