Membaca Pesan Tersirat Lukisan Kartun Joko Susilo (Suara Merdeka) di Hari Jadi Blora ke-273

oleh -1733 Dilihat
oleh
Foto : dok.

Oleh : Daryanto

MEMBACA pesan tersirat lukisan kartun Joko Susilo (Suara Merdeka) di hari jadi Blora ke-273 itu,  sebenarnya sangat kompleks. Bingkainya, sudah tampak hasil ciamik memang kepemimpinan Arief – Etik dalam membangun Blora. Hanya, Tiada Gading Yang Tak Retak – masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh pemimpin Blora saat ini.

SUASANA berbeda di ruang tamu Bupati Blora,  H. Arief Rohman, S.IP., M.Si,, Kamis (15/12/2022), saat jajaran departemen bisnis Suara Merdeka, Semarang memberikan kado Ulang Tahun  Blora ke-273, berupa lukisan kartun, karya kartunis  Joko Susilo (Suara Merdeka).

Sedikit pesan dari lukisan kartun itu disampaikan Kepala Pemasaran Muria, Ariyanto, bahwa tersirat kartun itu sebagai penyemangat untuk Bupati Blora, Arief Rohman dan Wakil Bupati, Tri Yuli Setyowati, ST, dalam rangka mewujudakan Dalane Dadi Alus Banyune Lancar Terus. ‘’Ini sebagai wujud penghargaan dari kami untuk pak Bupati dan Wakil Bupati agar meningkatkan hastag  #Sesarengan Mbangun mBlora Yang Berkelanjutan #,’’ ungkapnya.

Membaca pesan tersirat lukisan kartun Joko Susilo (Suara Merdeka) di hari jadi Blora ke-273 itu,  sebenarnya sangat kompleks. Bingkainya, sudah tampak hasil ciamik memang kepemimpinan Arief – Etik dalam membangun Blora. Hanya, Tiada Gading Yang Tak Retak – masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh pemimpin Blora saat ini.

Diantaranya, membangun Blora secara berkelanjutan harus, hanya sikap tegas di banyak hal dari keduanya (pemimpin Blora) sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Blora semakin melesat.

Banyak hal itu, beberapa diantaranya adalah mutlak terus melakukan reformasi birokrasi. Salah satu tujuannya mampu untuk mewujudkan serapan anggaran yang maksimal, sehingga apa yang menjadi visi misi pasangan Arief – Etik untuk kesejahteraan warga Blora terwujud.

Selain itu, Evaluasi di banyak hal, seperti pelaksanaan proyek pembangunan, kesungguhan pejabat untuk bekerja tidak hanya standar melainkan ada dan banyak inovasi lebih. Sebuah grenengan yang ada selama ini yang kadang membuat risih adalah, Bupati dan Wakil Bupati terlalu mblandang, sehingga membuat sejumlah pimpinan OPD yang ada keponthal-ponthal

Kritik ini ibarat pil yang pahit rasanya. Hanya sejatinya, pil pahit itu manakala diminum akan menjadi obat yang mujarab untuk Blora lebih maju yang impliksainya membawa masyarakat Blora lebih sejahtera.

Baca Juga :  Anggaran Perubahan 2023 Ditetapkan, APBD Kabupaten Blora Mengalami Kenaikan

Kado Melegakan

Ada kado yang melegakan untuk Blora bertepatan dengan ulang tahun Kabupaten Blora ke-273 – 11 Desember 2022.  Yakni, angka kemiskinan di Blora turun.

Yakni, berdasarkan data dan informasi kemiskinan kabupaten/kota di Indonesia yang dirilis BPS tahun 2022, angka kemiskinan di Blora turun dari 12,39 % menjadi 11,53 %.

‘’Ini menjadi kado di Ultah Blora ke -273. Kerja keras belum selesai memang untuk terus menurunkan angka kemiskinan di Blora. Terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya, terkhusus untuk Wakil Bupati, Tri Yuli Setyowati ST. MM, selaku Ketua Tim percepatan pengentasan kemiskinan,’’ ungkap  Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, merespon hal itu.

Luar biasa statemen dari Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati ST. MM atas turunnya angka kemiskinan di Blora. Menurutnya, Hasil itu memang patut disyukuri, meski sebenarnya belum memenuhi target. Dikemukakan, target penurunan kemiskinan di Blora tahun 2022 sebenarnya 11,4 %. Dia berharap,  untuk tahun 2023 mudah-mudahan angka kemiskinan di Blora bisa turun secara signifikan.

Persoalan kemiskinan di Kabupaten Blora memang menjadi perhatian serius oleh pemerintah di Blora. Di tahun 2021, ada di angka 12,39 persen. Berbagai upaya dilakukan oleh pemimpin di Blora, baik Bupati Arief maupun Wakil Bupati Etik.

Diantaranya sempat belajar dan diskusi panjang lebar soal kemiskinan di Kantor BPS. Harapannya bisa ada solusi dan pemecahan terkait resep jitu untuk menurunkan kemiskinan di Blora.

Banyak faktor warga dikatakan miskin. Diantaranya, meski warga memiliki 10 sapi, tanah luas, tapi kondisi rumah masih beralaskan tanah, tembok gedek, tidak punya MCK, mereka tergolong miskin.

Menurut Kepala BPS Blora, Nurul Choiriyati, ada banyak kriteria garis kemiskinan. Salah salah satunya dilihat dari makanan dan non makanan. Untuk yang menentukan kriteria miskin ada 9.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora Indah Purwaningsih, ada 9 kriteria masyarakat miskin. Mulai tidak memiliki pekerjaan tetap, tidak punya rumah, pengeluaran untuk makanan 70 persen, tidak memiliki MCK.

Baca Juga :  Tenaga Medis Yang Jalani Isolasi Minta Keluarganya Tidak Dikucilkan

Termasuk, penerangan dari PLN 450 Watt atau tidak berlistrik, rumah beralaskan tanah, berdinding kayu, bambu, kawat. Beli baju sekali dalam setahun.

Di tahun 2023 ini, Blora masih konsentrasi di pembangunan infrastruktur. Cukup melegakan, di tahun itu Blora mendapat Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat sejumlah Rp 160 Miliar. Harapannya, visi Bupati Arief untuk Blora, Dalane dari Alus akan tercapai.

Blora Lebih Baik

Mantan Bupati Blora,  Drs. RM Yudhi Sancoyo yang menjabat di era 2007 – 2010 membuat statemen yang benar-benar “cethar“ di  Ultah Blora ke-273. Dia menyatakan, yakin dibawah kepemimpinan Mas Arief- Mbak Etik dengan slogannya “Sesarengan Mbangun mBlora” mampu membawa Blora lebih baik.

“Mas Arief itu keunggulannya jago lobi. Saya juga pernah satu kantor dengan beliau saat masih sama-sama di DPRD Jateng. Dengan slogan “Sesarengan Mbangun mBlora” – nya, kami yakin Blora bisa lebih baik lagi.,” papar Yudhi Sancoyo.

Yudhi yang kini aktif di Yayasan Ronggolawe pendiri Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu itu optimis bersama Bupati Arief Rohman bisa mewujudkan berdirinya Universitas di Kabupaten Blora.

“Berkat bantuan Mas Arief lah, semoga tahun depan STTR bisa meningkat menjadi Universitas. Universiti pertama di Kabupaten Blora. Karena menurut kami pendidikan menjadi hal utama dalam membangun SDM Blora yang unggul. Seperti slogan Mas Bupati, Sesarengan mBangun Blora Unggul dan Berdaya Saing,” terang Yudhi Sancoyo.  *)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.