” MENURUT Bupati Blora, H. Arief Rohman Msi, selama ini cita-cita agar di Blora bisa berdiri pabrik terkendala soal lahan. ‘’Kendala yang muncul soal lahan, karena rata-rata masyarakat minta harga tanahnya tinggi. Namun demikian kami masih terus menjajaki,’’ papar Mas Arief, panggilan akrab Bupati Arief Rohman. “
BLORA, topdetiknews.com – Pemkab Blora terus jajaki kemungkinan berdirinya pabrik di Blora. Ada kendala utama yang muncul untuk merealisasi keinginan pabrik yang bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Bupati Blora, H. Arief Rohman Msi menandaskan, hingga saat ini Pemkab Blora masih terus menjajaki kemungkinan untuk bisa berdirinya pabrik di Blora. ‘’Masih dilakukan penjajakan,’’ tandasnya, Jumat (11/03/2022).
Dikemukakan, cita-cita agar di Blora bisa berdiri pabrik hingga saat ini terkendala soal lahan. ‘’Kendala yang muncul soal lahan, karena rata-rata masyarakat minta harga tanahnya tinggi. Namun demikian kami masih terus menjajaki,’’ imbuh Mas Arief, panggilan akrab Bupati Arief Rohman.
Dari data yang ada, Blora memiliki 14 lokasi Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Blora. Dari 14 lokasi tersebut beberapa telah ditempati kegiatan industri, diantaranya untuk industri di bidang migas dan pabrik gula.
Survei
Diketahui, baru-baru ini Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora telah melakukan survei di beberapa lokasi Kawasan Peruntukan Industri (KPI) bersama salah satu calon investor yang berminat membuka pabrik di Blora.
Kepala Dinas PUPR Blora, Ir. Samgautama Karnajaya, MT, melalui Kepala Bidang Tata Ruang DPUPR, Banar Suharjanto, ST, MT, membenarkan adanya survey tersebut.
“Beberapa waktu lalu DPUPR telah melakukan survei di beberapa lokasi KPI bersama salah satu calon investor yang berminat membuka pabrik di Blora. Survei dilakukan melalui studi elevasi pada peta serta peninjauan langsung ke beberapa lokasi,” jelas Banar Suharjanto, Jumat (11/3/2022).
Dijelaskan, beberapa kriteria yang dicari calon investor dekat dengan permukiman dan jalan provinsi atau jalan nasional. Tujuannya, dapat menyerap tenaga kerja setempat dan mempermudah arus distribusi barang terutama pergerakan truk-truk besar pengangkut barang. *)
Reporter : Muji
Editor : Daryanto