Oleh : Daryanto
” SEJUMLAH sosok, mulai H. Arief Rohman, Yoyok Prayogo, Tri Yuli Setyowati, H. Abunafi, Kamajaya, dalam frame sebatas prediksi, kemungkinan besar akan meramaikan bursa Pilkada Blora 2024. Bukan harga mati, bisa saja nama Siswanto yang Ketua DPD Golkar Blora, atau mungkin ada tokoh besar asal Blora yang akan turun gunung. ”
SIAPA bilang menginjak bulan Aprill 2024, jelang Pilkada Blora 2024, situasi masih adem-adem saja. Artinya belum ada “suara” siapa yang bakal berkontestasi.
Dari gerakan, statemen dan grenengan yang ada dipadukan dengan formasi perolehan kursi masing-masing parpol di DPRD Blora, berikut sejumlah sosok yang diprediksi akan berkontestasi di Pilkada Blora tahun ini.
Seperti diketahui, jika jadwal tidak berubah, Pilkada di Blora akan digelar bulan November 2024 mendatang. Aroma “pertarungan” di bulan Maret ini tampaknya sudah berasa. Contoh kecil saja, sudah bermunculan “celotehan” di Medsos, tentang kira-kira siapa yang akan berkontestasi menuju singgasana Blora satu mendatang itu.
Menilik prediksi perolehan masing-masing Parpol di DPRD Blora dan syarat ambang batas pencalonan kepala daerah dalam Pasal 40 ayat (1) UU No. 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (UU Pilkada), bisa jadi nantinya akan muncul tiga pasang calon.
Syarat ambang batas pencalonan kepala daerah sedikitnya 20 persen jumlah kursi DPRD atau 15 persen akumulasi suara sah pemilihan anggota DPRD, jika disandingkan dengan prediksi perolehan kursi di DPRD Blora di Pileg 2024, munculnya tiga pasang calon tersebut memang sangat memungkinkan.
Berikut prediksi perolehan masing-masing Parpol di Pileg 2024 di Blora. PKB (11 kursi), PDI P (8 kursi), Golkar (5 kursi), Gerindra 5 kursi, Nasdem (5 kursi), Demokrat (3 kursi), PPP (3 kursi), PKS (3 kursi), Perindo (1 kursi), Hanura (1 kursi).
Sosok yang jelas dan diprediksi kuat akan maju adalah incumbent, Bupati Blora, H. Arief Rohman. Logika paling mendasar, PKB yang memperoleh 11 kursi otomatis mempunyai tiket murni untuk mengusung pasangan calon, dan sosok yang diusung dipastikan sosok yang 3 tahun lebih ini memimpin Blora. Yakni, H. Arief Rohman.
Hanya orang masih meraba-raba, siapa kelak yang akan mendampingi H. Arief Rohman untuk maju. Banyak sebenarnya sosok yang berpotensi, hanya bagi sebagian tokoh akan maghfum jika paketan pasangan itu tergantung koalisi parpol di tingkat pusat.
Apalagi, hingga menginjak April 2024, sikap dari Arief Rohman begitu dingin, sehingga membuat orang semakin sulit untuk meraba siapa yang menjadi pasangannya.
Di berbagai kesempatan, ketika disinggung wartawan apakah akan maju lagi di Pilkada, jawabannya selalu menggemaskan. ‘’Belum mikir Pilkada Mas. Saat ini masih konsentrasi kerja…. kerja dan kerja,’’ jawabnya.
Yoyok (Kokok)
Sosok lain yang sudah ramai diperbincangkan untuk maju di kontestasi adalah putra mantan Bupati Blora, Djoko Nugroho. Yakni, Prayogo Nugroho atau yang akrab dipanggil Yoyok.
Di berbagai kesempatan, eks Bupati Blora dua periode, Djoko Nugroho tersebut, kepada banyak media mengemukakan bahwa akan mencalonkan Prayogo Nugroho untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Blora mendatang.
Kokok, panggilan akrab Djoko Nugroho, pernah menjabat sebagai Bupati Blora periode 2010-2015 dan 2016-2021. Dan saat ini Kokok sebagai nahkoda (Ketua) DPC Gerindra Kabupaten Blora.
Yang membuat orang bertanya-tanya, Prayogo Nugroho atau Yoyok merupakan politisi Partai NasDem, dimana di pileg DPRD Provinsi Jawa Tengah 2024 juga mau sebagai Caleg.
Hanya yang namanya politik, semuanya tetap bisa terjadi. Misalnya, Gerindra yang memperoleh 5 kursi, untuk mengusung pasangan calon, bisa saja berkoalisi dengan Nasdem yang juga memperoleh 5 kursi. Masalah nanti Yoyok akan maju sebagai Blora 2 atau Blora 1, semuanya masih dinamis.
Soso lain, adalah Tri Yuli Setyowati, S.T., M.M. Dari frame perolehan PDIP di Pemilu 2024 kemari 8 kursi, “dipastikan”, PDIP akan mengusung pasangan calon. Tri Yuli yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Blora tentu mempunyai kans besar untuk diusung. Persoalan partai koalisi juga masih dinamis.
