- Gerakan Sesarengan Mbangun mBlora Bak Bola Menggelinding
” BISA dibayangkan, jika tidak dengan menggelorakan semangat “Sesarengan Mbangun mBlora”, tahun ini, gara-gara pandemi Covid -19, dipastikan proyek jalan di 5 lokasi di Blora dengan nilai puluhan miliar rupiah, harus ditunda. Lantaran sebagian dananya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ditarik ke pusat untuk mengatasi merebaknya Covid -19. Lantas kerusakan jalan yang ada akan separah apa ? ”
TAK ada jalan lain untuk mengatasi bobroknya infrastruktur di sejumlah tempat di Blora, disaat merebaknya virus Corona seperti saat ini, kecuali dengan menggerakan semua potensi yang ada, untuk berswadaya, gotong royong, mengatasi sementara kondisi yang ada.
Bisa dibayangkan, jika tidak dengan menggelorakan semangat “Sesarengan Mbangun mBlora”, tahun ini, gara-gara pandemi Covid -19, dipastikan proyek jalan di 5 lokasi di Blora dengan nilai puluhan miliar rupiah, harus ditunda. Hal itu dikarenakan sebagian dananya dari Dana Alokasi Khusus (DAK ditarik ke pusat untuk mengatasi merebaknya Covid -19. Dan semua pihak juga belum bisa memastikan apakah pembangunan jalan yang tertunda itu bisa dilaksanakan tahun depan atau dua tahun ke depan.
Sebut saja, seperti dikemukakan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kabupaten Blora, Ir. Syam Gautama, paket pekerjaan jalan di Blora yang ditunda pembangunannya tersebut, total dananya mencapai Rp 26 Miliar lebih.
Masing-masing paket jalan Kamolan – Banjarejo senilai 6.3 Milliar, Ngraho – Ketuwan senilai Rp 3,7 Milliar, Pilang – Menden senilai Rp 3,7 Milliar. Selain itu paket jalan Trembul – Plumbon senilai Rp 3.07 Milliar dan paket jalan Doplang – Kunduran 9.250 Milliar.