Di Blora, 5 Sekolah Akan Dijadikan Pilot Project Pembelajaran Tatap Muka

oleh -1617 Dilihat
oleh
Hendi Purnomo, S.STP, MA

Jika selama masa uji coba 2 bulan itu dalam satu sekolah tidak ada kasus Covid-19, Bupati berjanji akan memberikan apresiasi kepada sekolah tersebut. Namun jika ada penularan, maka sekolah dianggap gagal dan akan dievaluasi kembali.

Diketahui, rakor diikuti oleh para Kepala SMP, Kepala Korwil TK/SD Kecamatan, Dewan Pendidikan, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng wilayah IV, serta PGRI, dan pengawas sekolah.

Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Djoko Nugroho, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Hendi Purnomo, S.STP, MA, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan .

Dalam rakor tersebut, banyak Kepala Sekolah yang menginginkan segera membuka sekolahnya agar proses pembelajaran bisa berjalan maksimal. Bahkan beberapa diantaranya menyatakan siap menyediakan peralatan protokol kesehatan.

Baca Juga :  Bupati Arief : Sedekah Bumi Blora Akan Dijadikan Agenda Tahunan Setiap Tanggal 16 Agustus

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto SKM, M.Kes menyampaikan, bahwa kondisi persebaran Covid-19 harus dijadikan bahan pertimbangan sebelum membuka kembali sekolah tatap muka.

Dikemukakan, saat ini Kabupaten Blora secara umum berstatus zona kuning dalam artian memiliki resiko rendah terhadap penularan Covid-19.

”Namun jika dirinci per Kecamatan, masih ada 4 kecamatan yang masuk zona orange. Artinya memiliki resiko sedang dalam penularan Covid-19, yakni Cepu, Ngawen, Japah, dan Banjarejo. Kondisi itu akan terus berkembang dan bisa berubah dan akan dievaluasi dua minggu sekali. Sedangkan jumlah kasus ada 173, yang sudah sembuh 124 (70 persen lebih),” jelas Lilik Hernanto. *)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.