Oleh : Daryanto
” KAMI pendengar setia LPPL Gagak Rimang rindu acara yang sempat melegenda, disaat peralatan waktu itu masih minimalis. Sebut saja, bagi warga Blora sudah tidak asing lagi dengan “Gerobag Antik” –nya Rahmat Sukirman (alm)…. ”
LEMBAGA penyiaran publik lokal ( LPPL ) Radio Gagak Rimang kini telah bertransformasi untuk menyesuaikan era digital. Gedung Baru, lengkap dengan studio yang podcast telah diresmikan Bupati Blora, H. Arief Rohman, Minggu (18/12/2022).
Bersamaan itu, juga dilaunching aplikasi GR-On, sebuah aplikasi digunakan untuk mendengarkan siaran Gagak Rimang dengan android. Untuk mendapatkannya, bisa didownload melalui Play Store.
Ini luar biasa ! Perkembangan teknologi informasi memang sangat pesat di masyarakat, fakta menunjukan media massa termasuk radio mencapai perkembangan sebagai lembaga kunci di masyarakat modern. Meski demikian, masyarakat yang tidak mampu dan tidak suka membaca, menjadikan Radio sebagai media untuk mendapatkan sumber informasi.
Hanya, sebenarnya kami pendengar setia LPPL Gagak Rimang rindu acara yang sempat melegenda, disaat peralatan waktu itu masih minimalis. Sebut saja, bagi warga Blora sudah tidak asing lagi dengan “Gerobag Antik” –nya Rahmat Sukirman (alm).
Ditengah-tengah hiruk pikuknya pesatnya dunia digital, acara yang melegenda dan bisa menjadi trademark Gagak Rimang – dan akan dirindu oleh para pendengar setia – kenapa tidak diciptakan.
Tidak dipungkiri, Radio kini menjadi media massa elektronik paling tua yang masih aktif digunakan dan dirindukan oleh sebagian masyarakat. Tantangannya, saat ini Radio harus berkompetitif ketat dengan Televisi, Internet, Koran dan media lainnya.
Untuk itu, menjadi keniscayaan Gagak Rimang jangan pernah berhenti untuk terus melakukan pembenahan diri dan memberikan informasi menarik agar tidak ditinggalkan oleh pendengarnya.
Tuntutan untuk adaptasi terhadap perubahan dunia, membuat Gagak Rimang tetap eksis dalam menjalankan fungsinya sebagai media pemenuh informasi, pendidikan, dan hiburan. Kemajuan teknologi dan hausnya masyarakat dengan informasi tidak dapat dihindari untuk memunculkan radio siaran.
Meski, tidak dipungkiri, saat ini peminat radio menurun, tapi radio masih tetap eksis. Kuncinya, bagaimana seorang penyiar dan bagaimana perusahaan radio tersebut mengelola program-program yang dapat menarik masyarakat untuk mendengarkan radio.
Misalnya, untuk mendapatkan pendengar, Gagak Rimang harus mampu menciptakan beberapa penyiar yang memiliki ciri khas dalam menyampaikan siaran sehingga dapat berkesan di hati pendengarnya.
Bisa jadi, dan memang ya, sekelompok masyarakat setia untuk memilih radio sebagai alternatif mencari informasi dan hiburan karena mereka tidak mampu menggunakan teknologi saat ini untuk mencari informasi. Kelompok ini, bisa jadi tidak bisa bertahan lama untuk membaca atau melihat informasi dari media televisi dan media lainnya. Sehingga mereka menggunakan radio sebagai media pemenuh informasi dan hiburan.
Atau bisa jadi, kelompok masyarakat itu memilih radio untuk media informasi dan hiburan, lantaran untuk mendapatkannya mereka bisa sembari mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau tetap bisa beraktivitas.
Abaikan, bahwa radio yang merupakan alat elektronik tertua yang menyajikan informasi dan hiburan bagi masyarakat, kini mulai redup peminatnya. Kuncinya, jangan berhenti untuk terus berinovasi. Gagak Rimang jangan berhenti untuk melakukan perbaikan dalam menyajikan informasi dan hiburan. Dengan demikian, Gagak Rimang tetap eksis dan digemari oleh masyarakat. *)