Membidik  Pemilih Pemula di Pemilu 2024

oleh -1057 Dilihat
oleh
Foto : dok

Oleh : Daryanto

” PERSOALAN semakin jelas, perpolitikan kalangan milenial ditandai dengan penggunaan media sosial untuk kampanye. Dan salah satu platform yang sering digunakan pemilih pemula dari kalangan milenial adalah instagram.  Sehingga menjadi sebuah keniscayaan, tiap hari selalu ada postingan mengenai calon yang ia dukung. ”

SEBELUM menginjak  ke episode “ketatnya”  persaingan parpol di Pemilu Blora 2024 mendatang, hal yang cukup menarik dibahas saat ini adalah keberadaan pemilih pemula. Semestinya Parpol yang akan berkontestasi akan melirik keberadaan pemilih pemula itu, dan menjadi sebuah keniscayaan untuk membidiknya. 

Di Pemilu 2024 di Blora, sesuai data KPU Kabupaten Blora,  dari 16 kecamatan, 295 desa/kelurahan yang ada, dan dengan jumlah TPS 2.977, direkap dihasilkan untuk laki-laki sebanyak 349.413 orang, perempuan 354.872 orang, sehingga total ada 704.285 pemilih.

Dari jumlah pemilih yang ada itu, jumlah pemilih pemula mencapai antara 15 – 20 persen, yakni di angka sekitar  140.965 orang.

Secara nasional, di  Pemilu 2024 nanti, jumlah pemilih di Indonesia diperkirakan mencapai 187 juta orang. Menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU), kelompok muda terutama generasi milenial dan Gen Z akan menjadi pemilih terbesar pada Pemilu tersebut.

Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai dengan tahun 2012. Generasi Z adalah generasi setelah generasi Milenial, dimana generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang.

Kehadiran media sosial pada era digital tidak dapat terpisahkan. Di Indonesia, pengguna internet dan media sosial selalu mengalami peningkatan tiap tahun. Berdasarkan data, di  tahun 2022, jumlah pengguna internet per Januari 2022 mencapai 204,7 juta. Angka itu naik 1,0% jika dibandingkan dengan Januari 2021 sebesar 203 juta. Dari angka tersebut, sebanyak 191 juta merupakan pengguna aktif media sosial.

Baca Juga :  Lamun Siro Landep, Ojo Natoni

Persoalan semakin jelas, perpolitikan kalangan milenial ditandai dengan penggunaan media sosial untuk kampanye. Dan salah satu platform yang sering digunakan pemilih pemula dari kalangan milenial adalah instagram.  Sehingga menjadi sebuah keniscayaan, tiap hari selalu ada postingan mengenai calon yang ia dukung.

Tidak sekedar foto. Karena milenial lahir dan tumbuh di era perkembangan informasi yang pesat, maka desain dari poster juga menentukan ketertarikan kaum milenial.

Gaya poster dan baliho yang disukai oleh kelompok milenial adalah yang bergaya sederhana tapi lugas. Jika tujuannya untuk membidik pemuda,  sudah semestinya calon atau parpol harus  mencitrakan dirinya sebagai partai pemuda. Sehingga, bagaimana poster-poster yang digunakan  harus bergaya milenial.

Dari berbagai sumber, milenial cenderung tidak suka sesuatu yang mencolok, sehingga banner atau baliho yang terlalu menggunakan banyak warna dianggap sebagai “norak”.

Milenial juga suka bergurau. Mereka pandai mengedukasi diri tentang politik dengan cara yang unik. Pangsa pasar inilah yang mestinya diperhatikan, yakni bagaimana agar cara edukasi yang unik khas milenial itu  juga dibarengi dengan edukasi berpartisipasi politik secara rasional dan substantif.

***

Yang terjadi di Blora saat ini,  Bupati Blora, H. Arief Rohman ternyata sudah mulai mengedukasi. Dia  berpesan kepada para pelajar yang sudah memiliki hak pilih dalam Pileg, Pilpres maupun Pilkada serentak tahun 2024 mendatang, menjadi pemilih pemula yang cerdas dan tidak sekedar ikut-ikutan.

Seperti saat sosialisasi dan edukasi pendidikan politik kepada para pemilih pemula di aula SMAN 2 Blora, baru-baru ini.  Mas Arief minta para  pemilih pemula harus cerdas dan tidak golput.

Memberi pengertian yang rasional, yakni para pemilih pemula tersebut ditanamkan bahwa dengan berpartisipasi di Pemilu, praktis  dalam menentukan bagaimana Indonesia kedepannya termasuk di Jawa Tengah, maupun Blora ini. Caranya, harus menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Baca Juga :  Semua Kades dan Perangkat Desa di Blora Bisa Ikuti Kuliah RPL Kemendes PDTT dan Jadi Sarjana

‘’Kalau tidak berpartisipasi dalam politik,  maka juga tidak akan memberikan warna untuk pembangunan bangsa ini.  Jangan golput,” terangnya. 

Lebih  lanjut Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu berharap para pemilih pemula agar bisa bijak dalam menentukan pilihannya. Caranya dengan menggali informasi secara lebih detail, baik kaitanya dengan program, riwayat pengalaman maupun kinerjanya. Termasuk  visi dan misi yang diusung calon yang akan dipilih. Dan sejumlah persoalan lainnya. 

Pada sisi lain, orang nomor satu di Blora itu,  meminta mereka bijak dalam menggunakan media sosial, kaitanya dengan informasi maupun hal-hal politik.

Kepada para pemilih pemula, dia mengajak agar dalam menentukan pilihannya nanti bisa dengan mantap dan sudah punya gambaran.  Tidak sekedar ikut-ikutan saja. Kalau punya medsos juga harus pandai memilah informasi apakah itu hoax atau bukan. Pilihan tersebut nantinya yang akan menentukan bagaimana bangsa ini kedepan.  ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.