Ogak Ana Gading Sing Ora Senthet

oleh -1318 Dilihat
oleh
Foto : dok

Oleh : Daryanto

” DI balik peribahasa “tak ada gading yang tak retak” , ada pelajaran untuk kita semua, tidak perlu malu mengakui kesalahan. Dan Mas Arief juga mengakui, jika di 45 program unggulannya, belum semuanya tercapai 100 persen. Dan proses tetap masih berjalan hingga di tahun 2024. ”

OGAK ana gading sing ora senthet.  Tak ada gading yang tak retak, begitu kata peribahasa. Artinya tidak ada sesuatu yang sempurna. Demikian juga dengan sosok kepemimpinan H. Arief Rohman, yang resmi menjadi Bupati  Blora tanggal 26 Februari 2021  lalu.

Awam mikirnya, masa kepemimpinan Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati hingga 2026,  atau selama lima tahun. Tidak 3,5 tahun seperti realitanya.  Dengan dipendekannya masa jabatannya yang hanya 3,5 tahun itu, praktis  harus kerja keras Mas Arief  dalam mewujudkan visi misi saat mencalonkan diri menjadi Bupati Blora.

Selama dua tahun lebih memimpin Blora, sosok Mas Arief telah berjuang keras untuk tidak jadi orang yang ingin segala-galanya sempurna (perfeksionis) untuk Blora. Meski sebenarnya. apapun dilakukan demi Blora agar maju dan berdaya saing.

Sosok Arief  tidak pernah memburu kesempurnaan itu dengan harus menyiksa diri. Mas Arief sadar bahwa menjadi orang perfeksionis itu sia-sia, sehingga ia berprinsip air mengalir saja. Jauh dari berharap pujian dari orang lain, karena sejatinya apa yang dilakukan untuk Blora adalah amanah masyarakat Blora.

Begitu dilantik, Arief – Etik menyatakan, siap bekerja siang dan malam untuk memajukan Kabupaten Blora. Dengan tagline Sesarengan mBangun mBlora, Mas Arief sadar  tidak bisa sendirian, dan tidak pernah anti kritik.

Dalam bingkai Sesarengan mBangun mBlora, media selama ini juga dirangkul menjadi partner dalam rangka untuk pembangunan yang ada di Kabupaten Blora.  Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut siap menerima setiap kritik dan saran untuk menunjang kinerjanya dalam melayani masyarakat di Kabupaten Blora.

“Beritakan yang baik kalau baik, yang jelek ya nanti diperbaiki. Jadi kita ingin menggali potensi-potensi yang ada, ya kita nggak anti kritik ya, silakan kalau memang jalannya jelek ya beritakan nggak masalah,” jelas Arief Rohman, sehari setelah pelantikannya.

Tiada gading yang tak retak.  Bagi yang suka maido,  sekarang  dibalik, bagaimana seandainya kalian  jadi Mas Arief ?  Begitu menjabat sebagai Bupati Blora ke-30, dimana seharusnya menjabat 5 tahun, karena adanya agenda pilkada serentak, sehingga hanya menjabat 3,5 tahun.

Dalam kondisi itu, dia  dihadapkan dengan hadangan banyak persoalan pelik di Bumi Samin.  Jeleknya infrastruktur, angka kemiskinan, dan seabrek persoalan sosial lainnya.

Belum lagi, menjadi Bupati disaat pandemi Covid-19 di puncak-puncaknya,   refocusing anggaran di tahun 2021 dalam rangka memperlancar program vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di kelurahan dan desa, jumlahnya mencapai Rp72 Miliar.

Refocusing dilakukan setelah penetapan APBD 2020, sehingga begitu menjadi Bupati,  akan mengurangi jumlah anggaran yang ada di masing-masing OPD, dan berimbas dengan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Untuk mewujudkan programnya, waktu itu sempat menginisiasi hutang untuk membangun jalan di Blora, juga dibully. Tak ada gading yang tak retak. Itu hanya peribahasa, isinya nasihat.

