” RASANYA aneh. Untuk urusan merawat bayi saja diingatkan jangan coba-coba kok, mosok untuk mengurus negara (kabupaten) mengandalkan atau berharap ada yang mesake. Apalagi nggak pas juga kalau mau coba-coba . ”
KETIKA melihat dan mendengar adanya ungkapan mbok menawa mesake (kasihan ) untuk urusan pemerintahan … dalam hati ingin tertawa, menjurus mesake (kasihan). Lupa-lupa ingat, saya pernah melihat iklan produk sebuah minyak penghangat baby, ” Eh.. Buat Anak Kok Coba-Coba”.
Nah, untuk urusan merawat bayi saja diingatkan jangan coba-coba kok, mosok untuk mengurus negara (kabupaten) mengandalkan urusan mesake dan coba-coba.
Sepakat dengan penegasan Ketua PCNU Blora, M. Fatah menandaskan, di Pilbup Blora 2024, kalangan NU yang dipimpinnya akan mengutamakan yang sudah memberi bukti daripada yang baru memberi janji.
Dikemukakan, NU punya salah satu prinsip untuk mempertahankan hal baik yang sudah ada, sambil mengharap ada hal baru yang lebih baik (al muhafadhotu ‘ala al qadimis Solih wal Akhdhu bi al jadidi al ashlah ).
Hanya, lanjutnya, kalau tidak ada jaminan bahwa yang baru itu akan lebih baik, maka kalangan NU Blora jelas mengutamakan dan mempertahakan hal lama yang jelas sudah baik.
Kalangan NU juga akan mengambil kaidah Muttashil. Artinya kesinambungan itu lebih baik daripada mulai dari baru. Kalangan NU Blora dipastikan akan mengutamakan yang sudah memberi bukti daripada yang baru masih sebatas janji.
Soal bukti selama H. Arief Rohman 3,5 tahun memimpin Blora ? Ini 27 capaian kinerja mengkilap Arief Rohman, yang kini maju sebagai Calon Bupati 2024-2029. Prestasi itu dicapai sejak dirinya dilantik 26 Februari 2021 lalu hingga tahun 2024 ini.
Meski capaian kinerja yang luar biasa itu, pria yang pernah menjadi staf ahli Kementerian Desa PDTT, dengan rendah hati menyampaikan, capaian itu bukan hasil kerja sendiri.
” Capaian kinerja itu bukan hasil kerja saya sendiri. Melainkan merupakan hasil kinerja tim yang terus menjalin komunikasi, menjalin sinergitas seluruh elemen pemerintah hingga masyarakat. Baik Pusat, Provinsi, hingga Desa,” jelasnya.
27 Capaian
Berikut, 27 item capaian pembangunan selama Mas Arief memimpin Kabupaten Blora :
- Telah terbangun 27.715 Meter jalan nasional
- Telah terbangun 184.496 Meter jalan provinsi
- Telah terbangun 252.360 Meter jalan kabupaten
- Telah terbangun 18.204 Meter jalan permukiman wilayah kelurahan
- Telah terbangun 732.999 Meter jalan desa
- Telah terbangun 352 Meter jembatan
- Telah tersalurkan 1.068 unit Alsintan untuk kelompok Tani
- Telah menyelesaikan pembangunan 4.200 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sehingga lebih nyaman ditempati
- Perbaikan/Pembangunan 385 unit Rumah Ibadah
- Telah terbangun 199.017 m Talud Desa
- Telah terbangun 139.456 m Drainase Desa
- Telah terpasang 7.676 unit Penerangan Jalan
- Telah dilaksanakan Perbaikan 17 Gedung Layanan Puskesmas
- Telah terbangun 2 Rumah Sakit Baru (RSUD Randublatung & RS Bhayangkara Kunduran)
- Telah Memperbaiki 1.077 Gedung Sekolah (PAUD-TK-SD-SMP)
- Telah membangun 18 Embung
- Telah menyalurkan beasiswa pendidikan pada 712 Orang penerima bantuan (untuk Mahasiswa/Sarjana)
- Telah berhasil mengembalikan 5.000 anak tidak sekolah (ATS) untuk sekolah kembali baik ke sekolah formal
maupun informal - Tingkat Pembangunan Infrastruktur Daerah naik menjadi 78,62 %
- Indeks Pembangunan Manusia meningkat jadi 70,63
- Pertumbuhan Ekonomi meningkat jadi 3,10 %
- Indeks Pembangunan Gender naik jadi 85,68
- Indeks Kualitas Lingkungan Hidup meningkat jadi 78,62
- Indeks Reformasi Birokrasi naik menjadi 69,22 (B)
- Indeks Pembangunan Masyarakat naik 0,80
- Laju Inflasi turun jadi 2,96 %
- Persentase Penduduk Miskin turun jadi 11,42 %
- Hingga puluhan penghargaan Nasional maupun tingkat Provinsi.
Atas prestasi itu, Arief mengatakan, dirinya menyadari capaian tersebut belum bisa memuaskan seluruh masyarakat Blora. Karena keterbatasan waktu yang baru 3,5 tahun belum bisa menyelesaikan seluruh PR pembangunan.
“Mohon maaf jika kami belum bisa maksimal dalam melayani masyarakat selama 3,5 tahun ini. Apalagi saat tahun pertama tidak bisa langsung ngegas pembangunan karena masih pemulihan pandemi Covid -19, anggarannya banyak direfocusing. Sehingga baru bisa memulai pembangunan pada tahun kedua,” terangnya. ***
Editor : Daryanto