Penulis : Muji
Editor : Daryanto
” LAGI, seorang tenaga kesehatan di Blora, Kepala Puskesmas Ngroto, Cepu, meninggal diduga Covid -19. Beberapa waktu lalu, seorang dokter RSUD Blora juga meninggal akibat Covid -19 setelah sempat dirawat di RSUD dr R Soetrasno Rembang. ..”
BLORA, topdetiknews.com – Lagi tenaga kesehatan di Blora meninggal diduga terpapar Covid -19. Yakni Kepala Puskesmas Ngroto, Cepu, Nuryanta. Almarhum dikabarkan meninggal dunia Rabu (23/09/2020) diduga karena Covid. Diperoleh informasi almarhum sempat menjalani isolasi di RSU Cepu.
Direktur RSU Cepu, dokter Fatkhur Rokhim ketika dikonfirmasi menyatakan infonya demikian.
Sementara itu Pj Kepala Dinkes Blora, dokter Henny Indriyanti ketika dikonfirmasi membenarkan meninggalnya Kepala Puskesmas Ngroto, Cepu yang diduga karena Covid-19 itu . ”Ya Pak,” jelasnya ketika dihubungi melalui whatsApp.
Dengan adanya peristiwa itu, publik Blora mungkin masih belum bisa melupakan, meninggalnya seorang dokter pejuang Covid di Blora yang meninggal dunia di RSUD dr R Soetrasno Rembang karena Covid. Almarhum sempat dirawat selama lima hari.
Oleh Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) disiapkan pemakamannya di Makam Pahlawan Wira Bhakti Blora karena sebagai Pahlawan Kesehatan.
Diketahui, seorang Dokter di RSUD Blora gugur diduga terpapar Covid -19. Plt Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto SKM Mkes (pensiun) waktu itu ketika dikonfirmasi membenarkan adanya seorang dokter di Blora yang wafat karena terpapar Covid -19. ”Ya memang ada seorang dokter di Blora yang wafat karena Covid -19,” tandasnya.
Menurut Lilik, almarhum benar-benar pejuang covid yang gugur karena tugas, ”beliau bertugas sebagai pengambil swab di rumah sakit tempat bekerja,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan monitoring data Covid -19 di gugus tugas Blora, per Selasa (22/09/2020), jumlah orang terpapar terus bertambah. Di hari itu di pukul 12.22 WIB, jumlah kasus Covid- 19 positif di Blora mencapai 396 orang.
Dari jumlah 336 orang itu diantaranya dinyatakan sembuh, dan menjalani isolasi di rumah sakit sebanyak 6 orang, sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 29 orang. Untuk korban meninggal mencapai 25 orang. *)