Ditahun 2023/2024, lagi-lagi akan ada refocusing anggaran terkait pelaksanaan Pilkada. Ini tentu menjadi tantangan, dan akan semakin sulit dan butuh inovasi untuk membangun Blora.

Pesan baik untuk direnungi maknanya dan diambil hikmahnya. Peribahasa pun bisa jadi peringatan. Agar tidak terlalu “menuhankan” otak atau pikiran. Agar tidak mudah menyalahkan orang lain lalu lupa kesalahannya sendiri. Dan merasa menjadi orang selalu benar dan membenarkan perilakunya.

Di balik peribahasa “tak ada gading yang tak retak” , ada pelajaran untuk kita semua, tidak perlu malu mengakui kesalahan. Dan Mas Arief juga mengakui, jika di 45 program unggulannya, belum semuanya tercapai 100 persen.  Dan proses tetap masih berjalan hingga di tahun 2024.

Karena sejatinya, salah dan kurang adalah sifat yang manusiawi. Dengan mengakui kesalahan, maka siapa pun tahu konsekuensinya dan mau berusaha untuk memperbaiki diri. Sebaliknya pula, siapa pun tidak perlu mencela atas kesalahan atau kekurangan orang lain. Karena setiap orang dilahirkan sepaket dengan kelebihan dan kekurangannya.

Jadi untuk apa fokus pada kesalahan orang lain tanpa mau membantu memperbaikinya. Tak ada gading yang tak retak pun mampu jadi spirit setiap orang untuk tidak usah terlalu sedih jika ikhtiar dan perbuatan baik yang dilakukan masih saja dianggap kurang oleh orang lain.

Dikritisi Dewan

Baru-baru ini, dalam rapat Paripurna DPRD Blora,  kepemimpinan Arief – Etik dikritisi dewan. Dalam pandangan fraksi-fraksi,  juru bicara gabungan lima fraksi, Irma Isdiana, SE, menyampaikan 16 point pandangan umum. Di antaranya ditujukan kepada Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora menyangkut bantuan ternak hendaknya sesuai dengan permintaan atau kebutuhan masyarakat.

Untuk bidang pertanian, guna menghindari gagal panen, DP4 hendaknya memberikan bantuan bibit unggul sesuai dengan kontur tanah dan yang tidak rentan dengan hama tanaman.

Dalam bidang infrastruktur, gabungan fraksi-fraksi berharap jembatan penghubung antar desa Sambongwangan, Gembyungan segera diperbaiki karena merupakan akses penting masyarakat desa setempat.

Sementara itu dalam bidang kesehatan, gabungan fraksi-fraksi menyampaikan peningkatan program layanan kesehatan masyarakat agar masyarakat Cepu tidak berobat di luar daerah setempat. Menurutnya pemerintah dapat melakukan survei kepuasan pasien sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pelayanan di Rumah Sakit Cepu.

Sementara itu, juru bicara Fraksi Persatuan Pembangunan, Jariman, SH., menyampaikan 11 point pandangan umum. Di antaranya, keprihatinan terhadap nasib para penjaga sekolah sehingga kesejahteraan perlu ditingkatkan berdasarkan kemampuan keuangan daerah.

Fraksi Persatuan Pembangunan juga menyampaikan perhatian serius terhadap masalah yang mengkhawatirkan, yaitu tingginya jumlah kasus Anak Tidak Sekolah (ATS). Menurut data yang disampaikan Jariman, jumlah ATS mencapai lebih dari 1.357.

Ketika ribuan anak di Kabupaten Blora tidak menerima pendidikan layak, kita menghadapi potensi kehilangan bakat, potensi pengangguran dan dampak sosial yang merugikan secara keseluruhan.

