Bupati Blora akan Undang Pak Mentri

oleh -1310 Dilihat
Bupat Blora, Arief Rohman, S.IP, M.Si saat berkunjung di rumah produksi UKM kerajinan kayu jati di Desa Tempellemahbang, Jepon, (25/8/2022).

Tidak dipungkiri Kabupaten Blora dikenal sebagai penghasil kayu jati terbaik. Hal ini juga disampaikan Bupat Blora, Arief Rohman, S.IP, M.Si saat berkunjung di rumah produksi UKM kerajinan kayu jati di Desa Tempellemahbang, Jepon, (25/8/2022).

BLORA, topdetiknews.com – Menurut Bupati Blora, potensi ekspor khusus kerajinan dari kayu jati yang besar. Namun, untuk saat ini kuantitas ekspor kerajinan kayu jati di Blora masih kalah jika dibandingan dengan wilayah lain.

“Bahan baku kayu jati kita terbanyak dan melimpah. Namun disisi ekspor (kerajinan dari kayu jati) kita masih kalah dengan daerah lain,” Katanya.

Bupati Blora berinisiasi peningkatan ekspor UKM kerajinan kayu jati di Blora lebih dioptimalkan kedepannya. Dan Ia siap mendampingi untuk hal tersebut.

“Padahal potensi yang kita miliki itu luar biasa. Khususnya untuk jati. Tentunya akan kita dampingi karena kita ingin ada peningkatan ekspor dari sisi UKM kerajinan bahan kayu jati,” Ungkapnya

“Saya akan undang Pak mentri jika para pelaku UMKM sia mengekspor Barangnya,” tambahnya

Baca Juga :  King Air Landing di Bandara Ngloram, Mimpi Rakyat Blora Terwujud

Hampir 50 persen wilayah Kabupaten Blora merupakan hutan. Dimana jenis flora yang paling dominan yakni jenis pohon jati. Artinya, bahan baku untuk kerajinan kayu jati sangat melimpah.

Mantan wakil bupati Blora ini, sangat memahami bagaimana kualitas dari kayu jati di Blora yang baik tentu saja menjadi nilai lebih. Apalagi jika menjadi sebuah kerajinan. Diharapkan dengan kondisi seperti itu bisa lebih dilirik pasar internasional.

Menurutnya pelaku UKM di Kabupaten Blora ini sangatlah banyak untuk Saat ini.

“Pelaku UKM kerajinan di Blora juga sudah menjamur. Namun tidak sedikit yang kemudian mati karena terkendala pasar. Kemudian, masih banyak juga yang belum bisa berbicara di pasar internasional,” katanya

“Hal itu ternyata dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya masih banyak bahan kayu jati mentah yang mudah keluar dari wilayah Blora,” Tutupnya

Roisah, 43 pelaku UKM kerajinan jati di Tempellemahbang, juga mengungkapkan hal yang sama seperti apa yang dibicarakan bupati tersebut.

Baca Juga :  Selama 2019, Jumlah Penumpang Pesawat di Jogja Turun

Ia mengatakan jika peminat kerajinan kayu jati di luar negeri sangatlah besar. “Kendala kita itu ya izin ekspor, selama ini kita masih pinjam bendera,” ujar Roisah.

Untuk bahan baku, lanjutnya, masih mudah didapatkan. Adapun negara tujuan ekspor dari UKM miliknya yakni ke Korea.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.