” HASIL akhir usai presentasi itu, Blora merangkak menjadi 16 besar nominasi Kabupaten terinovatif se –Indonesia. Tahapan selanjutnya, Tim dari Kemendagri akan segera turun ke Blora unt uk melakukan validasi. ”
BLORA, topdetiknews.com – Selangkah lagi target Kabupaten Blora untuk meraih 10 besar Kabupaten terinovatif se -Indonesia dalam penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2023, bakal tercapai.
Saat seleksi presentasi Kepala Daerah dalam rangka penilaian penghargaan IGA 2023 di aula Sidang Utama Kementerian Dalam Negeri, Rabu (28/9/2023) lalu, Blora masuk 21 besar nominator.
Kini, hasil akhir usai presentasi itu, Blora merangkak menjadi 16 besar nominasi Kabupaten terinovatif se –Indonesia. Tahapan selanjutnya, Tim dari Kemendagri akan segera turun ke Blora unt uk melakukan validasi.
Sesuai surat dari Kemendagri 000.10/5373/BSKDN, Tim dari Kemendagri akan melakukan validasi lapangan dalam rangka mengecek kesesuaian materi presentasi dengan pelaksanaan di lapangan. Validasi akan dilaksanakan dari tanggal 9 – 20 Oktober 2023.
‘’Doanya, semoga target kami untuk masuk 10 besar Kabupaten terinovatif se -Indonesia dalam penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2023, bisa tercapai,’’ tandas Bupati Blora, H. Arief Rohman.
Berikut 16 kabupaten di Indonesia yang masuk nominator akhir Kabupaten Terinovatif. Masing-masing (1) Kabupaten Bangka, (2) Kabupaten Banyuwangi, (3) Kabupaten Blora, (4) Kabupaten Bogor, (5) Kabupaten Boyolali, (6) Kabupaten Hulu Sungai Selatan, (7) Kabupaten Klaten, (8) Kabupaten Mesuji.
Berikut (9) Kabupaten Padang Pariaman, (10) Kabupaten Pamekasan, (11) Kabupaten Sampang, (12) Kabupaten Situbondo, (13) Kabupaten Sragen, (14) Kabupaten Tabalong, (15) Kabupaten Temanggung dan (16) Kabupaten Wonogiri.
Dua Inovasi
Diketahui, dua inovasi andalan Pemkab Blora diandalkan ini yang Blora untuk meraih 10 besar Kabupaten terinovatif se -Indonesia dalam penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2023.
Saat seleksi penghargaan bergengsi tingkat nasional itu, Bupati Arief menyodorkan inovasi Pertanian yang bernama Gerakan Sejuta Kotak Umat (GESEKU) dan Sistem Informasi Layanan Anak Tidak Sekolah (SILAT).
GESEKU merupakan gerakan masyarakat untuk memanfaatkan kotoran dari ternak yang dimiliki Blora. Dalam inovasi itu, tujuannya kotoran ternak dimanfaatkan agar mempunyai nilai tambah ekonomi (menjadikannya sebagai pupuk organik). Sehingga mampu memberikan kesejahteraan keluarga petani.
Sementara itu, di bidang pendidikan, Blora mempunyai inovasi Sistem Informasi Layanan Anak Tidak Sekolah (SILAT). Yakni merupakan aplikasi berbasis web untuk melakukan verifikasi, intervensi, monitoring dan evaluasi Anak Tidak Sekolah (ATS).
Bupati Blora yang akrab dipanggil Mas Arief, menyatakan, dengan inovasi bidang pertanian dan pendidikan tersebut bisa menggerakkan pertanian organik dan dapat menangani permasalahan ATS di Kabupaten Blora. “Kami berharap Blora jadi kabupaten organik. Dan angka putus sekolah tertangani. Semoga Blora bebas dari ATS (anak tidak sekolah),” terangnya.
Kilas balik, di tahun 2022, Kabupaten Blora berhasil meraih prestasi Innovation Government Award (IGA) 2022 dari Kementerian Dalam Negeri dengan predikat Kabupaten Sangat Inovatif. ***
Reporter : Muji
Editor : Daryanto