Selanjutnya, juru bicara Fraksi Demokrat-Hanura, HM. Warsit, S.Pd., SH., MM menyampaikan tujuh point pandangan umum. Waktu itu, disampaikan, bahwa pemandangan umum fraksi yang kami sampaikan merupakan usulan, saran dan masukan yang Insya Allah, dalam rangka untuk perbaikan demi tercapainya tujuan pembangunan dan perjalanan roda pemerintahan Kabupaten Blora yang lebih baik di masa yang akan datang.

Atas pemandangan umum fraksi-fraksi itu, Bupati Arief Rohman menyatakan terima kasih atas saran masukannya. Atas itu semua orang nomor satu di Blora itu juga memberi tanggapan yang konseptual.

Baca Juga :  Memaknai  WTP Tidak  Sebagai Want To Pamer

Seperti,  pihaknya akan terus berupaya melakukan percepatan penyerapan anggaran agar dapat meminimalkan SiLPA pada akhir tahun. Termasuk  akan memperhatikan dan melaksanakan mandatory spending paling utama dalam bidang pendidikan, termasuk mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru dan ketersediaan sarana prasarana sekolah.

Terkait dengan pengelolaan BUMD, ke depan pemkab akan melakukan pembenahan manajemen BUMD. Terutama bagi BUMD yang kurang sehat, sehingga dapat terus menghasilkan PAD.

Kontribusi BUMD dalam memberikan deviden kepada APBD Pemerintah Kabupaten Blora tahun 2022 adalah sebesar Rp 78.1 miliar atau sebesar 3,59 persen dari realisasi pendapatan tahun 2022.

Kontribusi tersebut akan terus didorong, salah satunya melalui penyertaan modal, dan yang lebih penting adalah penerapan GCG (Good Corporate Governance) dalam manajemen BUMD sehingga dapat berjalan efektif, efisien dan profesional,” terangnya.

Upaya peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur selalu dilakukan, salah satunya menyiapkan tenaga bersertifikat dengan sertifikasi keterampilan kerja bidang jasa konstruksi tahun ini target 100 orang (jenjang 4 dan 5) bidang sipil.

Infrastruktur jalan akan berdampak sangat signifikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan Bupati menyatakan komitmen akan hal itu, dibuktikan dengan adanya pinjaman daerah pada tahun 2022 yang difokuskan pada perbaikan dan peningkatan 15 ruas jalan di Blora.

Sekali lagi, tiada gading yang tak retak. Masih banyak kurang selama Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si./Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM, dua tahun lebih memimpin Blora. Karena sejatinya, memoles barang kusam untuk menjadi mengkilap, tentu butuh proses.

Pekerjaan Rumah (PR) masih banyak menggelayut di bumi Blora. Mulai penurunan angka kemiskinan, kasus stunting, masih banyak ruas jalan yang harus dilanjutkan pembangunannya.

Merupakan, kewajaran jika ada kritik sarkasme untuk pemerintahan Blora saat ini. Namun demikian, yakin bahwa semua bentuk kritik tentu akan menjadi obat mujarab untuk meningkatkan stamina dandan Blora bagi Arief-Etik.

Dari bocoran alus, bukan tidak mungkin Blora di tahun 2023 ini dan puncaknya di tahun 2024 akan semakin mengkilap. Kenapa mengkilap ? Banyak pembangunan yang akan dilaksanakan di Blora, itu menjadi salah satu tolok ukurnya.

Sekedar diketahui, jika ditinjau dari arti kata ‘kilap’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gilap; kilat; pantulan cahaya yang disebabkan oleh banyak hal.

Upaya minta dukungan pusat untuk pembangunan Bocoran alus pertama yang ruas jalan Randublatung – Getas, melalui dana Inpres terus dilakukan, Jika saja, ini goal,   tentu tidak ada alasan lagi untuk mengatakan Blora merupakan daerah terisolir. Randublatung – Getas – tembus Ngawi langsung gerbang Tol – berarti dari arah Selatan untuk mengakses Blora akan terbuka lebar.

