BLORA, Topdetiknews.com – Program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) yang digalakkan di Kabupaten Blora dalam upaya meningkatkan literasi siswa, masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah ketersediaan buku referensi di perpustakaan sekolah yang masih belum memadai, terutama di sekolah-sekolah di daerah pinggiran.
Kepala Bidang Dikdas Dinas Pendidikan Blora, Slamet Dwi Cahyono, mengakui bahwa penyediaan fasilitas perpustakaan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah. Pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan buku referensi sekolah.
“Pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dan perpustakaan harus lebih proaktif dalam menyediakan buku-buku referensi yang dibutuhkan sekolah. Selain itu, sekolah juga bisa memanfaatkan dana BOSP untuk menambah koleksi perpustakaannya,” ujar Slamet.
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa sekolah yang kekurangan buku tertentu dapat mengajukan usulan melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) untuk mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK) non-fisik dari pemerintah pusat.