” SAYA akan mewujudkan mimpi itu, sesarengan dengan semua pihak untuk mewujudkan mimpi wong mBlora. Yakni memiliki jalan yang bagus, ketersediaan air bersih, lapangan pekerjaan, dan penambahan sarana kesehatan yang memadai,” tandas H. Arief Rohman MSi. … ”
BUKAN Bambang Sadono, SH. MH, jika tidak pandai “menggiring” atau mengkondisikan narasumber, apalagi kali ini narasumbernya seorang calon Bupati Blora yang diusung oleh PDIP – PKB dan PKS (bisa jadi Hanura menyusul), H. Arief Rohman Msi. Melalui channel Youtube “Inspirasi Jawa Tengah”, Bambang Sadono yang asli Blora itu berhasil “mengkondisikan” seorang Wakil Bupati Blora Arief Rohman, yang selama ini cenderung diam manakala “diserang”, akhirnya berbicara blak-blakan tentang apa yang akan dilakukan untuk Blora jika ia diberi amanah rakyat untuk memimpin Blora 2021 – 2026 mendatang.
Setelah turun ke sejumlah pelosok di Blora, menurut Mas Arief calon Bupati Blora yang diusung PDIP – PKB – PKS berpasangan dengan Tri Yuli Setyowati ST, MM, mimpi orang Blora saat ini sebenarnya sangat sederhana, mempunyai Jalan bagus, Air bersih, ketersediaan Lapangan pekerjaan, dan Sarana Kesehatan yang mumpuni.
”Untuk itu, saya akan mewujudkan mimpi itu, sesarengan dengan semua pihak untuk mewujudkan mimpi wong mBlora. Yakni memiliki jalan yang bagus, ketersediaan air bersih, lapangan pekerjaan, dan penambahan sarana kesehatan yang memadai,” tandas Arief.
Diketahui, jalan rusak di Blora saat ini sepanjang 350 Km dan butuh dana Rp 1,7 Triliun, untuk membangun jalan itu. Jika hanya mengandalkan APBD Blora, jelas perlu waktu lama untuk mewujudkannya. Satu-satunya jalan adalah dengan lobi ke pemerintah Provinsi dan Pusat, ”atau dengan kata lain harus mempunyai jalur ke Pemprov dan pemerintah pusat.”
Mengenai pembangunan sarana kesehatan, menjadi sebuah keharusan di Blora Selatan dibangun rumah sakit yang representatif. Demikian juga di Blora Barat (Kunduran) juga perlu dibangun rumah sakit yang mumpuni. ”Satu-satunya jalan untuk mewujudkan mimpi tersedianya sarana kesehatan yang representatif itu juga butuh loby ke Pemprov maupun pemerintah pusat,” imbuh Arief.
Soal ketersediaan air bersih bagi warga Blora ? Dikatakan, harus dilakukan dengan instan dan program jangka panjang. Dalam jangka panjang perlu kerjasama dengan ahli untuk menggali mencari sumber air di sejumlah wilayah yang selalu rawan kekeringan.
Cara instannya, di masing-masing kecamatan perlu tangki air – minimal ada dua tangki air di tiap-tiap kecamatan – PDAM bisa mendukung . Untuk mengatasi kekeringan di Doplang (Jati), PDAM harus hadir- menyalurkan sumber air dari Randublatung ke Jati, ”semua harus dipetakan, perkiraan butuh anggaran sekitar 5 Miliar cukup untuk memasok air ke warga. Selama ini anggaran belum dimaksimalkan.”