Janji Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, akan membangun fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) di Blora Selatan ditepati. Tahun 2023 ini, Rumah Sakit di Randublatung akan dibangun.

Untuk pembangunan Rumah Sakit Randublatung tersebut, tahun ini telah dianggarkan Rp 10 Miliar lebih. Sementara itu untuk target kapan operasional, Januari 2024 Rumah Sakit Randublatung akan operasional.

Begitu juga, janji untuk membangun fasilitas kesehatan di Blora Barat juga ditepati. Saat ini, di tahun 2023 ini pembangunan  Rumah Sakit Bhayangkara di Desa Jagong, Kecamatan Kunduran juga on proses.

Dari arah Utara, Rembang – Blora – Cepu – Ngawi sudah menjadi jalan nasional. Dari udara, upaya Bandara Ngloram reaktivasi yang masih butuh perjuangan panjang memang. Tidak ada perjuangan yang berakhir, jika Bandara Ngloram nanti berjalan normal,  nikmat dari Allah mana yang harus kita dustai atas kondisi Blora yang semakin mengkilap.

Di tahun 2023 ini, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat membangun dan merenovasi Terminal Tipe A Cepu. Belum lagi Stasiun besar Cepu terus dibenahi menuju arah representatif. Fakta ini, ditambah  jika Ngloram konsep Cepu Raya ibarat tinggal pencet tombol. Keinginan Cepu untuk menjadi pintu gerbang ekonomi Jawa Tengah di bagian Timur, menjadi sebuah keniscayaan.

Semakin Mantap

Terlepas masih banyak kekurangan, merefleksi 2 Tahun lebih Kepemimpinan Arief – Etyk, kenyataannya,  infrastruktur semakin mantap, kemiskinan terus menurun.

Mal Pelayanan Publik (MPP), yang grand launchingnya dilaksanakan Kamis (3/6/2021)- baru saja merayakan ulang tahunnya ke -2, oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sebagai yang tercepat di Indonesia.

Selama dua tahun ini perkembangan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora meningkat signifikan. Yakni, kondisi jalan mantap sudah mencapai 67 persen.

Rinciannya, pembangunan jalan kabupaten di luar jalan nasional dan di luar jalan desa, di tahun 2021 Pemkab Blora membangun hampir sekitar 40 Km dengan anggaran hampir Rp 90 Miliar. Kemudian di tahun 2022, pembangunan jalan meningkat menjadi sekitar 116 Km dengan anggaran hampir Rp 308 Miliar.

Sementara itu, kemiskinan di Blora juga mengalami penurunan dari 12,39 % menjadi 11,53. Ditargetkan, di 2023 ini kemiskinan di Blora semakin berkurang. Begitu juga penanganan stunting akan terus ditingkatkan.

Ini capaian yang luar biasa, menyusul saat Arief – Etik dilantik, kondisi kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Blora cukup memprihatinkan. Jika ada yang menyorot tentang down grade jalan, semangatnya tentu bukan ingin ndakik dan mengejar prestasi.

Melainkan, semangatnya untuk lebih efektif untuk membangun jalan. Sekedar catatan, ada latar belakang yang patut dipertanyakan, dibalik peningkatan status banyak jalan di Blora beberapa tahun lalu.

Barangkali yang perlu segera diubah wajah kusam untuk menjadikan Blora lebih mengkilap adalah, persoalan kemiskinan dan stunting. Diketahui, kasus pernikahan dini di Blora selama tahun 2022 mencapai 600 kasus. Ini tentu menjadi ancaman kasus stunting baru.

Meski juga perlu diapresiasi memang. Meski kasus stunting di Blora saat ini naik 4 persen, dari 21 % menjadi 25 %. Namun dari angka itu untuk stunting yang dialami badutanya turun hingga di angka 6 %.

