BLORA, Topdetiknews.com – Seorang siswi SMA di Blora menjadi korban perundungan dan penganiayaan oleh tujuh teman sekolahnya hanya karena unggahan terkait perguruan silat di media sosial. Kasatreskrim Polres Blora, AKP Selamet, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus ini.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Sampai saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan,” ujarn Kasatreskrim Polres Blora, saat konferensi pers di Mapolres Blora, Jumat (21/2/2025).
Penganiayaan bermula ketika korban mengunggah postingan tentang perguruan silat yang tidak disetujui para pelaku.
“Korban bukan anggota perguruan yang mereka ikuti, itu yang memicu kekerasan,” jelas AKP Selamet.
Para pelaku kemudian membawa korban ke lapangan golf Blora, memaksanya menulis surat pernyataan di atas materai yang telah mereka siapkan.
Meski para pelaku sempat mengantar korban pulang, orang tua korban yang tak terima dengan kejadian ini langsung melaporkannya ke polisi.
“Yang disayangkan, orang tua pelaku tidak menunjukkan iktikad baik, sehingga kasus ini kami proses,” tegas AKP Selamet.
Polisi telah mengklarifikasi tujuh siswi yang diduga terlibat. Saat ini, penyidik masih menunggu hasil pra-rekonstruksi dan membuka peluang mediasi antara kedua belah pihak.
“Kami berharap ada perdamaian. Tapi kalau tidak tercapai, proses hukum tetap berjalan,” imbuhnya.
AKP Selamet juga mengingatkan pentingnya pengawasan dari sekolah dan perguruan silat.
“Silat seharusnya menjadi sarana membentuk karakter positif, bukan malah memicu kekerasan,” pungkasnya.