” SUDAH ada 7 warga Blora yang meninggal akibat terkena Demam Berdarah (DB). Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora minta warga waspada dan tetap giat melaksanakan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN). Termasuk segera memeriksakan ke dokter jika mendapati anggota keluarga yang demam hingga tiga hari tidak turun-turun. “
BLORA || topdetiknews.com – Seluruh warga Blora tampaknya harus waspada dengan merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akhir-akhir ini. Di tahun 2022 ini hingga bulan April, sudah ada 7 warga meninggal akibat terkena penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk Aedes Aegypti itu.
Untuk jumlah kasus keseluruhan ada 206 kasus, tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di Blora.
Korban meninggal akibat terserang DB, masing-masing berada di Blora Kota 2 orang, Kedungtuban 1, Jepon 1, Rowobungkul 2 dan di wilayah Puskesmas Randulawang ada 1 orang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora minta warga waspada dan tetap giat melaksanakan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN). Termasuk segera memeriksakan ke dokter jika mendapati anggota keluarga yang demam hingga tiga hari tidak turun-turun.
Menurut Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat, melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Sutik,
selama ini jika ditemui suatu wilayah ada kasus DBD, pihaknya segera melakukan fogging.
“ Namun perlu diketahui, hanya dengan PSN yang paling efektif untuk menekan lonjakan kasus DBD. Untuk itu warga harus waspada dan tetap giat PSN,’’ tandasnya Sutik, Rabu (20/4/2022).
Berikut jumlah kasus DBD di masing-masing Puskesmas yang ada di Blora. Dari total kasus yang ada, yakni 206 kasus, wilayah Blora Kota menduduki rangking tertinggi, yakni 33 kasus. Disusul wilayah Cepu ada 26 kasus.
Di wilayah Kedungtuban ditemui ada 18 kasus DBD, Jepon 17 kasus, Kunduran 17, Rowobungkul 11.
Tahun 2021
Diketahui, untuk tahun 2021 hingga bulan Oktober (minggu ke -41), total kasus DBD di Blora ada 50 kasus. Sebulan sebelumnya, yakni per Rabu (23/9 /2021), ada 34 warga Blora terserang penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk aedes Aegypti itu.
Selain kasus DBD tersebut, di akhir November tahun 2021, jumlah warga yang terindikasi terkena Demam Dengue (DD) – masuk kategori DBD tetapi belum parah – sejumlah 152 orang. Sebulan sebelumnya, untuk kasus DD itu di angka 98 orang.
Dijelaskan Sutik, untuk warga yang masuk kategori Demam Dengue sebenarnya sama dengan DBD, hanya belum parah, dan trombositnya belum naik 20 persen. Untuk itu dia kembali mengingatkan, agar seluruh warga Blora waspada dengan potensi merebaknya serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini. *)
Reporter : Muji
Editor : Daryanto