Nyesek, Frustasi Hingga Akhirnya Ikhlas

oleh -6127 Dilihat
oleh
Foto : dok

Ingat kasus Covid pertama yang asal Perumda Blora, Kentong (Cepu) , Tempelan dan yang paling masih terbayang adalah kasus terbaru wafatnya seorang dokter RSUD Blora.

Nyesek rasanya dada ini, panik, dan frustasi. Nafsu makan total hilang, niatan untuk konsultasi dengan Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto SKM Mkes, yang sering saya wawancarai terkait perkembangan Covid ragu-ragu saya lakukan. Satu yang ada di benak pikiran.. takut !

Di tengah-tengah kegalauan saya mencoba browsing melihat perkembangan penyebaran Covid -19 di Blora dan membaca bawa berdasarkan monitoring data Covid -19 di Blora per Rabu (19/08/2020) pukul 14.17 WIB, jumlah kasus Covid -19 positif terus bertambah, yakni tercantum 223 orang. Dari jumlah itu, 131 penderita dinyatakan sembuh, dirawat di RS 4 orang dan isolasi mandiri sebanyak 73 orang, dan meninggal 15 orang.

Semakin Takut

Melihat data Covid -19 di Blora yang semakin bertambah itu tentu praktis semakin takut saja. Meski, saya berusaha untuk menenangkan hati dengan statemen dari Lilik Hernanto, bahwa manakala mengetahui seseorang terpapar boleh takut asal jangan berlebihan. Jangan mengucilkan, karena semua akan aman manakala jaga jarak, memakai masker dan sering cuci tangan.

Baca Juga :  PDP Kentong Akan Jalani Perawatan di RSU Cepu Kembali

Hanya, kenyataan yang ada di lapangan, bahwa banyak orang yang “maaf” tidak ingin berdekatan dengan seseorang yang dinyatakan positif, dan sebisa mungkin menghindar – sehingga bagi saya ini adalah bentuk pengucilan diri dari banyak orang terhadap seseorang yang terpapar.

Lagi-lagi terbayang, jika saya dan keluarga dinyatakan positif berdasarkan hasil swab – bukan berarti menyalahkan orang – tentu saya akan mendapat perlakukan seperti itu. Belum lagi banyak kasus di kabupaten tetangga, seseorang harus di swab 8 kali tentu akan menambah panjangnya jadwal isolasi. Lagi-lagi dada ini terasa nyesek saja.

Keberanian untuk menjalani swab akhirnya muncul ! Ingin semua jelas dan dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid – saya mencoba konsultasi dengan Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto.

Baca Juga :  Tunjang Transportasi Bandara Ngloram, Wabup Arief Inginkan Stasiun Kapuan Dihidupkan

Benar saja yang saya duga – manakala saya informasikan kronologi bagaimana saya beberapa kali kontak langsung dengan salah seorang perawat di RSU Blora yang diketahui positif Covid – hanya satu yang diperintahkan olehnya, seluruh anggota keluarga harus swab ! Dan jadwal swab akhirnya disepakati.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.