Dari Kunjungan ke PT SMI : Saatnya Blora Membuka Mata dan Mengkaji Untuk Percepatan Pembangunan

oleh
oleh
BERDISKUSI : Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman dan jajaran saat kunjungi dan berdiskusi dengan jajaran PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) - BUMN di Sahid Sudirman Center lantai 47 - 48, Jalan Jendral Sudirman No. 86 Jakarta Pusat.
Bupati & Wabup

Oleh : Daryanto

” MENYUSUL DPRD Blora mengesahkan pengajuan pinjaman daerah sebesar Rp 215 Miliar untuk membanguninfrastruktur jalan, sosok yang akrab dipanggil Mas Arief atau sebagian memanggilnya Gus Arief, terus mencari terobosan – berkeliling ke segala penjuru dalam rangka memilih pihak ketiga yang mampu memberikan bunga paling ringan atas pinjaman itu. Salah satunya melakukan kunjungan kerja ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) – BUMN dibawah Kementerian Keuangan RI, di Sahid Sudirman Center lantai 47 – 48, Jalan Jendral Sudirman No. 86 Jakarta Pusat. ”

BUPATI satu ini ( Dr. H. Arief Rohman ) memang hasratnya begitu total untuk mencari terobosan dalam melakukan percepatan pembangunan di Blora.

Tak beda jauh dengan total football di sepak bola, bupati yang satu ini benar-benar total berstrategi dalam memikirkan pembangunan di tanah kelahirannya sendiri. Ini sudah dibuktikan di saat periode pertama pemerintahannya – dan kembali akan dilakukan menjelang pemerintahannya periode kedua 2025 – 2029.

Seperti diketahui, total football adalah strategi permainan sepakbola yang pertama kali diperkenalkan oleh klub Ajax Amsterdam pada tahun 1969-1973. Selanjutnya diadopsi oleh tim nasional Belanda di Piala Dunia 1974.

Menyusul DPRD Blora mengesahkan pengajuan pinjaman daerah sebesar Rp 215 Miliar untuk membanguninfrastruktur jalan, sosok yang akrab dipanggil Mas Arief atau sebagian memanggilnya Gus Arief, terus mencari terobosan – berkeliling ke segala penjuru dalam rangka memilih pihak ketiga yang mampu memberikan bunga paling ringan atas pinjaman itu.

Bupati Blora

Salah satunya melakukan kunjungan kerja ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) – BUMN dibawah Kementerian Keuangan RI, di Sahid Sudirman Center lantai 47 – 48, Jalan Jendral Sudirman No. 86 Jakarta Pusat.

PT SMI sendiri adalah BUMN dibawah Kementerian Keuangan RI, bergerak di bidang pembiayaan pembangunan daerah dalam rangka pemerataan pembangunan daerah agar pembangunan dapat berkelanjutan.

Dari penjelasan Direktur Pembiayaan Publik & Pengembangan Proyek PT SMI, Faaris Pranawa, saatnya Bora membuka mata sambil berhitung bagaimana melakukan percepatan pembangunan di Blora.

Betapa tidak, PT SMI ternyata bisa memfasilitasi pinjaman di banyak bidang. Mulai infrastruktur, pembangunan pasar, permodalan BUMD dan sejumlah sektor lainnya. Hanya, perhitungan matang tentu harus dilakukan, menyusul kemampuan APBD untuk mengcover pinjaman itu harus benar-benar diperhitungkan.

Baca Juga :  Dan Bagong pun Protes Keras ke Raja Yudhistira

Sesuai penjelasan Sekda Blora, Komang Gede Irawadi seusai audiensi di PT SMI, untuk sementara bunga yang ditawarkan di pinjaman Rp 215 Miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan, PT SMI lebih rendah dibanding lembaga Perbankan lain. Sehingga tidak menutup kemungkinan PT SMI akan menjadi pilihan.

Diluar itu, dari paparan Direktur Pembiayaan Publik & Pengembangan Proyek, Faaris Pranawa, disalah satu kabupaten di Jawa Timur yang “ditangani” lembaganya di pembangunan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), ternyata mampu menekan pembiayaan rekening listrik.

