Hingga akhirnya, cukup mengejutkan Bupati Blora, H. Djoko Nugroho menyatakan bahwa keluarganya tidak akan ikut nyalon di Pilkada Blora 2020. Lagi-lagi berbagai spekulasi lantas muncul, salah satunya adalah, akankah terjadi calon tunggal ?
Termasuk, dengan statemen dari Bupati bahwa keluarganya tiak akan ikut nyalon, muncul spekulasi akankah “kereta” Nasdem akan digunakan figur lain setelah berkoalisi dengan salah satu Parpol yang minimal mempunyai dua kursi di DPRD ? Atau, bahkan jangan-jangan ada gabungan Partai lain yang berkoalisi dan mengusung pasangan calon. Sehingga nantinya akan ada 3 pasang calon di Pilkada Blora 2020.
Tidak Nyalon
Waktu itu, Kokok, panggilan akrab Bupati Djoko Nugroho dengan tegas menyatakan bahwa keluarganya memang tidak akan ikut nyalon di Pilkada 2020.
”Saya sejak awal mempersilahkan Pak Wabub Arief Rohman untuk maju. Mosok terus saya musuhi sendiri. Yang namanya politik memang dinamis, namun demikian nurani tetap harus dipakai,” tegas Kokok.
Tidak banyak yang tahu dengan apa yang ada di isi hati Bupati Blora, H.Djoko Nugroho terkait beberapa “kejadian” jelang Pilkada 2020. Mulai pecah kongsi, ribut-ribut soal SE dan rencana keluarganya untuk ikut ambil bagian di pesta demokrasi yang sebelum pandemi, rencananya akan dihelat 23 September 2020.
Terkait pecah kongsi, Kokok, panggilan akrab Djoko Nugroho mengatakan, sejak awal memang dirinya mempersilahkan Arief Rohman (Wakil Bupati) untuk maju dan penginnya berpasangan dengan Judhan (anak sulung Kokok).
”Waktu itu Judhan menyatakan tidak siap, namun demikian saya masih berharap suatu saat nanti mau,” beber Kokok.
Hanya saja, dalam perjalanan Judhan tetap tidak siap. ”Karena memang tidak mau, terus bagaimana lagi ? Saya tidak akan memaksa. Yang namanya jadi pemimpin itu juga bakat-bakatan.”