Ada Kendala
Disampaikan Ariadi, ada beberapa kendala, yakni karena masih dalam kondisi darurat Covid-19 sehingga pergerakan terbatas. Butuh pembebasan lahan pekerjaan, yakni untuk akses jalan bandara, untuk perpanjangan runway dari 1.500 hingga 1.600 Meter, untuk pembangunan gedung-gedung, dan parkir kendaraan.
”Sehingga kontrak pekerjaan belum dilakukan menunggu pembebasan lahan. Kami estimasikan pembebasan sudah clear Juli 2020,” terang Dwi. *)
Mendengar penjelasan tersebut, Bupati lantas meminta OPD teknis terkait untuk segera menindaklanjuti kendala yang disampaikan. Diantaranya mengawal proses pembebasan lahan yang menjadi kewenangan Pemkab dan Pemprov Jawa Tengah, dengan mengedepankan sosialisasi kepada masyarakat, pihak desa dan Kecamatan.
“Kami bersyukur pembangunan bandara ini ternyata tidak dihentikan pemerintah pusat karena Covid-19. Untuk itu kami akan cek tahapan pembebasan lahannya agar kegiatan di 2020 bisa dilanjutkan lagi. OPD teknis tolong dikawal, agendakan rapat lanjutan dengan mengundang seluruh stakeholder terkait mulai dari Pemprov hingga Forkopimcam Cepu, Kades Ngloram, Kapuan dan Kentong. Setelah itu baru kita sosialisasikan kepada masyarakat yang terkena pembebasan,” ujar Bupati.
Bupati juga menginginkan agar dalam pelaksana pekerjaan non skill nanti bisa melibatkan tenaga kerja lokal dari Blora, agar masyarakat sekitar juga bisa ikut menikmati rejeki dari proyek nasional ini. Apalagi saat ini kondisinya sedang sulit akibat wabah Covid-19, banyak yang butuh pekerjaan. *)