” SERANGAN DBD di Blora telah memakan 4 korban meninggal. Untuk korban meninggal akibat serangan DBD itu masing-masing berada di wilayah Puskesmas Todanan, Randulawang, Tunjungan dan Puskesmas Banjarejo. ‘’Untuk itu kami menghimbau agar warga meningkatkan kewaspadaannya,’’ Jelas Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Blora, Prih Hartanto ST. ”
BLORA, topdetiknews.com – Awal tahun 2024 lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) cukup tinggi. Selama bulan Januari ini saja, tercatat jumlah warga Blora yang terserang penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk Aedes Aegypti itu mencapai 159 orang.
Disampaikan Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Blora, Prih Hartanto ST, dari jumlah kasus DBD yang ada, telah memakan korban meninggal sebanyak empat orang.
Untuk korban meninggal akibat serangan DBD itu masing-masing berada di wilayah Puskesmas Todanan, Randulawang, Tunjungan dan Puskesmas Banjarejo.
‘’Untuk itu kami menghimbau agar warga meningkakan kewaspadaannya,’’ Jelas Prih Hartanto.
Untuk jumlah kasus DBD tertinggi ada di lima kecamatan. Masing-masing Kecamatan Blora, Cepu, Ngawen, Banjarejo dan Kecamatan Tunjungan.
Dijelaskan, sebenarnya dari laporan yang masuk, selama bulan Januari 2024 ini jumlah kasus Infeksi sebanyak 450 kasus. Hanya dari jumlah itu, yang positif DBD sebanyak 159 orang, DD 274 orang, dan DSS sebanyak 17 orang. Diketahui, DD adalah seseorang terindikasi terkena demam dengue namun masuk kategori belum parah.
Waspada
Dengan cukup banyaknya kasus DBD tersebut, Dinas Kesehatan Blora mengingatkan warga untuk waspada. Apalagi akhir-akhir ini cuaca tidak menentu.
Cuaca tidak menentu dimaksud adalah dalam satu hari bisa terjadi panas terik dan juga turun hujan, sehingga sangat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Dampaknya kemungkinan besar kasus DBD akan meningkat.
Dijelaskan Prih Hartanto, selama ini dari Dinkes sendiri selalu gerak cepat manakala ditemukan kasus DBD di wilayah tertentu. Yakni melakukan fogging di wilayah yang ditemukan ada kasus.
Hanya saja, diingatkan kegiatan fogging tersebut bertujuan untuk mengendalikan vektor penyakit khususnya nyamuk. Yakni, hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa tidak untuk larva, telur ataupun jentik nyamuk.
”Justru yang paling efektif, masyarakat kami himbau untuk giat Pemberantasan Sarang Nyamuk, dengan melakukan 3M plus. Dikarenakan kemungkinan perkembangbiakan nyamuk akan terus meningkatkan terutama di musim hujan,” papar Kabid P3 Dinkes Blora, Prih Hartanto. ***
Reporter : Muji
Editor : Daryanto