” SELAMA 3 tahun kepemimpinannya, Bupati yang akrab disapa Gus Arief, mengakui belum bisa menyelesaikan seluruh PR pembangunan jalan kabupaten yang rusak. ” Saya minta maaf jika selama 3 tahun memimpin ini belum bisa menyelesaikan seluruh PR pembangunan jalan. Saat ini bahkan sudah akan Pilkada lagi,” paparnya. ”
BLORA, topdetiknews.com – Banyaknya jalan kabupaten yang rusak di awal kepemimpinan Bupati H. Arief Rohman, pada 2021, ditambah berkurangnya masa jabatannya dari 5 tahun menjadi 3 tahun, membuat belum semua jalan kabupaten di Blora berhasil dibangun.
Hal itu dikarenakan, masa jabatan Arief Rohman yang seharusnya 5 tahun, ternyata hanya 3 tahun. Di tahun ketiga pimpinannya saat ini, pihaknya telah membangun jalan rusak di Blora senilai Rp Triliun. Ke depan, dalam rangka pembangunan berkelanjutannya, pihaknya tetap akan memprioritaskan pembangunan jalan yang hingga saat ini belum tersentuh.
Menurut orang nomor satu di Blora itu, setelah dihitung, untuk membangun seluruh jalan rusak di Blora dibutuhkan anggaran total sekitar Rp 3 Triliun. Sementara itu, kemampuan anggaran APBD Blora setiap tahunnya hanya sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar untuk membangun infrastruktur. Untuk dibutuhkan inovasi untuk tambahan anggaran pembangunan jalan.
Untuk itu, selama 3 tahun kepemimpinannya, Bupati yang akrab disapa Gus Arief ini mengakui belum bisa menyelesaikan seluruh PR pembangunan jalan kabupaten. ” Saya minta maaf jika selama 3 tahun memimpin ini belum bisa menyelesaikan seluruh PR pembangunan jalan. Saat ini bahkan sudah akan Pilkada lagi,” paparnya di sela-sela menghadiri pagelaran wayang kulit Sedekah Bumi Desa Tengger, Kecamatan Japah, Minggu (11/8/2024), malam.
Dikemukakan, jika Kades dapat tambahan 2 tahun masa jabatannya, dari 6 tahun menjadi 8 tahun, tetapi Bupati kena korting (potongan). Yakni, masa jabatan yang harusnya 5 tahun jadi 3,5 tahun.
“Seharusnya selama 5 tahun anggaran, kami proyeksikan bisa menyelesaikan pembangunan jalan dengan kebutuhan anggaran total sekitar Rp 3 Triliun. Namun sampai tahun ketiga ini baru terealisasi sekitar Rp 1,2 Triliun sehingga belum bisa mencakup semua pembangunan jalan,” lanjut Bupati.
Selama 3 tahun anggaran itu (Rp 1,2 triliun), demikian Bupati, tidak hanya mengandalkan anggaran dari APBD saja. Namun juga skema penganggaran lainnya seperti pinjam perbankan, bantuan provinsi, hibah daerah, hingga inpres jalan dari Kementerian PUPR.
Saat ini, lanjutnya, Pemkab Blora sedang menyusun rancangan APBD 2025. Sehingga dasar keberlanjutan pembangunan tahun depan mulai dibahas bersama.
“InsyaAllah tahun depan bisa pinjam bank lagi senilai Rp 200 Miliar. Sehingga bisa untuk tambahan pembangunan infrastruktur, untuk melanjutkan pembangunan jalan kabupaten di wilayah dalam yang belum tersentuh,” jelas Bupati.
Ditandaskan, beberapa jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Japah dan sekitarnya akan diprioritaskan seperti Japah – Tunjungan, Japah – Krocok – Gotputuk, Srigading – Karangjong, Bogem – Sumberejo – Ngiyono, dan sejumlah jalan lainnya.
Untuk Jalan Ngawen – Japah – Todanan, masih menurut Bupati Arief, Sebenarnya jalan tersebut jalan Provinsi, sehingga kewenangannya ada Pemprov Jateng. ”Tetapi masyarakat tidak mau tahu, pokok e masalah mbangun jalan ya Bupati. Nanatinya terus kita upayakan agar DPU Jateng bisa ikut memprioritaskan pembangunan ruas Ngawen – Japah – Todanan. Semoga tahun depan bisa dilanjutkan pembangunannya,” Pungkas Bupati Arief. ***
Reporter : Muji
Editor : Daryanto