Jangan Obral Energi, Haji Gelombang II Hanya Punya Waktu 4 Hari di Makkah Sudah Langsung ke Arafah  Untuk Persiapan Wukuf  –  (5)

oleh
oleh
Hotel Al Kiswah di daerah Jarwal, yang akan menjadi pondokan calon haji Blora. || foto : Istimewa
Bupati & Wabup
  • Taktis Berhaji di Gelombang II

” SESUAI jadwal,  pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Indonesia akan berakhir pada 3 Juli 2022. Sesuai penanggalan, Idul Adha 1443 H akan jatuh tanggal 9 Juli, maka  pada tanggal  7 Juli mereka akan diberangkatkan dari Mekkah ke Arafah, dan tanggal 8 Juli, hari Jumat, para calon haji  melaksanakan Wukuf di Arafah. Untuk itu, seyogyanya mau ngirit stamina, misal menjalankan ibadah Umroh cukup sekalai, setelah itu nata ati, awak menyusul akan menjalani Wisuda Haji. “

Labbaik Allahumma Labbaik.

Labaika Laa Syarika Laka Labbaik.

Bupati Blora

Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk.

Laa Syarika Lak.

ADA hikmah tersendiri bagi jamaah haji gelombang II, apalagi berangkat di gelombang II akhir. Badan masih fit, sehingga Insya Allah untuk menunaikan  rukun dan haji akan tidak ada hambatan. Inilah yang menjadi ukuran haji kita. Ibadah haji sah apabila para jamaah melaksanakan rukun haji dengan benar.  Mudah-uidahan menjadi haji Mabrur.

Sesuai jadwal, Jamaah Calon Haji (JCH) asal Blora, masuk ke Asrama Haji Donohudan, tanggal 30 Juni 2022. Perkiraan terbang ke Jeddah di tanggal 1 Juli 2022, dengan lama penerbangan kurang lebih 11 jam mereka akan tidak di tanah suci tanggal 2 Juli 2022.

Sesuai jadwal,  pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Indonesia akan berakhir pada 3 Juli 2022. Sesuai penanggalan, Idul Adha 1443 H akan jatuh tanggal 9 Juli, maka  pada tanggal  7 Juli mereka akan diberangkatkan dari Mekkah ke Arafah, dan tanggal 8 Juli, hari Jumat, para calon haji  melaksanakan Wukuf di Arafah.

Berdasarkan pengalaman, saat berhaji mulai tahun 2005 hingga 2011, saat itu lama tinggal di Makkah maupun Madinah masih cukup longgar, sebelum puncak haji Wukuf di Arafah, banyak diantara calon haji yang melaksanakan Umrah berkali-kali, dengan mengambil Miqot yang berbeda-beda.

Saran, mengingat pelaksanaan puncak haji sangat dekat saat para calon haji (Blora) tiba di Makkah, sebaiknya ngirit  tenaga, atau tidak obral  energi, dengan melaksanakan umroh beberapa kali.

Celakanya, takutnya, dan ini harus dihindari, karena kecapean, saat pelaksanaan Wukuf tanggal 8 Juli 2022, ada yang sakit, sehingga untuk melaksanakan wukuf di Arafah itu harus ditandu, di safari wukufkan.

Baca Juga :  Kesempatan Yang Langka Bisa Arbain di Nabawi (12- Habis)

Ingat, melihat daftar antrian pemberangkatan haji sangat panjang, kita ambil keputusan, bahwa melaksanakan paling hanya bisa sekali dalam hidup. Untuk itu,  saran agar hemat energi sebelum pelaksanaan rukun haji, mulai  Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, ke Mina untuk melontar jumrah Aqobah (kubro),  Tahallul (potong rambut) awwal.

Mabit di Mina saat hari Tasyrik,  Lontar jumrah Ula, Wustho dan Aqobah saat hari Tasyrik, kembali ke pemondokan Makkah untuk melaksanakan Thawaf Ifadhah,  Sai,  Tahallul (potong rambut) Tsani.

Menunggu jadwal ke Madinah, ingat sebelum ke Madinah masih ada kewajiban bagi jamaah yakni melaksanakan Tawaf Wada’ (perpisahan).