Al hasil, dari penekanan pembayaran listrik LPJU itu mampu untuk mengangsur pinjaman di PT SMI. Kenapa tidak hal ini ditiru Blora – LPJU menjadi canggih dan merata, sementara untuk membayang hutang bisa diambilkan dari penekanan pembayaran rekening listrik.

Ini baru dibidang pembangunan LPJU, kenapa tidak Blora melakukan perhitungan masak untuk sektor-sektor lainnya dengan memakai skema hutang ke pihak ketiga. Tentu juga harus memperhitungkan kemampuan APBD untuk membayar hutang tersebut.

Dari berbagai unggahan di media online dan penjelasan Direktur Pembiayaan Publik & Pengembangan Proyek PT SMI, Faaris Pranawa, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terus melanjutkan pembiayaan ke sektor infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia demi mendorong pemerataan pembangunan di berbagai wilayah.

Sejak 2016 PT SMI diberi mandat Pemerintah untuk memberikan pembiayaan ke berbagai proyek infrastruktur di daerah. Ada 94 pemerintah daerah dengan 116 fasilitas yang memiliki pinjaman ke SMI, sekitar 20-an pemda diantaranya telah melunasi pinjaman.

Seperti diunggah di Tribunnews, total komitmen pembiayaan oleh SMI ke daerah per Agustus 2024 mencapai Rp 38,98 Triliun. Sementara, total outstanding pinjaman per Agustus 2024 mencapai Rp23,91 triliun. Seluruh dana tersebut disalurkan melalui skema Pemulihan Ekonomi Daerah (PEN) dan pinjaman daerah reguler.

PT SMI cukup selektif dalam memberikan pinjaman ke pemerintah daerah. Ada 552 pemda di Indonesia, tapi tidak semua bisa diberikan pinjaman. Karena sejatinya pinjaman diberikan ke daerah yang memenuhi syarat seperti aspek tata kelola keuangannya.

Baca Juga :  Swafoto Dengan Bupati-Wakil Bupati Jadi Rebutan Saat Kirab Budaya Hari Jadi Blora ke - 273

Disebutkan, Kota Solo pernah meminjam dana ke SMI untuk membangun rumah sakit tipe C di Ngadipiro dan menjadi RS pertama yang dimiliki Pemerintah Kota Solo. Rumah sakit ini dibangun dan memiliki 125 bed untuk masyarakat Solo pemegang kartu sehat dan 5 bed untuk umum. Nilai pinjaman Rp 46 miliar, dan dicairkan di 2012.

Disebutkan pula, PEN tahun 2021 dari SMI antara lain disalurkan ke proyek pembangunan 3 rumah sakit di Indonesia.

Pertama, ke Pemerintah Provinsi NTB untuk membangun RSUD NTB dengan nilai pinjaman Rp 500 miliar dengan rincian Rp 357 miliar untuk membiayai konstruksi gedung RS dan Rp 143 miliar untuk belanja alat kesehatan (alkes).

Kedua, pendanaan untuk pembangunan RSUD Kabupaten Bangli di Provinsi Bali senilai Rp 75 miliar untuk biaya pengembangan RSUD menjadi RS tipe B.

Ketiga, pembiayaan ke Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, sebagai pinjaman daerah yang bersifat reguler senilai Rp 231,9 miliar untuk membiaya konstruksi fisik RS.

PT SMI juga membiayai pembangunan infrastruktur perekonomian di daerah seperti pasar tradisional modern.

Antara lain, Pasar Jelojok di Lombok Tengah, Pasar Bauntung di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, serta Pasar Legi di Parakan, Temanggung, Jawa Tengah. Selain itu, PT SMI juga biaya proyek pembangunan jalan yang jadi kewenangan daerah.

Semua masih perlu dikaji matang memang. Hanya paling tidak hasil kunjungan ke PT SMI yang dilakukan Bupati Arief bersama jajarannya, bisa membuka mata bagaimana perlu terus berinovasi untuk melakukan percepatan pembangunan di Blora. ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.