Bupati Arief Terus “Merangsek”  Demi Terwujudnya Bendung Gerak Karangnongko

oleh -1716 Dilihat
oleh

” BUPATI BLORA, H. Arief Rohman membangun sinergitas dengan Pemkab Ngawi, Jawa Timur demi segera terwujudnya Bendung Gerak Karangnongko.  Selasa  (15/3/2022), Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu menghadiri undangan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Ngawi, dalam rangka koordinasi langsung dengan Bupati H. Ony Anwar Harsono ST., MH. “

BLORA, topdetiknews.com –  Blora, dibawah kepemimpinan H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., terus “merangsek” demi terealisasinya pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang merupakan proyek strategis nasional.

Untuk tujuan itu, Bupati H. Arief Rohman membangun sinergitas dengan Pemkab Ngawi, Jawa Timur.  Selasa  (15/3/2022), Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu menghadiri undangan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Ngawi, dalam rangka koordinasi langsung dengan Bupati H. Ony Anwar Harsono ST., MH.

Dalam koordinasi itu, salah satunya membahas rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, dimana akan membendung Sungai Bengawan Solo, di Kecamatan Kradenan.

Diketahui, Bendung Karangnongko itu akan membendung Bengawan Solo yang memisahkan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora dengan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, bisa segera terlaksana.

Baca Juga :  TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri

“Meskipun bendungannya di perbatasan Blora dan Bojonegoro, tapi airnya bisa untuk memenuhi kebutuhan industri di Ngawi. Jadi kita bangun sinergitas karena kita Indonesia. Sedangkan Blora bisa untuk membantu irigasi pertanian, pariwisata, dan pemenuhan air bersih,” jelas Bupati Arief.

1.747 Ha

Jika Bendung Gerak Karangnongko selesai dibangun, nantinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, bendung itu akan bermanfaat untuk daerah irigasi Karangnongko kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.747 Ha dan daerah irigasi Karangnongko kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 158.000 Ha.

Selain itu, nantinya juga bermanfaat untuk air baku sebesar 1.155 liter/detik untuk 4 (empat) kabupaten, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Blora, Tuban, dan Ngawi.

Berbagai sumber menyebutkan,  pembangunan Bendung Gerak Karangnongko akan berdampak pada lima desa di Kecamatan Kradenan, Blora. Lima desa tersebut masing-masing Desa Ngrawoh, Nginggil, Nglebak, Megeri dan Mendenrejo. Bahkan, dua desa yaitu Ngrawoh dan Nginggil akan tergenang air dampak dari pembangunan bendungan tersebut.

Proyek strategis nasional itu direncanakan sejak 2019 lalu, dimana telah ditetapkan menjadi proyek strategis nasional sesuai yang tercantum dalam Perpres nomor 79 Tahun 2019. Ada sembilan pintu air yang mengaliri lahan seluas 1.747 hektar untuk Blora dan 5.203 hektar untuk Kabupaten Bojonegoro.

Baca Juga :  Pemkab Blora Terima TPA Sampah Temurejo Dari Kementrian PUPR

Selain itu, bendung gerak tersebut bisa memenuhi kebutuhan air baku PDAM sekitar 2,15 juta meter kubik atau 100 liter/detik.  Anggaran untuk pembangunan bendung gerak tersebut diperkirakan hingga  Rp 2,5 Triliun. *)

Reporter : Muji
Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.