Hotel Al Kiswah

Kabar baik,  setelah diberlakukan pemondokan jamaah haji di Makkah menggunakan sistem zonasi. Untuk embarkasi Solo SOC, dimana para calon haji Blora di tempat itu, akan ditempatkan di komplek Hotel Al Kiswah di daerah Jarwal.

Jarak dengan atau ke   Masjidil Haram  sekitar 1 Km. Pengalaman, jarak 1 Km itu selama di Makkah dekat, sehingga para calon haji jika ingin melaksanakan umroh, atau shalat berjamaah di Masjidil Haram bisa jalan kaki.  Informasinya disediakan angkutan bagi jamaah.

Hotel Al Kiswah, bisa menampung 23. 000 jamaah. D komplek itu ada 5 hotel masing-masing berlantai 30.

Nikmat Allah mana yang harus harus kita ingkari. Sebanyak 288 calon haji Blora, mendapat panggilan ke Baitullah tahun ini. Setelah dua tahun tertunda gara-gara pandemi Covid-19.

Sudah begitu, jamaah calon haji Blora berangkat di gelombang II akhir, dimana jadwal dengan puncak haji (wisuda haji), Wukuf di Arafah tinggal sedikit waktu lagi.

Misal tiba di Makkah tanggal 3 Juli, tanggal 7 Juli sudah berangkat ke Arafah untuk persiapan melaksanakan Wukuf yang akan dilaksanakan tanggal 8 Juli 2022.

Belum lagi,  diberlakukan pemondokan jamaah di Makkah menggunakan sistem zonasi., para calon haji Blora ditempatkan di komplek Hotel Al Kiswah di daerah Jarwal.   jarak dengan atau ke   Masjidil Haram  sekitar 1 Km. Termasuk, untuk jatah makan, selama di Makkah dan Madinah sudah mendapat ransum makan 3 kali sehari.

Terpenting, karena kita sudah memakai dan niat Ihram di pesawat, begitu sampai di pemondokan Makkah, secapek apapun sebaiknya segerakan untuk melaksanakan rukun wajib Umroh.

Baca Juga :  Ziarahi Makamnya di Blora, Gubernur Ganjar Usulkan Pocut Meurah Intan Sebagai Pahlawan Nasional

Diketahui,  Ihram (niat) umroh dari miqat di atas pesawat dengan sudah dilaksanakan,  untuk itu perbanyaklah talbiah :

Labbaik Allahumma Labbaik.

Labaika Laa Syarika Laka Labbaik.

Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk.

Laa Syarika Lak.

Sampai di Pondokan Makkah, kenali lingkungan pondokan dan arah mana menuju ke Masjidil Haram. Ini penting, jangan sampai karena kita tidak orientasi lapangan, begitu selesai thawaf, Sai dan tahalul, saat akan kembali ke Hotel kesasar.

Setelah orientasi  lingkungan, segera ke Masjidil Haram (Ka’bah) untuk melaksanakan Thawaf, Sai, Tahallul. Ingat, begitu kita telah niat ihram, ada banyak larangan yang tidak boleh kita langgar.

Berikut larangan-larangan dalam ihram diantaranya,  menutup kepala dengan penutup apapun. Kedua, mencukur rambut atau memotongnya walaupun sedikit, baik rambut kepala maupun rambut lainnya. Ketiga, memotong kuku. baik kuku tangan maupun kuku kaki.

Jika semua rukun Umroh sudah kita lakukan, baru kita terbebas dari larangan-larangan Ihram. Pakaian bisa preman, bawah sarung atau celana, sementara atasan baju koko (untuk laki-laki)

Seyogyanya, mengingat kesempatan berhaji dan umroh kita anggap sekali selama hidup, masing-masing haji sebaiknya intropeksi diri. Jika ragu telah melanggar larangan Ihram, sebaiknya kita segera membayar Dam, dimana ketentuannya sudah ada.

Eman-eman, gara-gara kita karena gengsi padahal telah melanggar larangan ihram, dan tidak ada yang mengetahui, lantas tidak ada kesadaran membayar Dam. Al hasil, setelah kembali ke tanah air justru ragu-ragu dan kecewa. Intinya ingin kembali ke Makkah, sementara mengingat daftar antrian yang sangat panjang hal itu mustahil. —-  (Bersambung)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.