Kemudian, ibadah sa’inya sekali melintas panjangnya sekitar 400 meter, jika dilakukan sebanyak tujuh kali, maka menjadi 2,8 kilometer.
”Jadi total sudah hampir 10 kilometer. Bisa bayangkan risiko tinggi jamaah haji usia lansia. Tapi ada juga di usia tersebut semangat, cuma secara matematis kalau bisa disiapkan lebih dini akan lebih sempurna,” terangnya.
Kepala Divisi Komunikasi dan Kehumasan BPKH, Nurul Qoyimah menambahkan, BPKH merupakan lembaga baru yang khusus menangani pengelolaan dana calon jamaah haji. BPKH mulai dibentuk 2017, dan mulai efektif bekerja awal 2018.
Pihaknya berharap, Suara Merdeka dapat turut serta membantu publikasi program-program BPKH, khususnya program Haji Muda. ”Siapa lagi kalau di Jawa Tengah bukan Harian Suara Merdeka yang kami jalin sebagai media visit. Karena kami lembaga baru, jadi harus giat mensosialisasikan apa itu BPKH,” katanya.
Terkait dengan program ”Ayo Haji Muda” diharapkan mampu mendorong generasi muda mulai menabung sejak usia remaja, khususnya menabung di bank-bank syariah.
Saat ini ada kurang lebih 32 bank syariah di seluruh Indonesia. ”Kami harapkan mereka sudah mulai menabung, misalnya saat berusia 20 tahun sudah memiliki tabungan Rp 25 juta, maka sudah dapat kursi haji. Kemudian katakanlah usia 40 atau 50 tahun sudah berangkat haji, insyallah masih kuat,” terangnya.
Redaktur pelaksana Harian Suara Merdeka, Edy Muspriyanto menyambut baik rombongan BPKH di kantor redaksi Suara Merdeka. Menurut Edy, Suara Merdeka dapat menjadi mitra strategis bagi BPKH dalam membantu mempublikasikan program BPKH kepada masyarakat luas.
Pada kesempatan itu, BPKH juga berkunjung ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menyerahkan satu unit mobil operasional bagi jamaah haji lanjut usia saat berada di wisma embarkasi Donohudan Solo. ( SM)
Note : Artikel ini telah tayang di Suara Merdeka.