Penulis : Muji
Editor : Daryanto
” KABAR yang cukup bikin trenyuh terkait perkembangan kasus Covid -19 di Blora. Setelah ada penambahan 10 kasus baru, Selasa (16/06/2020) malam ada penambahan 1 kasus baru lagi dari wilayah Kecamatan Todanan. Penderita baru itu adalah seorang bayi yang baru berumur 3 bulan….”
BLORA, topdetiknews.com – Jumlah kasus Covid -19 di Blora bertambah 1 lagi. Yang cukup membuat trenyuh, satu tambahan kasus baru dari Kecamatan Todanan itu adalah seorang bayi yang baru berumur 3 bulan.
Dengan demikian, hingga Rabu (17/06/2020) total kasus Covid -19 di Blora mencapai 41 orang. Rinciannya, 32 orang masih dirawat, 3 meninggal dan 6 sudah dinyatakan sembuh.
Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto SKM Mkes ketika dikonfirmasi membenarkan jika tambahan 1 kasus baru Covid -19 di Blora berasal dari wilayah Kecamatan Todanan. Penderitanya adalah seorang bayi yang baru berumur 3 bulan.
”Ya memang ada tambahan satu kasus baru Covid -19, yakni seorang bayi di wilayah Kecamatan Todanan yang baru berumur 3 bulan,” jelas Lilik, Rabu (17/06/2020).
Dijelaskan, bayi tersebut adalah pasien yang sudah dirawat selama 12 hari di RSU Purwodadi, ”kini bayi itu berada di wilayah Kecamatan Todanan,” tambah Lilik.
10 Orang
Diketahui, saat Blora dinyatakan memasuki zona kuning, justru ada penambahan kasus Covid -19 baru yang signifikan, yakni 10 orang. Sedikit melegakan memang, ada satu pasien sembuh, yakni tenaga medis RSU Blora dinyatakan sembuh, menyusul tet swab dua kali hasilnya negatif.
Hingga Selasa (16/06/2020), jumlah kasus Covid -19 di Blora melonjak dari 30 kasus menjadi 40. Rinciannya, 31 dirawat, meninggal 3 dan sembuh 6 orang.
Menurut Lilik Hernanto SKM Mkes, penambahan 10 kasus Covid -19 baru itu, 8 orang diantaranya ada orang tanpa gejala. Mereka didapat dari rapid massal yang dilakukan di tempat umum, kantor maupun pasar.
Rincian 10 kasus Covid baru itu, dari Pasar Sidomakmur ada 2 pedagang. Sementara itu, lainnya tersebar, di Blora ada 3 orang, Tunjungan ada 4 orang, Banjarejo 1 orang, dan Cepu dua orang.
Lilik kembali mengingatkan, warga masyarakat jangan mendiskriminasikan mereka, yang sedang sakit. Jangan takut berlebihan, jangan mengucilkan. ”Karena justru butuh dukungan sosial dari tetangga.”
Dikemukakan, dari 325 orang yang rapid test-nya reaktif, yang positif Covid hanya 30 orang, atau tidak ada 10 persennya. ”Untuk itu jangan dikucilkan, mereka yang sakit harus didukung. Jangan takut berlebihan,” pesan Lilik Hernanto. *)