Tiada gading yang tak retak.  Masih banyak yang harus dikerjakan Mas Arief. Tetapi ini sebuah petuah kelas dewa tentang hidup. Hidup itu harus tadah, pradah, dan  ora wegah.

Tadah itu sama dengan sumeleh. Atau makna kasarnya, kita jangan kebanyakan minta atau menuntut Tuhan yang macem-macem apalagi aneh-aneh. Terserah Tuhan mau ngasih apa. Biar sesukanya Tuhan kita ini mau ditakdirkan  menjalani hidup yang model gimana.

Tugas kita cuma satu, menghaturkan terima kasih, mensyukuri apa saja pemberian dari-Nya. Nggak protes dan nggak gampang ngeluh. Karena nggak ada doa lain yang patut dilayangkan kecuali ucapan, “Alhamdulillah.”

Baca Juga :  Ketua DPRD Hadiri Petelakan Batu Partama

Sebab apa saja yang bisa kita nikmati saat ini, itu udah lebih-lebih banget. Contohnya, kita bisa menghirup oksigen tanpa bayar, itu aja udah cukup jadi bukti bahwa nikmat Tuhan itu emang tanpa pitungan (perhitungan). Jadi, nggak ada alasan buat ngerasa kurang. Nggak ada alasan buat nggak bersyukur.

Sementara itu,  pradah itu maksudnya ikhlas atau sepi ing pamrih (jauh dari pamrih apa pun). Mengerjakan apa saja tanpa mengharap apa-apa selain hanya karena ingin “menyenangkan” Tuhan. Tanpa ada embel-embel lainnya.

Kita bekerja bukan karena ngarep jadi kaya. Tapi karena Tuhan memang memerintahkan buat kerja. Kita menolong orang kesusahan bukan semata biar diapresiasi. Tapi lebih karena yang kayak gitu itu emang udah jadi kewajiban. Dan sekian contoh lain.

Sedangkan ora wegah itu maksudnya nggak milih-milih. Punya pekerjaan apa saja dikerjakan dengan sepenuh hati. Nggak setengah-setengah dan nggak ngeliat gede/kecilnya besaran upah yang dikasih.

Upah gede ya dikerjakan dengan tekun dan maksimal. Upah kecil pun dikerjakan dengan semangat dan totalitas. Pokoknya nggak beda-bedain etos kerja antara upah kecil dan upah besar, pekerjaan ecek-ecek atau pekerjaan bergengsi. Karena yang paling penting adalah komitmen dan tanggung jawab.

Emang nggak gampang.  Tapi kalau ingin hidup tentram, los dol, dan nggak terbebani macem-macem, coba saja nasehat luhur dari saya ini yang merupakan khazanah kebudayaan Jawa itu diamalkan.

Tiada gading yang tak retak, karena memang kesempurnaan itu milik Allah semata. Banyak kritik yang disampaikan secara bisik-bisik – Bupatine kakehan ngurusi nduwur  sementara internal tidak diperhatikan, itu adalah sebuah otokritik yang positif dan sebagai bentuk perhatian kepada Bupati Blora, Arief Rohman.

Maido itu mudah, di kalangan orang Jawa ada ungkapan, kadangkala permintaan atau tuntutan anak kepada orang tua itu berlebih.  Sementara dari kacamata orang tua permintaan itu menjadi semacam keluhan, ora ngerti butuhe wong tuwo. Tetapi sekedar saran untuk Bupati Arief, sekecil apapun kritik hendaknya juga diperhatikan.

Mblandang

Tak dipungkiri sejak memimpin Blora, julukan yang pas untuk Bupati Arief,  Bupati Blora sing paling mblandang. Mblandhang tersebut jangan diartikan negatif, karena memang  tidak dalam konteks persaingan.  Mblandhang sendiri artinya sesuatu yang sangat cepat, dimana secara leksikal bermakna sesuatu yang lebih dari batas.

