” UPAYA mengkloning profil komunitas Medsos kami ini sangat memprihatinkan. Ini semakin ngawur, dan sebagai wujud atau contoh cara bermedia sosial yang tidak beretika. Kami akan menempuh langkah hukum. ” tandas Divisi Humas Blosmed, Deva Putra, Jumat (4/10/24). ”
BLORA, topdetiknews.com – “Perang udara” di Pilkada Blora belakangan ini memanas. Selain diwarnai dengan saling klaim capaian dan akan melakukan, kini sudah meningkat dengan upaya mengkloning profil salah satu komunitas sosial yang ada di Blora.
Keruan saja, upaya cloning dari profil yang ada logo milik Blora Sosial Media (Blosmed) yang diduga dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab mendapat tanggapan ekstrim dari para pegiatnya. Mereka, sejumlah punggawa Blosmed menilai bahwa upaya itu merupakan contoh cara bermedia sosial yang tidak beretika.
“Upaya mengkloning profil komunitas Medsos kami ini sangat memprihatinkan. Ini semakin ngawur, dan sebagai wujud atau contoh cara bermedia sosial yang tidak beretika. Kami akan menempuh langkah hukum. ” tandas Divisi Humas Blosmed, Deva Putra, Jumat (4/10/24).
Pihaknya mengkhawatirkan, andai akun-akun yang mengkloning profil Blosmed itu nantinya digunakan untuk kepentingan politik pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. “Tentu ini bisa merusak etika politik di Blora,” tambah Deva.
Diketahui, Blosmed merupakan komunitas para pegiat sosial media di Blora yang sejauh ini turut berkontribusi pada penyampaian informasi untuk masyarakat. Mulai dari kuliner, wisata hingga capaian dan program-program pemerintah Kabupaten Blora. Bahkan tak jarang Blosmed berkolaborasi menggelar berbagai event bersama instansi pemerintahan di Blora.
Jumlah akun Blosmed saat ini ada belasan. Dengan dimotori orang-orang dari berbagai kalangan. Dan belakangan ini ada akun-akun yang tidak bertanggung jawab diduga mengambil logo akun-akun Blosmed tersebut.
Salah satu anggota Blosmed lainnya, yang juga dari Divisi Humas, Mohamad Mufadil membenarkan jika saat ini ada sejumlah profil akun Blosmed dikloning oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Modusnya, belasan akun menggunakan logo persis dengan akun-akun Blosmed. Namun dengan memakai nama lain.
“Kami mengetahui itu tadi pagi. Kami cek, benar bahwa logo yang mereka pakai plek, sama seperti logo kami. Namun pakai nama beda,” jelas Mufadil.
Menurutnya, saat dilakukan pengecekan, diketahui bahwa akun-akun yang mengkloning itu adalah akun baru dengan jumlah pengikut yang minim. Postingan juga masih sedikit. Anehnya, dari empat postingan yang dilakukan di beberapa akun, isinya sama.
”Kesimpulannya, ada indikasi upaya pengkloningan itu diduga dikerahkan secara terorganisir. Dan parahnya, empat postingan berisi konten yang juga milik Blosmed. Kami jelas dirugikan dengan pengambilan logo kami itu. Ini pencurian. Kami akan berdiskusi bersama tim untuk mengambil langkah hukum,” tandas Mohamad Mufadil. ***
Reporter : Muji
Editor : Daryanto