Durmogati Bikin Yudistira “Tak Berdaya”

oleh -867 Dilihat
oleh
Illustrasi || Istimewa

” DURMOGATI, salah seorang diantara 100 orang di keluarga Kurawa yang boleh dibilang terkemuka, membuat jagad pewayangan gonjang ganjing. Tidak hanya di kalangan tokoh Kurawa saja, melainkan juga di kalangan pujangga Pandawa dibikin tidak habis pikir. ”

SEPAK terjang Durmogati, salah seorang diantara 100 orang keluarga Kurawa yang boleh dibilang terkemuka, membuat jagad pewayangan gonjang ganjing. Tidak hanya di kalangan tokoh Kurawa saja, melainkan juga di kalangan pujangga Pandawa dibikin tidak habis pikir.

Betapa tidak, sebagai warga Kurawa mestinya tahu diri dan menerima konsekuensi dari pilihannya, ternyata dengan seribu siasatnya menginginkan “posisi” di Amarta yang dipimpin oleh Yudistira. Celakanya, manuver-manuvernya membuat  Sang Raja Amarta tidak berdaya. Yudistira diposisikan tidak bisa tidak harus mau menerima Durmogati menjadi pejabat penting di pemerintahannya.

‘’Kasihan sebenarnya majikan Yudistira Gong, karena Durmagati yang pinter mencari celah dan mempunyai dukungan dana yang mumpuni, gerakannya yang sat set membuat majikan tidak bisa berbuat banyak. Dibuat untuk tidak mempunyai pilihan lain kecuali harus menerimanya sebagai bagian dari punggawa pejabatnya,’’ gerutu abdi Petruk kepada adiknya, Bagong.

Mendengar celotehan sang kakak, dalam hati Bagong juga mengakui “kelihaian” Durmogati dibanding saudara-saudaranya di Kurawa.

Bagong mengakui, jika kali ini, disaat ada penataan pejabat di Amarta, dibanding putra pasangan Prabu Drestarasta dan Dewi Gandari lainnya, seperti Duryudana (raja Astina), Bogadatta (raja Turilaya), Bomawikata, Wikataboma, Citraksa, Citraksi, Citraboma, Citrayuda, Carucitra, Dursasana (Adipati Banjarjunut), Durmagati termasuk lihai membaca peluang. Semua cara dilakukan demi untuk mendapatkan posisi di pemerintahan Yudistira.

Baca Juga :  Wayahe mBlora Engkek

‘’Pokoknya luar biasa Kanda Petruk sepak terjang Durmogati kali ini,’’ seloroh Bagong.

‘’Maksudnya?’’ tanya Petruk.

Singkat namun padat, Bagong menyatakan bahwa di episode kali ini Durmogati benar-benar bisa memerankan sebagai aktor yang baik. Ia menggunakan pengaruh dari empu-empu yang ada di jagad pewayangan dan konon juga mau kehilangan materi, sehingga membuat Raja Amarta tidak ada pilihan lain kecuali menerimanya.

‘’Informasi juga ada beberapa sosok lain yang menggunakan cara-cara seperti yang dilakukan Durmogati ?’’ tanya Petruk kembali.

‘’Lha itu Kang Petruk yang membuat jagad  pewayangan semakin runyam, ujung-ujungnya Ndara Yudistira semakin tidak “tak berdaya”.

Diam, tapi beribu-ribu pertanyaan berkecamuk di pikiran Petruk. Dalam batin, Petruk melihat dalam episode kali ini tampaknya sosok Durmogati yang mempunyai perwatakan lucu, acuh tak acuh, banyak akal dan pandai bicara, semakin menjadi dan tampil sebagai seorang yang lincah. Meski sebenarnya tetap lucu juga.

Jangankan orang lain, Petruk sendiri yang menjadi bagian dari dunia pewayangan juga dibuat terheran-heran. Begitu lincah manuver yang dilakukan oleh salah satu murid dari Resi Krepa dan Pendeta Drona itu, sehingga membuat seorang Raja Amarta tidak berdaya.

Baca Juga :  Tegas dan Terukur Sikapi Kualitas Proyek Yang “Asal-Asalan”

Sebelas duabelas dengan apa yang diungkapkan Kresna, Petruk tetap berharap, balas budi tetap harus  dilakukan Raja terpilih terhadap jajaran pegawai yang sudah membantu pemenangannya, namun Raja terpilih juga tetap memilih orang-orang yang kompeten, supaya tidak menjadikan blunder kebijakan.

Karena dengan mengabaikan kompetensi, kinerja, dan integritas justru akan menggagalkan program-program pembangunan yang dijanjikan Raja dalam masa kampanye. Ujung-ujungnya akan mencoreng karir politik sang Raja itu sendiri. (Tancep Kayon)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.