” DISAMPAIKAN Ketua Primkopti Kabupaten Blora, Drs. H.CHosyiin, Primkopti Kabupaten Blora merupakan koperasi Produsen dengan anggota pelaku usaha tempe tahu dan berkantor di Jl. Gunandar 11 A, Blora Kota. Hingga saat ini Primkopti Kabupaten Blora memiliki jumlah anggota aktif 55 orang. ”
BLORA, topdetiknews.com – Ternyata ada sekitar 15 orang pedagang tempe (anggota Primkopti Blora), yang ikut menjadi korban kebakaran Pasar Ngawen, Blora, Selasa (9/1/24) siang sekitar pukul 14.00 WIB lalu. Dibalik musibah itu, para pedagang tempe tersebut, salut dan ucapkan terimakasih kepada pengurus PuskoptiJateng dan Primkopti Kota/Kabupaten se -Jateng yang telah memberi bantuan.
Disampaikan Ketua Primkopti Kabupaten Blora, Drs. H.CHosyiin, Primkopti Kabupaten Blora merupakan koperasi Produsen dengan anggota pelaku usaha tempe tahu dan berkantor di Jl. Gunandar 11 A, Blora Kota. Hingga saat ini Primkopti Kabupaten Blora memiliki jumlah anggota aktif 55 orang.
Untuk kebakaran di Pasar Ngawen, menurut H.CHosyiin, para pedagang tempe yang tergabung atau menjadi anggota Primkopti Blora yang ikut menjadi korban ada 15 oang, dengan taksiran kerugian sekitar Rp 40 juta.
”Alhamdulilah, dengan adanya kejadian itu Pengurus Puskopti Jateng dan Pengurus Primkopti Kabupaten/Kota se -Jateng memberi perhatian dengan memberi bantuan,” papar Ketua Primkopti Kabupaten Blora, Drs. H.CHosyiin, Rabu (17/1/24).
Untuk itu, lanjutnya, selaku yang dituakan, atas nama pengurus Primkopti Kabupaten Blora mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepeduliannya dalam membantu para anggota Primkopti Blora yang terkena musibah kebakaran di Pasar Ngawen. Dimana dalam peristiwa itu mengakibatkan lapak atau meja dasaran para anggota terbakar.
”Terimakasih saya ucapkan kepada pengurus Puskopti Jateng dan pengurus Primkopti Kabupaten/Kota se -Jateng. Semoga amal baik tersebut digantikan berlipat ganda dari Allah,” pungkas H. CHosyiin.
Diketahui, peristiwa kebakaran Pasar Ngawen yang terjadi Selasa (9/1/24) siang sekitar pukul 14.00 WIB lalu mengakibatkan total kerugiannya mencapai Rp 30,6 Miliar. Kebakaran yang terjadi itu tentu benar-benar menimbulkan luka yang dalam bagi para pedagang. Dan tidak menutup kemungkinan menimbulkan trauma berkepanjangan.
Jumlah lapak dagangan yang terbakar sebanyak 800 lapak pedagang Los, 150 lapak pedagang pelataran dan 60 kios hangus. Rincian kerugian sebesar Rp 30,69 miliar itu, nilai bangunan Rp 15,5 Miliar, kerugian 60 pedagang kios sebesar Rp 608 juta, kerugian 800 pedagang los Rp 14,29 Miliar, kerugian 150 pedagang dasaran Rp 300 juta. ***
Reporter : Muji
Editor : Daryanto