>> Kembalinya TKW Naning ke Pangkuan Keluarganya
KEDATANGAN Sri Naning Wahyu Kurniawati (29), TKW asal Desa Plosorejo, Rt 05 / 02, Kecamatan Banjarejo, Blora, yang sempat “menghilang” 13 tahun saat bekerja di Arab Saudi, disambut dengan suka cita oleh keluarganya
Sulimin (52), ayah kandung Sri Naning mengaku terharu dan bersyukur atas kepulangan anaknya. ”Saya sangat bersyukur, terharu dan senang bisa ketemu anak perempuan saya setelah 13 tahun tidak ada kabar. Terimakasih kepada Dinperinaker Blora,” ungkapnya kepada wartawan yang menemui di rumahnyam Jumat (17/1/2020).
Sulimin sempat beberapa kali mendatangi supranatural untuk meminta petunjuk tentang kabar anaknya. Dikatakan, saat berangkat menjadi TKW ke Arab Saudi, KTP -nya juga dibawa dan disampaikan disimpan majikannya.
Pada satu tahun pertama, beber Muslimin, anaknya rutin mengirimkan uang dan komunikasi dengan keluarga. Hanya saja pada tahun kedua hingga selama sekian tahun itu tidak ada kabar dan komunikasi dengan anaknya. ”Terakhir itu dia bilang akan pindah bos (majikan), setelah itu tidak ada kabarnya lagi.”
Sementara itu Suparmi (50) ibu kandung Naning menyangkal jika selama ini ada informasi bahwa selama anaknya tidak ada kabar sama sekali keluarganya sempat menggelar. ”Kabar itu tidak benar,” paparnya.
Diakui memang pernah ada masukan dari tetangga dekatnya untuk mengadakan tahlilan. Tetapi Suparmi tidak mau, karena berdasarkan hubungan batin orang tua dengan anaknya, dia yakin betul kalau anak saya masih hidup. ”Saya mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada Dinas Tenaga Kerja yang telah membantu kepulangan anaknya sampai rumah dengan selamat,” ungkap Suparmi.
Kirim Uang
Dia menceritakan, selama anaknya bekerja menjadi TKW di Arab hampir 13 tahun, baru kirim uang dua kali dan jika dirupiahkan sejumlah Rp 6 juta. Hanya saja menurut cerita dari anaknya sudah mengirim uang Rp 12 juta. ”Tetapi nggak apa-apalah, Mas,” tambah Suparmi.
Sri Naning sendiri, meski tampak masih kelihatan galau, perlahan mulai bisa menceritakan kenapa ia keluar dari rumah majikannya. ”Pada awalnya dimarahi karena lagi nonton televisi dan tidak kerja. Kemudian saya keluar ditolong polisi hingga ke KJRI di Jedah hingga diurus dan bisa pulang ke Indonesia,” ujarnya dengan bahasa Indonesia yang agak kagok.
Dia menceritakan bahwa keluarga majikan tempat ia bekerja orangnya baik. ”Majikan bilang gaji saya disimpan di rekening bank dan boleh diminta jika saya perlu. Tapi saya belum minta, takut juga kalau bawa uang banyak. Jadi saya saat ini tidak bawa uang.” Ditambahkan, saat melarikan diri dari rumah majikan dia berjalan hingga akhirnya sampai di Masjidil Haram.
Naning mengucapkan terimakasih kepada pihak perusahaan jasa tenaga kerja yang menyalurkannya. ”Saya katakan terima kasih kepada pihak PT, kalau gaji saya dipotong pajak dan administrasi gak apa-apa. Asal saya masih bisa terima uang,” harap Sri Naning.
Kades Plosorejo, Muslih menyampaikan terimakasih kepada Dinperinaker Blora yang telah membantu, sehingga warganya yang bekerja di Arab Saudi dan sempat tidak ada kabarnya akhirnya bisa pulang dengan selamat. (Bagas-C24-red)