” MELIHAT potensi jagung di Blora, Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP, M.Si, berkeinginan agar kedepannya pabrik pakan ternak bisa dibangun di Blora. Jika itu terwujud, manfaatnya bisa lebih dirasakan masyarakat. “
BLORA, topdetiknews.com – Produksi jagung di Blora sangat menjanjikan (melimpah). Di tahun 2021 lalu, berdasarkan data Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan ( DP4) Blora, produksi jagung mencapai 390.818 Ton.
Melihat potensi jagung itu, Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP, M.Si, berkeinginan agar kedepannya pabrik pakan ternak bisa dibangun di Blora. Jika itu terwujud, manfaatnya bisa lebih dirasakan masyarakat.
“Potensi jagung di Blora menjanjikan, kita berharap nantinya bisa di Blora ini bisa dibangun pabrik pakan. Sehingga tidak hanya menghasilkan, tetapi juga berproses disini, ” papar Bupati Arief saat menghadiri acara ‘syukur panen’ jagung program kemitraan dengan PT BISI International Tbk, di Desa Jatiklampok, Kecamatan Banjarejo, Rabu (9/2/2022).
Bupati merasa senang bahwasanya jagung merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Blora. Dikatakan, sesuai laporan Kepala Dinas Pertanian, tahun 2021 kemarin, Blora menghasilkan jagung hampir 390. 818 Ton dengan luasan panen jagung sekitar 73.154 Hektar.
Keinginan Bupati Arief agar di Blora ada pakan ternak itu, selama ini jagung dari Blora kualitasnya bagus, dan selama ini dari mayoritas dikirim ke pabrik pakan yang ada di luar daerah.
Sinergitas
Menurut Mas Arief, panggilan akrab Bupati Arief Rohman, produksi jagung di Blora selama ini tidak terlepas dari dukungan dan sinergi berbagai pihak . Mulai dari petani, Perhutani, dan berbagai mitra lainnya.
Dikatakan, pola kemitraan dengan pihak ketiga terus didorong untuk mendorong para petani agar lebih sejahtera. Salah satunya adalah bekerjasama dengan PT BISI International Tbk. Dengan kemitraan tersebut nantinya petani akan mendapatkan beberapa manfaat, salah satunya adalah jaminan harga, dan pasar.
Sebagai langkah awal, PT BISI telah bekerjasama dengan petani dan koperasi di Blora dengan luasan lahan pertanian jagung sekitar 600 hektar. Ke depan luasan lahan untuk kemitraan tersebut akan terus ditingkatkan.
“Ini adalah sinergi antara BISI dengan teman-teman petani, dari koperasi, ini langkah awal sekitar 600 hektar nantinya akan meningkat di 2.000 hektar ke depannya dan saya atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi terimakasih untuk BISI dan Perhutani yang sudah bersinergi.” ucapnya
“Tentunya sinergi ini akan terus bisa dikembangkan, yang penting tadi jaminan pasar, kalau ada jaminan pasar ini tentunya para petani juga akan diuntungkan” ungkapnya
Terpisah, Head Corn Partnership Departement PT. BISI, Yusron Nafiudin menjelaskan bahwa Blora menjadi salah satu daerah dengan luasan lahan kemitraan yang paling besar.
“Kita mengadakan kemitraan dengan petani yang ada di Jawa Tengah. Di Jateng kita sudah tanam kurang lebih 3.800 hektar, sedangkan untuk di Blora yang penanaman kita awal sudah 600 hektar,” papar Yusron.
Dikatakannya, adanya kemitraan ini akan memberikan manfaat bagi para petani yang ada di Blora. Dimana selain dukungan penyediaan benih dan obat-obatan pertanian, BISI juga memberikan jaminan harga.
“Kita mengikuti harga umum, harga yang paling minimal,seandainya harga jagung lokal kadar air 17 turun sampai 3.500 tetap kita beli dengan disaat KA 15-17 tetap kita beli dengan harga 3. 500. Jadi kita memberikan garansi kepada petani kemitraan dengan harga yang terendah,” tambah Yusron.
Wakil Adm Perhutani KPH Randublatung Utara, Agus Kusnandar, mengungkapkan bahwa Perhutani mendukung adanya pola kemitraan tersebut. “Dengan adanya pola kemitraan dari BISI ini kami dari Perhutani sangat mengapresiasi, karena wilayah kami memang wilayah yang membutuhkan support dari semua stakeholder,” ucapnya. *)
Reporter : Muji
Editor : Daryanto