Slamet dan keluarganya mengaku sempat kaget dan terharu, menyusul tidak pernah ada kabar sebelumnya, tahu-tahu “digeruduk” Polisi dan Tentara juga bersama perangkat desa yang datang ke rumahnya.
Dengan didampingi istrinya dia mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polres Blora. ”Saya tadi terkejut, saat melihat ada rombongan polisi datang, ternyata memberikan bantuan. Terima kasih pak Polisi yang telah peduli terhadap saya,” beber Slamet.
Menjual Kambing
Menurut Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang,S.I.K.,M.H, melalui Kabag Sumda, Kompol Dr.Rubiyanto,M.Si, bantuan yang diberikan kepada keluarga Slamet itu berawal dari informasi di media sosial.
Informasi tersebut menyebutkan warga Desa Tempel Lemahbang rela menjual kambingnya demi membayar iuran sekolah anaknya. ”Dari informasi itu kami berinisiatif untuk membantu dengan melakukan penggalangan dana,” papar Rubiyanto.
Dikemukakan, pilihan untuk memberi bantuan meja kursi, dikarenakan memang barang tersebut sangat dibutuhkan Slamet dan keluarganya. Yakni, keluarga tersebut tinggal di sebuah rumah yang tak layak huni.
Tidak hanya itu, bahkan pemilik rumah pun kalau tidur harus di kursi yang tak layak dan berdekatan dengan Kambingnya.
Slamet adalah seorang ayah dengan tiga anak yang tinggal di sebuah rumah tak layak huni di Desa Tempel Lemahbang bersama istrinya. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Slamet bekerja serabutan.
”Kerjaan saya serabutan pak. Kadang ikut nguli, kadang juga membantu tetangga dengan upah seikhlasnya,” beber Slamet di sela-sela menerima kunjungan sejumlah anggota Polres Blora. (Anton/C45-red)