Berapa ratus Perguruan Tinggi (PT) di negeri ini yang diajak MoU untuk Sesarengan mBangun mBlora (termasuk di dalamnya untuk membantu mengurangi angka kemiskinan. Termasuk mendigitalisasi Blora,  dan yang paling baru menduniakan Blora.

Baru kali ini sejarah tercipta di Blora. Bupatine mblandang. Bisa dibandingkan, sejak tahun 1992 bupatinya dua kali jabatan, disusul 1999 lagi-lagi bupati dua kali masa jabatan, tahun 2009 kembali bupati juga dua kali jabatan.

H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. nekat temui Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, semata untuk kemajuan Blora.

Bupati Blora itu berdialog dengan Jose Ramos Horta untuk membuka peluang atau menjajaki kerjasama antara Blora dengan Timor Leste. Keduanya mendiskusikan peluang kerjasama pendidikan migas hingga perdagangan produk kerajinan kayu jati.

Belum lagi, Bupati Arief juga melakukan koordinasi dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) – Komunitas Politik Luar Negeri Indonesia, sebuah komunitas hubungan internasional terbesar se Asia Tenggara yang dipimpin Dr. Dino Patti Djalal. Hasilnya, FPCI siap bantu percepatan pembangunan Kabupaten Blora melalui program Sister City.

Dengan cara ini  Blora akan benar-benar Go Internasional. Seperti dikemukakan Dino Patti Djalal, berdasarkan studi yang telah ia lakukan, ada beberapa negara yang bisa diajak kerjasama dengan Blora. Seperti Korea, Jepang, China, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Australia.

Dino Patti sendiri mengakui,  jarang ada Bupati yang punya wawasan luas seperti Bupati Blora saat ini. Biasanya malah Kemenlu cari daerah mana yang siap, ini justru Bupatinya yang aktif membangun komunikasi dengan FPCI.

Sister City atau kota bersaudara sendiri adalah konsep menghubungkan dua kota di lokasi negara yang berbeda untuk menciptakan koneksi budaya dan kontak sosial antar penduduk.

Ora duwe kesel. Disela-sela kesibukannya,  Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, masih sempatkan temui  Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Dr. H. Zulkifli Hasan, SE., MM, untuk minta dibantu  Blora ekspor briket arang batok kelapa, kerajinan kayu jati, produk olahan kelor.

Hasilnya, Mendag bersama jajarannya Kemendag mendukung upaya Blora untuk fokus pada peningkatan ekspor hasil produk dari Blora.  Dan siap membantu. Karena menjadi fokus arahan dari Pak Presiden untuk menggenjot ekspor.

Sekali lagi tiada gading yang tak retak, dan kesempurnaan memang hanya milik Allah. Hanya sekedar mengingatkan, nikmat Tuhan  yang manakah yang kamu dustakan, manakala mendengar, melihat dan merasakan Blora saat ini.

Beberapa penghargaan juga diraih Blora dalam dua tahun terakhir ini. Mulai,  menerima Innovative Government Award ( IGA )  2022 dari Kementerian Dalam Negeri sebagai Kabupaten Sangat Inovatif.

Raihan prestasi itu bukan semata berharap Blora akan mendapat Dana Insentif Daerah (DID) dari Kemenkeu, melainkan, menyitir statement Mendagri Tito Karnavian, dengan penghargaan itu dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam menilai kinerja para pimpinan daerah

Baru-baru ini,Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama Ketua TP PKK Kabupaten Blora Hj. Ainia Sholichah, SH., M.Pd.AUD., M.Pd.BI., terima penghargaan Lencana Manggala Karya Kencana (MKK) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia.

Yang paling gres, sejumlah insan pegiat Keluarga Berencana (KB) dari Kabupaten Blora menerima 5 penghargaan tingkat Jawa Tengah. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo dalam acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Jawa Tengah, di pendopo Kabupaten Kendal tanggal 13 Juli 2023). ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.