BLORA, topdetiknews.com – Di tengah meningkatnya nilai anggaran yang dikucurkan di desa tahun ini. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora mengingatkan secara tegas, bahwa penggunaan dana desa (DD) sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat saja.
Pemerintah Desa (Pemdes) dituntut lebih inovatif dan kreatif dalam memunculkan program di desa. Diketahui, kenaikan anggaran DD tahun ini melonjak Rp 3,6 miliar dari pagu tahun lalu. Tercatat, pada 2023 besaran DD hanya Rp 258 miliar. Pada tahun ini naik menjadi Rp 261,6 miliar.
Ketua Komisi A DPRD Blora Supardi mengatakan, kenaikan DD harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan, pembangunan, dan tanggung jawab dari pemdes untuk masyarakat. Sehingga, dapat mengangkat status desa menjadi lebih baik.
Dari yang berkembang menjadi maju. Desa kategori maju menjadi mandiri. ’’Pemdes harus lebih inovatif membangun desa di saat DD bertambah tahun ini,” ujarnya. Ia melanjutkan, inovatif dalam melayani masyarakat dan menyejahterakan rakyatnya.
Hal itu harus menjadi warning bagi pemdes. Dengan banyaknya program inovatif akan mampu memicu masyarakat berpartisipasi pada pembangunan desa yang diagendakan pemdes. ’’Yang penting juga dalam pembangunan adalah partisipasi masyarakatnya,” jelasnya.
Pola kepemimpinan desa yang kreatif dan inovatif akan berdampak juga pada perekonomian. Salah satu contoh mengembangakan wisata desa. Beberapa desa yang telah berhasil merintis desa wisatanya, seperti Desa Bagowan dan Desa Bangsri. Dari situlah pendapatan desa bisa bertambah dan bisa digunakan untuk menyejahterakan rakyatnya.