Dekengane Pusat Cyah  …

oleh
oleh
Foto || dok.
Bupati & Wabup

Oleh : Daryanto

INI bukti bahwa Dekengane Pusat. Yakni, dua jalan kabupaten di Blora Selatan – Jalan Temulus (Randublatung) – Sumber (Kradenan), dan jalan Wulung (Randublatung) – Klatak (Jati), yang  merupakan jalan kabupaten penghubung antar dua kecamatan saat ini dibangun oleh Kementerian PUPR.

Bupati Blora

Dengan bukti itu, tak usah ragu untuk mengatakan dengan bahasa khas mBlora, ‘’Cah kene kok… Dekengane Pusat Cyah …‘’

Bukan berarti sombong dengan keberhasilan itu  – karena sejatinya selama ini usaha tidak kenal lelah telah dilakukan oleh Bupati Blora saat ini, Arief Rohman, untuk melakukan loby-loby ke pusat.

Salah satu lobby itu dilakukan ke Kementerian PUPR untuk menunjang pembangunan infrastruktur di Blora.

Dibalik usaha keras itu, jika mengatakan “Dekengane Pusat Cyah …”  tersirat sebagai bentuk permintaan  kepada  Allah SWT  dengan harapan apa yang sudah diupayakan itu bisa terwujud.

Sehingga jangan disalahartikan sombong, karena sejatinya Dekengan mengandung makna ‘perlindungan’ sedangkan kata Pusat mewakili eksistensi Allah SWT sebagai pusatnya alam semesta.

Sehingga, siapapun yang menggantungkan diri pada Allah SWT atas usaha-usahanya, yakin akan mendapat perlindungan penuh dari-Nya. Dan  itulah makna dari ‘Dekengan Pusat’.

Untuk itu selayaknya, Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, bersyukur karena tahun 2023 ini dua jalan kabupaten yang rusak bertahun-tahun dapat bantuan pembangunan dari pusat, besarannya senilai hampir Rp 50 Miliar.

Baca Juga :  Jelang Lebaran, DPUPR Blora Kebut Perbaiki Jalan Rusak

Tak tanggung-tanggung, pembangunan jalan Kabupaten tersebut juga langsung dilakukan oleh Kementerian Pusat.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Presiden, Pak Menteri PUPR, dan Pak Mensesneg, yang telah membantu mewujudkan mimpi masyarakat Blora terkait pembangunan jalan ini,” ungkap Arief.

Usaha untuk mewujudkan mimpi masyarakat Blora untuk mempunyai jalan yang bagus, akan terus dilakukan. Seperti, Blora saat ini juga sedang mengupayakan bantuan dari pusat untuk pembangunan ruas jalan Randublatung – Getas – Batas Ngawi dan Cabak – Bleboh. Harapannya secepatnya ikut dapat anggaran Inpres Jalan tahap selanjutnya.

Orang nomor satu di Blora juga langsung telpon Pratikno Mensesneg, dan telepon tersebut langsung diteruskan  ke Menteri PUPR.  Sehingga InsyaAllah, dengan mengandalkan “Dekengan Pusat” itu nantinya beberapa ruas jalan yang diusulkan itu akan masuk prioritas Inpres jalan tahap selanjutnya. Syukur-syukur tahun depan bisa dibangun.

Diketahui, Blora  mengajukan 5 (lima) ruas jalan kabupaten yang rusak agar dapat bantuan anggaran Inpres. Diantaranya,  jalan Temulus – Sumber, Wulung – Klatak, Randublatung – Getas batas Ngawi dan Cabak – Bleboh.

Baca Juga :  Antara “Krisis” dan Kabar Rotasi Pejabat Eselon II

Namun pada tahap awal ini baru Temulus-Sumber dan Wulung-Klatak yang disetujui senilai total Rp 47 Miliar. Rinciannya untuk Wulung – Klatak, dengan  panjang pekerjaan rigid 5,570 Meter  x  6 Meter, 446 Meter x  4,5 Meter dan aspal 275 Meter x 4 Meter (oprit keluar masuk jembatan).

Termasuk pekerjaan gorong-gorong ( box culvert ) ada 7 titik. Sedangkan Temulus – Sumber panjang pekerjaan rigid 4.413 Meter x 6 Meter, gorong-gorong ( box culvert) ada 5 titik, dan U ditch ( drainase ) 840 Meter. ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.