Segera Action Untuk Tumbuhkan Perekonomian di Blora

oleh -580 Dilihat
oleh
Santoso Budi Susetyo
Oleh : Santoso Budi Susetyo

LETAK geografis kabupaten Blora bisa dikatakan jalur “mati” karena berada ditengah antara jalur pantura dan jalur selatan. Lalu lintas kendaraan banyak menggunakan dua jalur terakhir ini.

Mayoritas masyarakat Blora bergantung pada sektor pertanian tetapi sebagian besar persawahan merupakan tadah hujan. Belum ada bendungan besar atau rekayasa sumber air yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pertanian.

Kayu jati kualitas terbaik di dunia juga sumber minyak dan gas yang melimpah berada di sini tetapi kekayaan alam ini tidak serta merta berkontribusi secara signifikan bagi masyarakatnya.

Realita di atas menjadi faktor utama penyebab pertumbuhan ekonomi di Blora kurang menggembirakan.

Kepada eksekutif secara formal maupun informal saya sudah pernah menyampaikan beberapa wacana dan solusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.

Mengundang investor ke Blora agar mau berinvestasi dengan mendirikan unit-unit industri adalah upaya yang bisa dilakukan. Ciptakan iklim investasi yang kondusif, jika perlu berikan “insentif” dan support yang diperlukan bagi pembangunan unit maupun kawasan industri.

Saat kunjungan kerja di daerah lain ada yang menarik . Di mana-mana ada tulisan ” Pro Investasi”. Saya bertanya kepada pejabat yang menerima kehadiran kami apa maksud slogan tersebut .

Pemerintah daerah mempunyai program prioritas untuk mendatangkan investor agar mau mendirikan pabrik untuk berproduksi di wilayahnya. Meyakinkan bahwa berinvestasi di daerah ini pasti menguntungkan. Komitmen mempermudah perijinan dijalankan.

Baca Juga :  Tak Hiraukan Pandemi, Kinerja Perumda BPR Bank Blora Artha Tetap Prioritas

Bahkan pemerintah daerah pernah support dengan membangun jalan senilai 10 M saat ada salah satu perusahaan yang membutuhkan akses untuk lalulintasnya. Sekarang ada tiga pabrik besar berdiri dan mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja.

Penjelasan yang menarik dan inspiratif. Kita juga bisa melihat daerah tetangga terdekat, kabupaten Grobogan geliat investasi dan industrinya semakin terlihat. Semuanya bisa dipraktekkan di Blora tercinta meskipun dalam skala yang berbeda.

Pariwisata adalah sektor yang bisa dikembangkan agar bisa berkontribusi bagi pendapatan asli daerah dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat. Di banding dengan daerah lain Blora belum mempunyai tempat wisata yang menarik bagi wisatawan luar daerah.

Saya pernah bertemu dan berdiskusi dengan manajemen sebuah objek wisata. Pemerintah setempat bekerjasama dengan perhutani menjadikan kawasan hutan sebagai tempat wisata. Kawasan hutan ini sebenarnya biasa saja tetapi karena dipoles dan dibangun banyak wahana menjadikan wisatawan luar daerah datang ke sini.

Fokus

Saya pernah mengajak dinas pariwisata untuk fokus menggarap dan mengalokasikan anggaran untuk membangun satu lokasi tempat pariwisata yang bagus dan menarik sehingga bisa mendatangkan wisatawan luar daerah.

Baca Juga :  Buka Jurusan Untuk Millenial, ISI Surakarta Akan Dirikan Kampus di Blora

Jika perlu pangkas anggaran yang tidak prioritas untuk difokuskan untuk pembangunannya. Siapkan perangkat pendukung dan promosi yang memadai. Harapannya dari banyaknya pengunjung maka pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan masyarakat.

Mewujudkan program terobosan yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya memang dibutuhkan komitmen serta kerja keras dari pejabat dan aparatur pemerintah daerah.

Dengan nada pesimis seorang teman mengatakan “Tidak mudah, karena mereka bekerja keras ataupun tidak tetap mendapatkan gaji dan fasilitas”

Bupati dengan segala kewenangannya bisa dan bertanggungjawab dalam menentukan kebijakan dan arah pembangunan. Jika belum bisa sekarang mungkin bupati yang akan datang. Semoga ! (Red)

Tinggalkan Balasan