Bripka Wadi yang yang bertugas di Desa Ngrawoh dan Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, dimana dua desa itu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, menyatakan banyak kendala saat berada di lapangan.
Jalan Susah
Disampaikan, saat bertugas di lapangan, dirinya harus berhadapan dengan akses jalan yang susah dan jelek. Menyusul jalan yang ada adalah jalan Perhutani. Selain itu, di wilayah desa binaannya juga tidak ada sinyal HP.
”Kendala kami di lapangan adalah akses jalan yang jelek dan ekstrim. Tidak hanya itu juga tidak ada sinyal HP. Karena desa binaan kami dikelilingi hutan, sehingga susah dalam pengiriman laporan,” tutur Bripka Wadi.
Selama ini, saat kirim laporan ke Mapolres tidak bisa cepat. Karena jika akan mengirim laporan melalui Handphone harus ke balai desa dulu, sekedar nunut jaringan wifi yang hanya ada di balai desa. “Untuk laporan kami harus lari ke balai desa dulu. Baru bisa kirim,” tambah Wadi.
Menanggapi curhatan Bhabinkamtibmas Bripka Wadi, Kapolda Jateng memberi apresiasi atas semangat Bripka Wadi dalam melaksanakan tugas. Saat bertugas di perbatasan itu, Bripka Wadi harus menempuh jarak 30 Km dari rumahnya.
Kapolda mengatakan, dengan mendengarkan curhatan dari anggota langsung itu, pihaknya bisa mengetahui situasi riil di lapangan. Sehingga bisa menjadikan dasar untuk mengambil kebijakan.
”Untuk mengatasi keterbatasan sinyal, ke depan Kapolres silahkan didukung sarana komunikasi, sediakan Handy Talky (HT) agar mudah untuk pelaporan. silahkan koordinasikan dengan Karo Logistik,” tandas Kapolda H.Rycko Amelza Dahniel. *)
Reporter : Muji Angoro
Editor : Daryanto