Calon Tunggal

oleh -1889 Dilihat
oleh
Santoso Budi Susetyo, SSos

Tidak jarang orang datang menjadi tim sukses sekaligus menjadi sponsornya tetapi biasanya akan berlaku ungkapan “Tidak ada makan siang gratis”.

Menjadi Sandungan

Politik balas jasa inilah yang kelak akan “menyandera” dan menjadi sandungan kepala daerah untuk bekerja secara profesional dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Rumor yang menguat, sebagai balas jasa maka promosi jabatan akan diberikan kepada orang yang telah membantu kemenangannya. Penunjukkan pengerjaan proyek pemerintah juga akan diberikan kepada “funder” nya saat kampanye.

Memang rumor seperti ini tidak mudah membuktikan penyimpangannya secara pasti. Karena proses yang dilakukan juga normatif tetapi aroma NKK (Nulung Kanca lan Keluarga) sangatlah terasa. Kepentingan masyarakat pasti diabaikan.

Baca Juga :  ''Saya Ingin Pemilu di Blora Berkualitas''

Dengan menimbang kenyataan politik seperti di atas maka sebagian kekuatan politik menawarkan solusi dengan menggalang calon tunggal dalam pilkada. Harapannya, dengan model seperti ini bisa meminimalisir “biaya dan sandera politik”.

Pasangan kepala daerah akan lebih profesional dalam bekerja dan fokus untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Meskipun mungkin tidak lazim dan kurang ideal bagi demokrasi. (C45/red)

Tinggalkan Balasan