DBD Serang 96 Warga Blora, 2 Meninggal Dunia

oleh -1194 Dilihat
oleh
Lilik Hernanto SKM Mkes

Penulis : Muji
Editor : Daryanto

” SERANGAN Demam Berdarah Dengue (DBD) juga mulai merangkak naik, sehingga perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Apalagi hingga awal Agustus 2020 ini, tercatat sudah ada 96 kasus DBD di Blora dengan dua kematian…….”

BLORA, Topdetiknews.com – Tidak hanya Covid-19 saja yang menjadi persoalan serius di Blora saat ini. Melainkan serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) juga mulai merangkak naik, sehingga perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Apalagi hingga awal Agustus 2020 ini, tercatat sudah ada 96 kasus DBD di Blora dengan dua kematian.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto SKM Mkes, Minggu (02/08/2020). Menurutnya untuk kasus kematian akibat serangan DBD itu semuanya berasal dari Desa Beganjing, Kecamatan Japah.

Tiga kecamatan yang angka DBD nya tertinggi, lanjut Lilik, adalah Kecamatan Blora, Cepu dan Ngawen. ”Ini perlu menjadi perhatian semua dan warga masyarakat perlu aktif melakukan tindakan pencegahan,” pesannya.

Baca Juga :  Sinyal Menggeliatnya Seni Bonsai di Blora

Sementara itu data rinci 5 kecamatan yang kasus DBD -nya tertinggi, masing-masing Kecamatan Blora kota sebanyak 18 kasus, Cepu 13 kasus, Ngawen 10 kasus, Kunduran 7 kasus, Tunjungan 6 kasus.

Diingatkan soal Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN) harus terus ditingkatkan, karena upaya pencegahan serangan DBD yang paling tepat adalah dengan rajin melakukan PSN.

Selain DBD, persoalan kesehatan di Blora lain yang perlu mendapat perhatian adalah angka kematian ibu melahirkan, dimana di tahun 2020 ini ada 4 kasus kematian ibu melahirkan. ”Untuk yang 3 kasus karena ada penyakit penyerta,
sementara yang satu murni meninggal karena melahirkan,” tambah Lilik.

Selanjutnya angka kematian bayi dan balita ada 46. Dikemukakan, dari kasus kematian balita itu, 6 diantaranya usia 1 tahun, sementara yang 40 lainnya bayi meninggal dalam umur dibawah 12 bulan. *)

Tinggalkan Balasan