Blora ” Mengkilap “

oleh -1072 Dilihat
oleh
Foto : dok

” DARI bocoran alus, bukan tidak mungkin Blora di tahun 2023 ini dan puncaknya di tahun 2024 akan semakin mengkilap. Kenapa mengkilap ? Banyak pembangunan yang akan dilaksanakan di Blora, itu menjadi salah satu tolok ukurnya. “

TIADA gading yang tak retak. Masih banyak kurang selama Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si./Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM, dua tahun memimpin Blora. Hanya memoles barang kusam untuk menjadi mengkilap tentu butuh proses.

Pekerjaan Rumah (PR) masih banyak menggelayut di bumi Blora. Mulai penurunan angka kemiskinan, kasus stunting, masih banyak ruas jalan yang harus dilanjutkan pembangunannya. Wajar saja jika ada kritik sarkasme untuk pemerintahan Blora saat ini. Namun demikian, yakin bahwa semua bentuk kritik tentu akan menjadi obat mujarab untuk meningkatkan stamina dandan Blora bagi Arief-Etik.

Dari bocoran alus, bukan tidak mungkin Blora di tahun 2023 ini dan puncaknya di tahun 2024 akan semakin mengkilap. Kenapa mengkilap ? Banyak pembangunan yang akan dilaksanakan di Blora, itu menjadi salah satu tolok ukurnya.

Sekedar diketahui, jika ditinjau dari arti kata ‘kilap’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gilap; kilat; pantulan cahaya yang disebabkan oleh banyak hal.

Bocoran alus pertama yang membuat Blora akan semakin mengkilap adalah, tahun ini ruas jalan Randublatung – Getas akan dibangun melalui dana Inpres yang konon mencapai sekitar Rp 70 Miliar – catatan : untuk menskenario pembangunan jalan ini tentu butuh energi yang luar biasa.

Jika ini sudah terealisasi, tentu tidak ada alasan lagi untuk mengatakan Blora merupakan daerah terisolir. Randublatung – Getas – tembus Ngawi langsung gerbang Tol – berarti dari arah Selatan untuk mengakses Blora akan terbuka lebar.

Baca Juga :  Masih Banyak “Lubang”  Jelang Usianya ke -274  Tahun

Sementara itu, Janji Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, akan membangun fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) di Blora Selatan ditepati. Tahun ini Rumah Sakit di Randublatung akan dibangun.

Untuk pembangunan Rumah Sakit Randublatung tersebut, tahun ini telah dianggarkan Rp 10 Miliar. Sementara itu untuk target kapan operasional, Januari 2024 Rumah Sakit Randublatung akan operasional.
Dari arah Utara, Rembang – Blora – Cepu – Ngawi sudah menjadi jalan nasional. Dari arah udara, Bandara Ngloram sudah reaktivasi. Sampai disini, nikmat dari Allah mana yang harus kita dustai atas kondisi Blora yang semakin mengkilap.

Bocoran alus kedua, tahun 2023 ini, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat akan membangun dan merenovasi Terminal Tipe A Cepu.

Infonya dari Kementerian Perhubungan, akan dilakukan pembangunan mulai bulan Maret 2023. Belum lagi Stasiun besar Cepu terus dibenahi menuju arah representatif. Fakta ini, ditambah keberadaan Bandara Ngloram konsep Cepu Raya ibarat tinggal pencet tombol. Keinginan Cepu untuk menjadi pintu gerbang ekonomi Jawa Tengah di bagian Timur, menjadi sebuah keniscayaan.

Semakin Mantap

Terlepas masih banyak kekurangan, merefleksi 2 Tahun Kepemimpinan Arief – Etyk, kita harus acung jempol. Buktinya, infrastruktur semakin mantap, kemiskinan terus menurun.

Selama dua tahun ini perkembangan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora meningkat signifikan. Yakni, kondisi jalan mantap sudah mencapai 67 persen.

Rinciannya, pembangunan jalan kabupaten di luar jalan nasional dan di luar jalan desa, di tahun 2021 Pemkab Blora membangun hampir sekitar 40 Km dengan anggaran hampir Rp 90 Miliar. Kemudian di tahun 2022, pembangunan jalan meningkat menjadi sekitar 116 Km dengan anggaran hampir Rp 308 Miliar.

Baca Juga :  Sempat "Hilang" 13 Tahun, TKW Naning Kembali ke Blora

Sementara itu, kemiskinan di Blora juga mengalami penurunan dari 12,39 % menjadi 11,53. Ditargetkan, di 2023 ini kemiskinan di Blora semakin berkurang. Begitu juga penanganan stunting akan terus ditingkatkan.

Ini capaian yang luar biasa, menyusul saat Arief – Etik dilantik, kondisi kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Blora cukup memprihatinkan. Jika ada yang menyorot tentang down grade jalan, semangatnya tentu bukan ingin ndakik dan mengejar prestasi.
Melainkan, semangatnya untuk lebih efektif untuk membangun jalan. Sekedar catatan, ada latar belakang yang patut dipertanyakan, dibalik peningkatan status banyak jalan di Blora beberapa tahun lalu.

Barangkali yang perlu segera diubah wajah kusam untuk menjadikan Blora lebih mengkilap adalah, persoalan kemiskinan dan stunting. Diketahui, kasus pernikahan dini di Blora selama tahun 2022 mencapai 600 kasus. Ini tentu menjadi ancaman kasus stunting baru.

Meski juga perlu diapresiasi memang. Meski kasus stunting di Blora saat ini naik 4 persen, dari 21 % menjadi 25 %. Namun dari angka itu untuk stunting yang dialami badutanya turun hingga di angka 6 %. *)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.