Nama H. Abunafi, SH belakangan ini juga mulai disebut-sebut akan meramaikan bursa di Pilkada Blora 2024. Ini komentar Mbah Abu, panggilan akrab laki-laki yang saat ini masih menjadi anggota DPRD Jawa Tengah dari PPP itu, ketika disinggung tentang persoalan tersebut.
Dalam obrolan sekitar tiga menit melalui sambungan telepon, Abunafi panjang lebar bercerita panjang lebar soal apakah ikut maju di Pilkada Blora 2024 atau tidak. ‘’Air mengalir, semua tergantung kehendak Allah,’’ tandasnya.
Ketika ditanya sudah ada media yang mulai memberitakan, Abu mengatakan, akhir-akhir ini dirinya memang dikejar pertanyaan oleh beberapa wartawan, tentang kemungkinan dirinya nyalon atau tidak di Pilkada 2024. Dan atas pertanyaan itu awalnya dijawab dengan pertanyaan, apa masih layak ?
Dikatakan, dengan jawaban itu, tetap saja dikejar dengan pertanyaan sekaligus pernyataan, bahwa dirinya masih layak karena saat Pileg 2024 kemarin by name (perolehan suara atas nama dirinya) dan suara lapangan sangat bagus. ‘’Saya jawab jangan jadi kompor.’’
Untuk hasil Pileg 2024, Abunafi yang pernah menjadi Wakil Bupati 2010- 2015 itu mengakui jika tidak jadi legislator. Hanya dari informasi lapangan, perolehan suaranya (by name) Abunafi di Blora masih di angka 34.000. ‘’Masalah saya tidak jadi di Pileg 2024, itu sudah kehendak-Nya dan saya legawa.’’
Lebih lanjut diceritakan, karena terus dikejar pertanyaan seputar dirinya nyalon atau tidak, dirinya mengatakan, hari esok adalah milik Allah. ‘’Dan memang itu benar adanya, kita tidak tahu rencana Allah di hari esok. “
Masih menurut Abu, meski sudah dijawab bahwa dirinya nyalon atau tidak tergantung kehendak Allah, tetap saja diberondong dengan pertanyaan, kalau begitu berarti siap maju Pak ? Kalau maju nanti pertama apa kedua ?
‘’Akhirnya saya jawab, maju tidak tergantung kehendak Allah. Apakah maju sebagai pertama atau kedua juga kehendak Allah. Ingat di tahun 2015 itu diluar dugaan kita semua. Karena saya sendiri waktu itu tidak ada pikiran untuk maju,’’ pungkasnya.
Sekedar kilas balik, dari data lapangan, di Pilkada Blora 2015 dimana ada tiga pasang calon, H. Abunafi berpasangan dengan H. Dasum yang diusung PDI-P, PAN, Gerindra, PPP, kalah dari pasangan Djoko Nugroho – Arief Rohman yang diusung PKB, Nasdem dan PKS.
Waktu itu pasangan Abunafi – Dasum memperoleh suara 207.582 suara (41,92 %), sementara pasangan Djoko Nugroho – Arief Rohman memperoleh 253. 394 suara ( 51, 17 %).
Sementara itu satu pasangan lagi yang ikut kontestasi, yakni Kusnanto – Sutrisno yang diusung Demokrat dan Golkar memperoleh suara 34.205 ( 6,91 %). Waktu itu, dari pemilih terdaftar 704.864, suara tidak sah/golput sebanyak 209.683 (28,39 %) – sementara suara sah 495.181 (71,61 %).
Yang mungkin tidak pernah diprediksi orang, nama Lie Kamajaya, Mantan Presiden Direktur PT Gendhis Multi Manis (GMM). Belakangan ini tiba-tiba menggelar acara temu kangen petani Tebu di “Deka Kafe” Ngawen, dimana terlihat para politisi dari berbagai partai yang juga petani tebu.
Sekian lamanya tak menampakan dirinya di Blora, kali ini Lie Kamajaya, Mantan Presiden Direktur PT Gendhis Multi Manis (GMM) Blora muncul di tengah-tengah para petani tebu.
Menurut Lie Kamajaya pertemuan ini disusun untuk sekedar temu kangen dengan para petani tebu di Blora. “Tadinya saya pikir akan agak kaku karena lama gak ketemu, tapi begitu lihat muka aja kayak lihat mbah Anton seger begitu, mbah Jani podo omonge sama aku ya seneng aja kaya ketemu sedulur wes sue. (Mbah Jani sama bicaranya dengan saya, ya senang aja seperti ketemu saudara lama),” ungkap Kamajaya
Disinggung terkait pilkada di Kabupaten Blora, apakah Kamajaya akan menjadi bagian dari calon nantinya? Dia menerangkan, terkait pencalonan dalam Pilkada nanti, dirinya akan berfokus membangun pabrik dahulu. “Saya fokus dulu ke pabrik gula aja. Kalau jalan hidup orang kan gak tau, namanya politik ya, bukan bisnis, kalua itu saya ngalir aja,” jelasnya.
Sejumlah sosok tersebut hanyalah sebatas prediksi yang kemungkinan besar akan meramaikan bursa Pilkada Blora 2024. Bukan harga mati, bisa saja nama Siswanto yang Ketua DPD Golkar Blora, atau mungkin ada tokoh besar asal Blora yang akan turun gunung. (Bersambung)